Kondisi sistem kekebalan tubuh bayi yang masih berkembang dan belum sempurna, membuatnya rawan terhadap segala macam penyakit. Salah satunya penyakit kulit pada bayi.

Beberapa penyakit kulit yang menimpa bayi biasanya merupakan reaksi alergi pada pakaian, sabun cuci baju, atau makanan. Namun ada pula penyakit kulit bayi yang tidak diketahui sebabnya.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit pada bayi dan cara mengatasinya.

5 Jenis penyakit kulit pada bayi dan cara mengatasinya

#1. Jerawat pada bayi

Siapa bilang jerawat hanya menimpa remaja dan orang dewasa? Ternyata bayi juga bisa mengalaminya loh, Mom.

Jerawat ini biasanya muncul di wajah bayi, di bagian pipi, hidung atau dahi. Umumnya jerawat bayi muncul ketika dia berusia 1 bulan dan akan hilang dengan sendirinya saat usia bayi 3-4 bulan. Jadi tidak berbahaya dan tidak perlu khawatir.

Tapi ingat ya, Mom. Jangan gunakan obat jerawat untuk orang dewasa kepada bayi karena bisa berbahaya. Anda cukup mencucinya dengan air dan menggunakan sabun lembut padanya.

#2. Ruam popok

Merupakan salah satu penyakit bayi yang paling umum terjadi. Gejalanya mencakup kulit yang teriritasi, kemerahan dan gatal di area tubuh bayi yang biasa tertutup popok seperti pantat dan bagian selangkangan.

Ruam popok biasanya terjadi karena kondisi popok yang lembab dan basah dan tidak diganti dalam waktu yang lama. Gesekan popok dengan kulit bayi, disertai bakteri yang terkumpul di popok dari kotoran bayi menyebabkan ruam dan infeksi jamur.

Cara mengatasi ruam popok pada bayi:

Anda bisa menggunakan krim khusus ruam popok untuk bayi yang banyak dijual di pasaran, atau juga memakai krim ruam popok yang diresepkan oleh dokter.

Cara lainnya ialah memastikan area selangkangan dan pantat bayi tetap kering. Sering-seringlah mengganti popoknya, dan biarkan bayi tidak menggunakan popok agar kulitnya bisa bernafas.

Saat memakaikan popok, pastikan popoknya tidak terlalu ketat atau terlalu longgar. Bila muncul garis merah antara popok dan kulit bayi, itu tandanya popok sudah terlalu ketat dan harus mengganti ukurannya.

#3. Cradle cap (Kerak Topi)

Kerak topi pada bayi ditandai dengan rumah merah di bagian kulit kepala bayi, lalu berubah menjadi kerak berwarna kuning bersisik dan berminyak. Kondisi yang juga disebut dermatitis seboroik ini biasanya terjadi saat bayi berusia 3 bulan, dan bisa menyebar ke bagian wajah, telinga serta leher bayi.

Kondisi ini tergolong aman dan tidak perlu khawatir. Bayi tidak merasakan gatal bila mengalami kerak topi. Namun hal ini bisa membuat rambutnya susah tumbuh.

Cradle cap ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu tanpa perawatan apapun. Mom bisa mencuci rambut bayi dengan sampo khusus untuknya. Juga memakaikan salep atau lotion khusus bayi agar kulit bayi tetap lembab.

#4. Biduran

Bila bayi mengalami benjolan merah yang besar, melebar menonjol dan menyebar di kulit disertai rasa gatal, bisa jadi ia mengalami biduran. Kondisi yang disebut urtikaria ini biasanya menyerang bagian kulit yang berada di lipatan seperti leher, siku dalam, belakang lutut dan sebagainya. Namun juga tak menutup kemungkinan biduran muncul di bagian tubuh lain yang lebih terbuka seperti punggung.

Umumnya, biduran disebabkan oleh alergi makanan seperti telur dan susu. Atau karena kulit yang berkeringat dan gesekan baju dengan kulit bayi. Biduran ini sebenarnya tidak berbahaya, namun bisa membuat bayi menjadi rewel karena gatal dan rasa tidak nyaman.

Bila bayi mengalami ini, pastikan Anda memakaikan baju tipis atau sedikit terbuka supaya tidak menambah gesekan kulitnya dengan baju.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bila si kecil mengalami gejala biduran yang parah.

#5. Eksim

Disebut juga sebagai dermatitis atopik, penyakit kulit ini sering terjadi pada bayi. Eksim biasanya disebabkan oleh reaksi alergi pada sabun, lotion atau deterjen yang digunakan pada pakaian bayi.

Gejala eksim pada bayi ditandai dengan kulit yang kering, merah dan gatal. Biasanya muncul pada bagian wajah, siku, dada dan lengan bayi.

Sayangnya, eksim pada bayi ini tidak memiliki obat. Namun Mom bisa merawat bayi berdasarkan gejala yang timbul. Cegah kulit bayi menjadi lebih kering dan gatal, hindari pemicu alergi yang membuat eksim bayi kambuh.

Mom juga bisa menggunakan pelembab kulit khusus bayi atau salep yang diresepkan dokter untuk mengurangi gejalanya.


Itulah 5 jenis penyakit kulit yang sering dialami bayi dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga: Kenalkan Alergen Untuk Ketahui Alergi Pada Bayi