Salah satu kekhawatiran yang dialami oleh ibu hamil jika sampai terdiagnosa positif virus corona adalah penularan ke janin. Meski kepastian penularan ini belum bisa dibuktikan oleh peneliti, namun ada beberapa kasus baru di mana bayi baru lahir positif virus corona. Diduga kuat bisa terjadi penularan ke janin, namun masih diteliti lebih lanjut.

Beberapa tindakan pengobatan dan perawatan pada pasien ibu hamil dengan virus corona pun disebut kurang maksimal selama bayi belum dilahirkan. Dengan begitu, jika memungkinkan akan dilakukan upaya darurat untuk melahirkan dengan virus corona, Mom.

Seperti diberitakan, seorang wanita asal Tiongkok yang positif virus corona di usia kehamilan 37 minggu. Atas inisiatif tim dokter setempat, wanita ini terpaksa harus melahirkan dengan operasi caesar.

Dikutip dari Wolipop, operasi caesar segera dilakukan karena kondisi kesehatan wanita berusia 27 tahun tersebut kian memburuk. Tim dokter juga mengatakan jika bayi tersebut tidak segera dilahirkan, perawatan dan pengobatan untuk sang ibu tidak bisa dilakukan secara maksimal.

Baca juga: Pengobatan dan Dampak Infeksi Virus Corona pada Ibu Hamil

Keputusan cepat yang dilakukan dokter untuk melakukan operasi caesar itu pun lantas mendapat pujian dari warganet, Mom. Hal ini mengingat tingginya risiko yang mungkin bisa terjadi karena risiko penyebaran virus corona sedang kian merebak.

Wanita yang bernama Xiaoyan tersebut dikabarkan demam tinggi dan batuk tak kunjung berhenti, sampai dokter harus menggunakan dua pakaian pelindung, masker dan kacamata selama melakukan operasi.

Sang dokter, Zhao Yin, mengaku sempat kesulitan melakukan operasi karena kacamatanya berembun dan membuatnya sulit melihat. Beruntung proses operasi berjalan dengan lancar.

Melahirkan saat ibu terjangkit virus corona

Melahirkan dengan virus corona tidak bisa dilakukan dengan serta-merta, Mom. Meski sangat mungkin dilakukan prosedur secara darurat, termasuk operasi caesar, tetap diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dan teliti oleh tim dokter.

Dokter perlu memastikan bahwa proses melahirkan dengan virus corona ini tidak semakin menambah risiko infeksi dari ibu ke bayi. Seperti diketahui, ada kasus di mana bayi baru lahir positif virus corona, tepatnya di Wuhan, Tiongkok. Sang bayi pun kini menjadi pasien infeksi virus corona termuda di dunia.

Jadi, sebelum memutuskan untuk melakukan proses melahirkan darurat, pemeriksaan lebih lanjut tentang kondisi kesehatan ibu dan bayi perlu dilakukan secara cermat.

Jika memang pada akhirnya keputusan untuk melahirkan dengan virus corona secara darurat dilakukan, misalnya dengan operasi caesar, perlu dipertimbangkan juga seperti apa tindakan selanjutnya pada bayi guna meminimalkan penularan virus. Termasuk mungkin bayi segera masuk ruang karantina guna mendapatkan perawatan dan pemantauan intensif.

Baca juga: Dianggap Paling Rentan, Apa Saja Bahaya Virus Corona pada Bayi?

Vaksin antivirus corona sampai saat ini belum tersedia

Salah satu metode pencegahan penularan penyakit yang banyak digunakan adalah dengan vaksinasi, terutama pada bayi baru lahir. Sayangnya, sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin antivirus corona.

Dikutip dari Daily Mail, virus corona novel atau novel coronavirus (nCoV) secara langsung belum dapat disembuhkan dan terbukti masih sulit untuk dikendalikan.

Antibiotik tidak bisa digunakan untuk melawan virus, sehingga tidak mungkin memberikan obat ini pada ibu hamil dengan corona karena hampir tidak akan memberikan efek positif. Pun demikian pada ibu setelah melahirkan maupun pada bayinya.

The National Institutes of Health dan Baylor University di Waco, Texas menyebutkan timnya sampai saat ini masih berupaya meneliti pembuatan vaksin virus corona. Itupun dilakukan dengan informasi tentang coronavirus secara umum, termasuk dari SARS dan MERS. Masih dibutuhkan waktu cukup lama untuk bisa menemukan vaksin dan obat antivirus yang spesifik digunakan untuk virus corona novel.

Oleh sebab itu, tindakan pencegahan dianggap menjadi yang sangat penting bagi ibu hamil. Termasuk di antaranya dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan diri. Rutin cuci tangan, pakai masker jika perlu, cukup istirahat dan sebisa mungkin hindari dulu bepergian ke tempat umum.

Diskusikan dengan dokter jika mengalami gejala khas saat hamil, terutama untuk menentukan apakah perlu dilakukan prosedur melahirkan dengan virus corona positif.