Pernahkah Mom merasa mual hingga muntah yang sangat parah saat sedang hamil? Bisa jadi Mom mengalami hiperemesis gravidarum. Ya, hiperemesis gravidarum adalah kondisi ketika ibu hamil merasa mual dan muntah yang ekstrem.

Kondisi mual dan muntah dari hiperemesis gravidarum ini berbeda dari morning sickness yang tidak terlalu parah.

Bahkan, mual ekstrem yang menjadi gejala hiperemesis gravidarum bisa membuat Mom mengalami dehidrasi sehingga dapat membahayakan janin.

Lantas, apa penyebab hiperemesis gravidarum dan bagaimana langkah penanganannya?

Untuk mengetahui informasi tersebut, Mom bisa menyimak ulasan berikut ini!

Kalkulator HPL

Apa itu Hiperemesis Gravidarum (HG)?

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi ketika ibu hamil merasa mual hingga muntah yang sangat parah.

Gangguan ini sebenarnya cukup jarang terjadi pada ibu hamil.

Mual dan muntah yang sangat parah tersebut berbeda dengan morning sickness pada umumnya.

Biasanya, morning sickness akan mulai ketika usia kehamilan memasuki 6 minggu. Kemudian, morning sickness cenderung akan hilang setelah usia kehamilan sudah mencapai 12 minggu.

Sedangkan, mual dan muntah yang menjadi gejala HG ini dapat berlangsung selama kehamilan.

Bahkan, di beberapa kasus mual dan muntah ekstrem tersebut bisa dialami selama masa kehamilan.

Karena kondisi HG, ibu hamil berisiko mengalami dehidrasi, penurunan berat badan secara drastis, hingga ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Hal tersebut tentu akan membahayakan kesehatan tubuh ibu hamil maupun janin di dalam kandungan.

Baca juga: Ketahui Penyebab Demam saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Hingga saat ini, penyebab hiperemesis gravidarum yang dialami oleh ibu hamil belum diketahui secara pasti.

Namun, penyebab hiperemesis gravidarum ini diduga karena adanya perubahan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan estrogen di dalam tubuh secara signifikan.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami mual dan muntah ekstrem pada masa kehamilannya. Beberapa faktor tersebut di antaranya:

  • Baru pertama kali menjadi ibu hamil.
  • Kelebihan berat badan pada awal masa kehamilan.
  • Stres berlebih saat hamil.
  • Hamil anak kembar.
  • Mengalami hamil anggur atau mola hidatidosa.
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil, migrain, dan lain-lain.
  • Adanya perkembangan jaringan abnormal di dalam rahim (trofoblastik gestasional).
  • Terkena infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Gejala Hiperemesis Gravidarum

Ada beberapa gejala yang akan timbul apabila ibu hamil mengalami HG. Adapun beberapa gejala dari HG di antaranya:

  • Mengalami mual dan muntah lebih dari 4 kali sehari.
  • Berat badan yang turun secara drastis.
  • Dehidrasi. Dehidrasi pada ibu hamil ditandai dengan mudah lelah, sakit kepala, urine berwarna kuning pekat, kram otot, dan lain sebagainya.
  • Sangat sensitif terhadap bau yang menyengat.
  • Kehilangan nafsu makan.

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Apabila mengalami mual dan muntah yang sangat ekstrem di masa kehamilan, Mom harus sesegera mungkin mengunjungi dokter.

Nantinya, dokter akan melakukan diagnosis untuk kondisi HG yang memiliki kemungkinan besar terjadi pada diri pasien.

Adapun langkah diagnosis HG yang akan dokter lakukan di antaranya:

  • Wawancara medis: dokter akan menanyakan hal-hal medis kepada pasien. Biasanya, pasien akan ditanyakan keluhan apa saja yang dirasakan, riwayat penyakit, dan lain sebagainya.
  • Pemeriksaan fisik: dokter akan meninjau kondisi fisik pasien untuk memastikan masalah kesehatan lain yang mungkin saja terjadi. Selain itu, dokter juga akan mengecek tekanan darah pasien.
  • Tes laboratorium: dokter akan mengambil sampel darah dan urine pasien untuk menunjang penegakkan diagnosis.
  • Pemeriksaan USG (ultrasonografi): untuk memastikan keadaan janin di dalam kandungan.

Baca juga: Ini Dampak Penyakit DBD Pada Ibu Hamil yang Perlu Mom Ketahui

Penanganan Hiperemesis Gravidarum

Penanganan HG yang akan dilakukan oleh dokter biasanya menyesuaikan dengan gejala yang timbul.

Apabila gejalanya cenderung ringan, dokter akan menyarankan pasien untuk membatasi konsumsi makanannya agar tidak terlalu berlebihan.

Namun, jika kondisi sudah cukup parah, dokter akan melakukan beberapa tindakan berikut:

  • Memberikan cairan infus agar pasien tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
  • Mengganti vitamin prenatal menjadi asam folat saja.
  • Apabila kondisi Mom belum mengalami perbaikan, terapi lini pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan vitamin B6 (pyridoxine) dan doxylamine.
  • Kemudian, jika rasa mual dan muntahnya tidak kunjung mereda atau bahkan tambah parah, Mom mungkin akan diresepkan oleh dokter beberapa obat, seperti difenhidramine, promethazine, dan metoklopramid.

Perlu diingat, konsumsi obat-obatan tersebut perlu dikonsultasikan dengan dokter kandungan ya, Mom. Segera datang ke IGD rumah sakit ketika Mom mengalami lemas, tidak dapat makan atau minum, dehidrasi dan gejala berat lainnya.

Selain itu, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi gejala mual dan muntah dari kondisi HG.

Beberapa makanan tersebut di antaranya:

  • Makanan atau minuman yang menggunakan jahe sebagai bahan dasarnya. Jahe diketahui memiliki senyawa gingerol yang dapat memberikan efek relaksasi pada otot saluran pencernaan.
  • Makanan yang kaya akan B6 untuk menjaga kesehatan janin.
  • Minum air putih yang cukup. Untuk menghindari rasa mual, minum air putih dapat dilakukan sedikit demi sedikit.

Mom bisa langsung mendatangi IGD rumah sakit terdekat apabila mengalami lemas, tidak dapat makan atau minum sama sekali, dehidrasi, serta gejala berat lainnya.

Demikian penjelasan mengenai hiperemesis gravidarum yang penting umum Mom kenali sebagai bentuk kewaspadaan.

Dengan begitu, kesehatan Mom maupun janin tidak akan terdampak karena kondisi tersebut.

Jaga selalu kesehatan Mom terutama di masa kehamilan ini, ya!

Sumber: Cleveland Clinic, Health Line, Medline Plus

Direview oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: Sakit Gigi Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!