Jumlah kasus positif infeksi virus corona novel atau novel coronavirus (nCoV) sampai saat ini masih terus bertambah. Hal ini menjadi kekhawatiran sendiri bagi para ibu hamil. Tak sedikit yang beranggapan bahwa infeksi virus corona bisa memberi pengaruh negatif, termasuk penularan pada janin dalam kandungan.

Seperti yang terjadi baru-baru ini di Wuhan, Tiongkok, di mana ada bayi baru lahir yang positif infeksi virus corona. Meski belum bisa dipastikan asal infeksinya, namun diduga kuat virus ini didapat dari sang ibu yang sudah positif terinfeksi saat hamil.

Dikutip dari Independent, bayi ini didiagnosis positif infeksi virus corona 30 jam setelah dilahirkan di Wuhan Children Hospital, Tiongkok. Tim dokter pun mengemukakan kekhawatiran bahwa penyakit ini bisa ditularkan dari ibu ke anak di dalam rahim, yang berpotensi kuat memicu infeksi.

“Ini mengingatkan kita untuk juga memperhatikan adanya risiko penularan dari ibu ke anak saat hamil,” ungkap salah satu dokter yang bertugas, Zeng Lingkong.

Kasus kedua bayi baru lahir yang positif infeksi virus corona juga terjadi di Tiongkok, tepatnya 16 hari setelah ia dilahirkan, Mom. Baik ibu maupun nanny dari bayi tersebut sebelumnya juga positif infeksi virus corona. Meski belum yakin darimana asal infeksi tersebut, namun Zeng meyakini bahwa bayi baru lahir rentan terhadap infeksi virus ini.

Dampak infeksi virus corona pada ibu hamil

Perlu diketahui bahwa virus corona sendiri memiliki beberapa tipe, termasuk di antaranya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Dampak dari kedua infeksi tersebut terhadap ibu hamil sudah cukup jelas, termasuk seperti keguguran dan kelahiran mati.

Sementara itu, dampak dari infeksi virus corona novel pada ibu hamil belum terlalu jelas sampai saat ini. Penelitian lebih lanjut tentang dampak dan pengobatan corona pada ibu hamil masih terus dilakukan, namun melihat pada dua kasus infeksi pada bayi baru lahir di Wuhan, kuat diduga bisa terjadi penularan dari ibu ke bayi di dalam rahim.

Pengobatan infeksi corona pada ibu hamil

Pakar penyakit menular di New York, Rajeev Fernando, MD, menuturkan bahwa ibu hamil perlu lebih memerhatikan kesehatan di musim virus corona ini. Dikutip dari What to Expect, ibu hamil mengalami imunosupresi dan menjadi lebih rentan terhadap komplikasi infeksi pernapasan, termasuk infeksi corona.

Sebisa mungkin, Fernando menganjurkan ibu hamil untuk membatasi bepergian ke tempat umum dan jika perlu menggunakan masker sebagai perlindungan tambahan.

Lantas bagaimana penanganan dan pengobatan corona pada ibu hamil? Sampai saat ini, belum ada obat antivirus yang secara spesifik bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi virus corona novel, Mom. Dikutip dari situs resminya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan orang yang terinfeksi infeksi virus corona novel harus menerima perawatan suportif untuk membantu meringankan gejala, termasuk pada ibu hamil.

Bahkan untuk kasus yang parah, tindakan harus mencakup perawatan yang lebih intensif untuk mendukung fungsi organ vital tubuh. Nah, selain segera lapor ke petugas kesehatan, terapi pengobatan corona pada ibu hamil bisa dilakukan dengan konsumsi obat nyeri tenggorokan dan demam sesuai anjuran dokter. Jangan lupa untuk memperbanyak istirahat dan terapkan pola hidup sehat, termasuk menjaga pola makan dan banyak minum air putih.

Nantinya, dokter dan petugas kesehatan terkait akan menganjurkan Mom untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut di antaranya kultur saluran napas dan tes darah.

Selain pengobatan, ibu hamil juga perlu memahami bagaimana penyebaran dan penularan virus corona bisa terjadi. Dikutip dari Medical News Today, virus corona dapat menyebar melalui batuk dan bersin orang yang terinfeksi (tanpa menutup mulut); berjabat tangan dengan orang yang terinfeksi; serta menyentuh benda yang sebelumnya dipegang oleh orang yang terinfeksi. Jadi, lebih berhati-hati saat bepergian ke tempat umum ya, Mom!