Di tengah perjuangan Indonesia melawan COVID-19, kabar duka datang dari dunia hiburan. Penyanyi kebanggaan Indonesia, Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020). Penyanyi dengan nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini mengembuskan napas terakhir di usianya yang ke-44 tahun.

Glenn meninggal dunia di Rumah Sakit Setia Mitra Fatmawati, Jakarta pada pukul 18.00 WIB karena penyakit meningitis atau radang selaput otak. Jenazah Glenn dimakamkan satu hari setelahnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta.

Ratusan penggemar, sahabat, dan keluarga menghadiri prosesi pemakaman, meski imbauan menjaga jarak tengah masif dikampanyekan untuk memutus rantai virus corona.

Bagi Mom yang merupakan generasi 90-an, nama Glenn Fredly tentunya sangat familiar. “Januari”, “Cukup Sudah”, “Jejak Langkah”, adalah beberapa hits Glenn yang sanggup mewakili kegalauan Mom dan Dad semasa belia dulu.

Glenn Fredly meninggalkan buah hati yang baru berusia 40 hari

Glenn meninggalkan Gewa, buah hatinya bersama Mutia Ayu, saat usia sang buah hati tepat memasuki hari ke-40.

Gewa lahir 28 Februari 2020. Kelahiran Gewa lebih cepat satu pekan dari prediksi dokter, seperti yang pernah diceritakan Glenn dalam akun Instagramnya.

“Ini adalah jadwal panggung festival terakhir saya & @thebakuucakar di Bekasi.. Sehari sebelumnya tgl 28 Feb 2020 Gewa putri kami lahir, yang seharusnya menurut rencana perkiraan dokter dan kami orang tua di awal Maret di atas tgl 4…Semua sudah rapi kami siapkan rencana untuk kelahiran Gewa…Namun semua rencana yang kami anggap sudah rapi itu tiba-tiba berubah dengan begitu cepat..”

Tak banyak momen bersama Gewa yang diabadikan Glenn kepada publik. Namun, Glenn nampak jelas menaruh suka cita yang luar biasa saat kelahiran sang putri mungilnya tersebut. “Let’s rock the world together, Gewa,” tulis Glenn sambil menggendong baby Gewa yang baru saja hadir ke dunia.

Beberapa hari sebelum meninggal, Glenn juga sempat merayakan hari ulang tahun sang istri tercinta yang ke-25.

Bahkan unggahan terakhir di akun instagramnya ditujukan untuk istri tercintanya tersebut. Pada kapsi video, Glenn menulis ucapan selamat yang menyentuh.

“Happy BirthDay istriku tercinta @mutia_ayuu. Semesta menjagamu dan kita bersama selalu…. Amsal 31 : 30. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”

Musisi dengan segudang prestasi yang peduli dengan anak-anak

Selama berkiprah di industri musik, pria berdarah Ambon ini berhasil meraih sederet penghargaan bergengsi. Kariernya mulai menanjak saat dia tampil bersama grup band Funk Section saat ia masih duduk di bangku SMA.

“Terpesona” dan “Pantai Cinta” adalah judul lagu yang dipopulerkan oleh kelompok ini. Setelah tiga tahun berkarier bersama Funk Section, Glenn memutuskan bersolo karier. Tembang hits yang dipopulerkannya antara lain “Kau” dan “Cukup Sudah”.

Setelah itu nama Glenn Fredly semakin melambung lewat curahan patah hatinya yang berjudul “Selamat Pagi, Dunia!”.

Selama berkarier sebagai penyanyi solo, Glenn sudah merilis 10 album.

Selain menyanyi dan menciptakan lagu, Glenn juga menjadi produser untuk album Pasto (2005), Yura Yunita (2014), dan Hidayah (2016). Glenn juga pernah merilis sebuah album rohani bertajuk Terang dengan sepuluh lagu di dalamnya.

Pada tahun 2011, Glenn bersama musisi Sandy Sandhoro dan Tompi membuat kelompok vokal bersama dengan nama Trio Lestari.

Selain kariernya yang semakin menjulang, Glenn juga peduli pada musisi cilik. Pada tahun 2017 lalu ia menjadi produser untuk album Manumata, sebuah grup hip hop asal Ambon yang personelnya terdiri empat anak yang kini beranjak remaja.

Merambah dunia film, dikenal di dunia aktivis

Karya-karya Glenn Fredly juga dikenal lewat soundtrack beberapa film nasional seperti “Cinta Silver” dan “Filosofi Kopi”. Bukan hanya itu, Glenn juga terjun menjadi produser film. Di antara film garapannya adalah “Cahaya dari Timur”, “Surat dari Praha”, dan “Tanda Tanya”.

Setelah jeda sembilan tahun, pada 2019, Glenn meluncurkan album baru berjudul “Romansa Masa Depan”, dan rencananya ia akan meluncurkan volume kedua dari album ini pada Agustus 2020 mendatang.

Album tersebut juga sekaligus menandai 25 tahun kiprahnya di dunia musik Indonesia. Lewat musik, Glenn juga kerap menyuarakan aspirasinya pada dunia lingkungan hidup dan pelestarian seni budaya Indonesia.

Namanya juga lekat di kalangan aktivis lingkungan. Glenn dikenal aktif dalam kegiatan advokasi, penggalangan dana hingga soal hak asasi manusia. Ia juga kerap menyuarakan toleransi beragama dan antidiskriminasi.

Lewat lagu “Kita untuk Mereka” Glenn juga menunjukkan kepeduliannya pada para korban tsunami Aceh. Selain itu, ia juga menggelar konser bertajuk ‘Cinta Beta’ yang didedikasikan bagi seni dan budaya di Indonesia Timur.

Salah satu bentuk aksi sosial yang dilakukannya adalah kampanye kemanusiaan yang diunggah di akun pribadinya. Glenn membuat kampanye untuk membantu ekonomi warga yang terdampak wabah belakangan ini.

Selamat jalan, bung Glenn Fredly. Karyamu akan tetap abadi.