Mom, pernahkah si kecil mengalami ruam merah gatal pada area wajah bahkan tangan dan kaki? Bisa jadi ia tengah menderita penyakit impetigo. Apa itu impetigo? Impetigo adalah salah satu penyakit kulit pada bayi yang menular. Yang sering dialami anak-anak umumnya impetigo krustosa, sedangkan impetigo bulosa merupakan jenis yang lebih serius.

Penyebab impetigo adalah bakteri. Apalagi anak kecil biasanya sering bermain bersama teman-teman sebayanya, jadi penularan bakteri lebih rentan terjadi.

Yang harus diwaspadai adalah bahwa gejala impetigo baru tampak beberapa hari setelah terinfeksi.

Ditandai dengan munculnya bercak kemerahan pada permukaan kulit, bercak ini berisi cairan yang apabila sudah pecah, meninggalkan bekas di kulit berupa kerak berwarna kuning dan coklat.

Jika masih dalam level ringan, dokter akan memberi salep untuk impetigo. Namun jika sudah menyebar dan terbilang parah, dokter perlu menggunakan metode pengobatan lain.

Meski ruam kemerahan adalah keluhan yang tampak wajar terjadi pada bayi dan anak-anak, tapi penyakit ini tak dapat disepelekan. Ini karena infeksi impetigo yang tak segera ditangani berisiko menjadi komplikasi.

Untuk memahami penyakit ini lebih jauh, mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu impetigo?

Impetigo adalah kondisi infeksi pada lapisan kulit paling atas yang ditandai dengan munculnya ruam merah berisi cairan. Ruam kemerahan umumnya muncul di wajah terutama area hidung dan mulut.

Bercak merah juga bisa muncul di kaki dan tangan. Ruam berisi cairan ini bisa pecah kapan saja lalu meninggalkan bekas di kulit berupa kerak berwarna kuning dan coklat.

Penyakit kulit impetigo adalah penyakit yang mudah menular melalui kontak fisik. Itulah kenapa anak yang tengah terserang penyakit kulit ini disarankan untuk tinggal di rumah dan meminimalisasi kontak fisik dengan orang lain sampai ia benar-benar sembuh.

Bayi atau anak-anak lebih berisiko terkena infeksi impetigo apabila:

  • Anak berusia 2 sampai 5 tahun

  • Berada di tempat padat dan ramai, seperti tempat penitipan anak dan sekolah

  • Suhu ruangan hangat, disertai cuaca yang cenderung lembab

  • Bayi atau anak memiliki luka terbuka pada kulit

Gejala impetigo

Pascabakteri masuk dalam tubuh anak, maka tidak langsung muncul ruam merah, melainkan gejala, baru tampak sekitar 4 sampai 10 hari setelah anak terpapar bakteri. Gejala impetigo muncul sesuai dengan jenis penyakit impetigo berdasar keparahannya, ada impetigo bulosa dan krustosa.

Impetigo krustosa

Impetigo krustosa adalah jenis impetigo yang lebih ringan dibandingkan dengan impetigo bulosa. Tipe ini sering dialami anak-anak dan lebih mudah penularannya. Gejala impetigo krustosa antara lain:

  • Munculnya bercak/ruam kemerahan yang terasa gatal terutama di area hidung dan mulut

  • Ruam ini berisi cairan dan mudah pecah

  • Timbul iritasi di area luka/lecet

  • Jika ruam/bercak digaruk, akan menyebar dengan cepat, lalu menjadi kerak coklat

  • Setelah kerak mengering, akan meninggalkan bekas kemerahan

Impetigo bulosa

Impetigo bulosa adalah jenis impetigo yang lebih parah daripada impetigo krustosa. Gejala impetigo bulosa antara lain:

  • Timbul bintik-bintik di kulit, mirip lepuhan, berwarna kekuningan, terasa gatal dan nyeri -Lepuhan terasa lembek, mudah pecah dan mudah menyebar

  • Apabila sudah pecah akan menimbulkan koreng. Setelah beberapa hari akan hilang sendiri, biasanya tanpa meninggalkan bekas

Apabila Mom menjumpai keluhan seperti kulit melepuh dan berair pada bayi, Mom perlu mewaspadai gejala penyakit impetigo.

Gejala penyakit impetigo tidak jarang juga disertai dengan keluhan berupa demam, ruam/bercak kemerahan tampak bengkak, hangat dan sakit jika disentuh.

Penyebab impetigo

Impetigo bulosa disebabkan oleh bakteri bernama staphylococcus, sedangkan impetigo krustosa disebabkan oleh bakteri bernama streptococcus. Kedua jenis bakteri ini bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka pada kulit.

Infeksi impetigo juga lebih mudah menulari anak yang punya luka tak tampak mata, seperti eksim, luka lecet atau bahkan luka bekas gigitan serangga.

Baca Juga: Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Cara mengobati impetigo

Penyakit kulit impetigo umumnya bisa sembuh sendiri tanpa menggunakan obat sekitar 1 sampai 3 minggu.

Akan tetapi jika dirasa perlu, pada keluhan level ringan dokter akan memberikan obat berupa salep untuk impetigo pada bayi maupun anak-anak. Salep untuk penyakit kulit impetigo digunakan selama luka masih belum menyebar.

Jika gejala impetigo sudah terlanjur menyebar dan kondisinya semakin parah, salep impetigo tidak mempan lagi untuk meredakan gejalanya. Jadi, dokter akan meresepkan obat antibiotik minum berbentuk tablet.

Selain menggunakan obat salep atau antibiotik, penderita juga perlu melakukan hal-hal berikut agar proses penyembuhan penyakit kulit ini bisa berlangsung lebih cepat.

  • Tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain. Anak yang terserang impetigo disarankan untuk diam di rumah terlebih dahulu sampai benar-benar sembuh agar tidak menularkan penyakit pada orang lain.

  • Makan-makanan bergizi dan bernutrisi tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

  • Pastikan istirahat cukup

  • Konsultasikan dengan dokter dosis dan aturan konsumsi obat

Apabila bayi tampak mengalami gejala impetigo bulosa atau krustosa seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera menemui dokter agar segera memperoleh penanganan yang tepat. Sebab pengobatan yang kurang tepat berisiko menimbulkan komplikasi menjadi penyakit kulit pada bayi yang lebih parah.

Risiko komplikasi

Penanganan yang kurang tepat pada penyakit kulit ini berisiko menimbulkan sederet komplikasi.

  • Demam scarlet

Demam scarlet adalah penyakit demam yang diikuti dengan timbulnya ruam berwarna merah terang di sekujur tubuh.

  • Psoriasis gutata

Psoriasis gutata adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bercak merah berukuran kecil. Gejala psoriasis gutata berupa bercak berbentuk seperti tetesan air, umumnya muncul di sekitar lengan, kaki dan badan.

  • Ektima

Ektima adalah komplikasi impetigo level parah, ditandai dengan munculnya bintik berisi cairan nanah yang terasa sakit.

  • Sepsis

Sepsis adalah komplikasi impetigo yang terjadi dalam darah

  • Selulitis

Selulitis adalah infeksi pada kulit bagian dalam akibat bakteri.

Cara mencegah impetigo

Pencegahan impetigo mesti dilakukan melalui pembiasaan hal-hal sepele seperti:

  • Biasakan anak rajin cuci tangan

  • Tidak berbagi handuk, peralatan makan

  • Jika terdapat luka pada tubuh, segera obati dengan benar dan selalu jaga kebersihannya

  • Hindari kontak fisik dengan pengidap impetigo agar tidak tertular

Baca Juga: Tidak Usah Panik, 5 Penyakit Kulit pada Ibu Hamil Berikut Wajar Saja, Kok