Infeksi virus corona disebutkan paling rentan dialami oleh beberapa kelompok tertentu, diantaranya anak-anak, orang dewasa dengan sistem imun yang rendah, serta lansia dengan penyakit seperti diabetes. Bayi, terutama yang baru lahir, pun dianggap paling rentan karena termasuk kategori anak-anak dengan sistem imun rendah.

Bayi baru lahir dan janin yang masih dalam kandungan masih beradaptasi dengan tahap kehidupan awal, sehingga kekebalan tubuhnya pun belum terbentuk sempurna, Mom. Infeksi virus dan penyakit lain, termasuk virus corona, pun dikhawatirkan bisa dengan mudah memengaruhi bayi. Nah, seperti apa bahaya corona pada bayi?

Bayi baru lahir jadi pasien termuda infeksi virus corona

Bayi ini lahir pada 2 Februari silam di Wuhan, Tiongkok. Kota tersebut sampai saat ini masih disebut-sebut sebagai pusat awal dari virus corona novel atau novel coronavirus (nCoV). Ibu dari bayi tersebut sudah dinyatakan positif virus corona sejak sebelum melahirkan. Masih belum jelas bagaimana penyakit itu ditularkan, apakah sejak di dalam rahim atau setelah bayi dilahirkan.

Kasus kedua bayi baru lahir yang positif infeksi virus corona juga terjadi di Tiongkok, tepatnya 16 hari setelah ia dilahirkan, Mom. Baik ibu maupun perawat dari bayi tersebut sebelumnya juga positif infeksi virus corona. Tim dokter pun juga belum yakin darimana asal infeksi tersebut, namun tetap diyakini ada kerentanan dan bahaya corona pada bayi baru lahir.

Sampai saat ini, para bayi yang sudah positif infeksi virus corona ini pun kondisinya dilaporkan masih stabil dan berada dalam pengawasan tim dokter setempat.

Dikutip dari BBC, para ahli medis mengatakan ada kemungkinan penularan virus terjadi di dalam rahim, terutama ketika ibu hamil sudah dinyatakan positif infeksi. Menurut dokter dari Wuhan Children Hospital, Zeng Lingkong, dua kasus ini menjadi salah satu tanda bahwa penularan virus corona dalam kandungan bisa terjadi.

Namun demikian, penelitian lebih lanjut masih akan terus dilakukan. Ini karena ada juga kemungkinan bahwa bayi-bayi tersebut terinfeksi setelah lahir karena berada terlalu dekat dengan sang ibu.

“Sangat mungkin bayi tertular dengan cara yang konvensional, yakni dengan menghirup droplet virus yang berasal dari batuk ibu,” ungkap ahli epidemiologi Mailman School of Public Health di Columbia University, Stephen Morse.

Para bayi ini disebutkan belum memiliki gejala khas seperti batuk atau demam, namun menunjukkan tanda lain seperti sesak dan sulit bernapas. Sampai saat ini pun belum juga diketahui secara pasti apa saja efek dan bahaya corona pada bayi.

Risiko penularan dan bahaya infeksi corona pada bayi

Tidak seperti orang dewasa, meskipun anak-anak termasuk dalam kategori rentan infeksi virus corona, namun sejauh ini masih sangat sedikit jumlah anak yang positif terinfeksi.

Sebuah laporan oleh Journal of American Medical Association (JAMA) mengatakan usia rata-rata pasien untuk wabah infeksi virus corona novel saat ini adalah antara 49 hingga 56 tahun. Bahkan dituliskan juga jumlah kasus positif pada anak-anak ‘jarang terjadi’.

Hal ini serupa seperti pada saat wabah Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) pada tahun 2016 silam, Mom. World Journal of Clinical Paediatrics mengatakan virus MERS jarang menyerang anak-anak, yang juga belum diketahui secara pasti alasan di balik prevalensi rendah ini. Padahal secara imunitas, anak-anak termasuk masih rentan terinfeksi.

Selain dua kasus bayi baru lahir yang positif di Tiongkok, laporan terbaru dari infeksi virus corona yakni ada seorang bayi berusia 6 bulan di Singapura dan anak berusia 8 tahun di Australia yang juga positif terinfeksi.

Virus corona novel menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut yang parah dan gejala biasanya dimulai dengan demam, diikuti oleh batuk kering. Meski disebutkan kebanyakan orang yang terinfeksi masih mungkin sembuh sepenuhnya, sama seperti pada flu, namun tetap perlu dilakukan penanganan yang tepat mengingat ini jenis virus baru.

Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah jika infeksi virus terjadi pada ibu hamil, yang dikhawatirkan bisa menularkan dan menimbulkan bahaya corona pada bayi. Penularan di dalam rahim dari ibu ke janin masih harus dipastikan oleh peneliti, namun sebaiknya tetap berhati-hati dan jaga kebersihan demi mencegah terjadinya penularan ya, Mom.