Terjadinya perubahan hormon tubuh selama masa kehamilan tentu membawa beberapa perubahan fisik. Salah satunya adalah keluhan penyakit kulit pada ibu hamil. Wajarkah hal ini?

Mom tidak perlu kuatir, sebab penyakit kulit pada ibu hamil umumnya adalah hal yang wajar. Dan selama tidak menimbulkan gangguan kesehatan berat ataupun hal-hal yang mengganggu kehamilan, tidak apa-apa kok, Mom.

Jika sebelumnya Mom pernah memiliki penyakit kulit seperti eksim atau psoriasis, maka saat kehamilan kondisinya bisa memburuk atau bahkan membaik. Nah, Mom, yuk kenali beberapa penyakit kulit saat hamil lainnya. Sehingga saat kehamilan nanti Mom sudah lebih siap mengantisipasinya.

1. Perubahan pigmentasi

Terjadinya perubahan warna kulit menjadi hal yang paling sering dikeluhkan para Mom. Misal muncul bercak-bercak atau warna tahi lalat seakan menjadi lebih pekat.

Perubahan warna paling umum terjadi di sekitar area puting susu yang menjadi lebih gelap. Hal ini terjadi karena melonjaknya hormon kehamilan. Sel-sel kulit di area itu memproduksi lebih banyak pigmen.

Namun biasanya warna puting akan tetap hingga melahirkan. Perubahan lain di area itu adalah kondisi pori-pori kulit berbintik seperti saat kulit sedang merinding kedinginan. Seiring waktu, semua perubahan itu akan kembali normal.

Jika perubahan pigmentasi ini disertai dengan rasa sakit, nyeri dan ruam kemerahan, segera minta bantuan dokter kulit agar Mom bisa segera terhindar dari penyakit kulit pada ibu hamil.

2. Kulit lebih sensitif

Karena perubahan berat badan, maka kulit akan tertarik dan membuat kondisinya lebih sensitif. Mom juga dapat merasakan kulit lebih peka atau terasa seperti terbakar saat terkena paparan langsung sinar matahari. Sabun dan deterjen pakaian juga bisa menyebabkan iritasi kulit.

Untuk mengatasi penyakit kulit saat hamil seperti ini, menggunakan tabir surya dengan kadar SPF 15 atau lebih disarankan bagi para Mom yang sering berinteraksi di luar ruangan. Kenakan pakaian berbahan katun dan pakailah sabun nabati untuk mengurangi iritasi.

3. Kulit Mudah lecet

Hal ini berkaitan dengan berat badan bertambah saat hamil. Pada bagian lipatan paha atau bagian bawah payudara menjadi lebih mudah lecet, terserang radang kulit atau gampang terkelupas. Keadaan ini disebut dengan intertrigo.

Mom dapat mengatasinya dengan menaburkan bedak dan menjaga area tersebut agar tetap dalam kondisi kering. Hindari pakaian ketat dan jika Mom tergolong orang yang mudah berkeringat sebaiknya segera konsultasi ke dokter kulit untuk menghindari infeksi jamur.

Baca juga: Hamil Trimester 2, Waspada Munculnya 4 Rasa Tidak Nyaman Ini

4. Muncul Tanda Parut

Kulit yang menegang dan tertarik akibat pertambahan berat pada area perut, paha, lengan dan pantat biasanya muncul tanda parut atau stretch mark. Pada beberapa orang, kehadiran tanda ini diikuti dengan rasa gatal dan warna merah keunguan pada permukaan kulit.

Selain kehamilan, ada beberapa faktor yang juga dapat memicu kemunculan tanda parut pada tubuh Mom:

Faktor keturunan, jika Mom mengalaminya, maka kemungkinan besar anak perempuannya juga akan mengalami hal yang sama.

Masa puber, saat melonjaknya hormon di masa itu dapat memicu tanda parut. Jika saat puber Mom pernah mengalami, maka kemungkinan penyakit kulit pada ibu hamil ini bisa Mom alami kembali.

Hamil muda, karena kondisi kulit masih lentur akan terjadi proses peregangan lebih banyak.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Menghindari kenaikan berat badan drastis, dipercaya adalah salah satu cara mengendalikan munculnya tanda parut (stretch mark). Selain itu, Mom dapat rutin memijat tubuh menggunakan lotion khusus atau krim vitamin E untuk menjaga elastisitasnya.

5. Kulit Mulai Gatal-gatal saat hamil

Perubahan hormon dalam tubuh juga dikaitkan dengan beberapa gejala seperti rasa gatal pada beberapa bagian tubuh. Berikut ini keluhan gatal-gatal saat hamil yang umum dirasakan.

  • Prurigo, gatal pada ibu hamil dan timbul bentol seperti gigitan serangga. Dapat muncul selama masa kehamilan.

  • Intrahepatic cholestasis of pregnancy (ICP), sebenarnya terjadi akibat kelainan organ hati selama kehamilan. Gejalanya gatal di telapak tangan dan kaki, bisa menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini disebut sebagai pruritus gravidarum. Umum terjadi pada trimester ketiga dan hilang setelah melahirkan.

  • Pruritic urticarial papules and plaque of pregnancy (PUPPP), muncul bercak dan bentol kemerahan di perut lalu menyebar ke paha, dada dan pantat. Umumnya terjadi di trimester ketiga, dan hilang 1-2 minggu setelah melahirkan.

Jika Mom mengalami gatal ruam saat hamil atau gejala penyakit kulit pada ibu hamil lainnya bahkan sampai mengganggu, Mom harap segera mencari pertolongan dokter.