Strict parents adalah istilah untuk orang tua dengan pola asuh otoriter.

Dalam kata lain, cara mendidik yang dilakukan cenderung menuntut dan hanya berfokus pada kepatuhan anak.

Meski sebetulnya didasari oleh rasa kasih sayang, namun sikap ini justru bisa menjadi sebuah kesalahan dalam mendidik anak karena dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif.

Jika benar demikian, lantas apa saja bahaya strict parents terhadap anak?

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Untuk itu, Ruangmom akan membahas hingga tuntas mengenai apa itu strict parents, ciri-ciri, dampak, hingga tips menghindarinya di artikel berikut ini.

Download aplikasi ruangmom

Apa itu Strict Parents?

Jika diartikan dari bahasa Inggris, strict parents artinya orang tua yang ketat atau keras.

Dalam penjelasan lebih luas, istilah strict parent dapat dimaknai sebagai orang orang tua yang terlalu ketat dalam memberi larangan atau tuntutan tertentu pada anak.

Contohnya seperti terlalu mengatur aktivitas atau bahkan pilihan hidup anak.

Melarang anak melakukan hal tertentu atau bahkan memaksa mereka menjadi sempurna demi mewujudkan ekspektasi orang tua.

Dalam kata lain, makna istilah strict parents adalah orang tua yang memiliki pola asuh otoriter atau sewenang-wenang terhadap anak.

Faktor Penyebab Strict Parents

Setelah mengetahui tentang pengertiannya, kini kita akan membahas latar belakang atau faktor penyebab strict parents menggunakan pola asuh ketat pada anak.

Merangkum dari berbagai sumber, ternyata ada beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki pola asuh strict parents.

Beberapa di antaranya adalah karena pengalaman, kepribadian yang kurang menyenangkan, dan mental blok.

1. Faktor Pengalaman di Masa Lalu

Faktor pertama dari penyebab pola asuh strict parents adalah karena pengalaman di masa kecil.

Jadi, karena dibesarkan dengan cara seperti itu, para strict parents akhirnya berpikir bahwa mendidik atau mendisiplinkan anak-anak dengan cara serupa bukanlah hal yang salah.

Padahal, secara tidak sadar hal ini dapat menurunkan trauma tersendiri kepada anak-anak jika dilakukan secara berlebihan.

Baca juga: Pahami Pola Asuh Permisif dan 5 Dampak Negatifnya pada Anak

2. Kepribadian Orang Tua yang Kurang Menyenangkan

Selain dari faktor pengalaman, pola asuh strict parents juga bisa terbentuk karena karakter dingin atau kurang empati yang dimiliki oleh orang tua.

Karakter semacam ini umumnya memang membuat manusia sulit memiliki hubungan dengan orang lain, tidak terkecuali keluarga sendiri.

3. Orang Tua Memiliki Mental Blok

Dalam studi Iranian Journal of Psychiatry, ditemukan fakta bahwa ternyata mental blok atau neuroticism tinggi dapat menjadi salah satu penyebab orang tua memiliki pola asuh ketat.

Sebagai informasi, mental block adalah kondisi saat otak menolak sebuah pikiran tertentu yang berakibat pada kurangnya produktivitas, kreativitas atau bahkan motivasi.

Ciri-ciri Strict Parents

Setelah memahami pengertian dan faktor penyebabnya, perlu bagi para orang tua untuk mengetahui ciri-ciri pola asuh strict parents agar dapat menghindarinya.

Beberapa ciri-ciri tersebut antara lain seperti memberi banyak tuntutan, terlalu mengatur, tidak memberi anak waktu bermain, jarang memberi kasih sayang maupun pendampingan, kurangnya kepercayaan, menghukum secara fisik dan mempermalukannya di depan umum.

1. Terlalu Banyak Tuntutan

Ciri-ciri pertama yang dapat dilihat dari pola asuh strict parents adalah menaruh terlalu banyak tuntutan dan cenderung bersikap otoriter terhadap anak.

Padahal, tuntutan ini tidak diimbangi dengan bimbingan atau pendampingan yang dibutuhkan oleh anak.

2. Terlalu Mengatur

Ciri lain dari pola asuh strict parents adalah terlalu banyak mengatur. Memberikan aturan kepada anak memang penting untuk mendisiplinkan mereka.

Namun, bukan berarti seorang orang tua dapat seenaknya menerapkan banyak aturan dan konsep yang mengekang anak.

Sebaiknya, terapkan aturan seperlunya dan beri penjelasan kepada mereka mengapa sesuatu boleh atau dilarang untuk dilakukan.

Jika dipraktikkan secara konsisten, hal ini juga dapat membantu anak menjadi lebih disiplin.

Baca juga: 10 Cara Mendidik Anak yang Baik Agar Patuh Pada Orang Tua

3. Tidak Ada Waktu untuk Bermain

Umumnya, salah satu ciri yang kerap ditemukan dalam pola asuh strict parents adalah menyuruh anak-anak untuk terus belajar tanpa memberi waktu bermain.

Hal ini karena menurut mereka, bermain hanyalah kegiatan yang membuang-buang waktu.

Padahal, waktu istirahat dan bermain justru sangat dibutuhkan oleh anak untuk membantu mereka memahami arti dari apa yang telah dipelajari.

Maknanya, tidak ada yang salah dengan bermain, asalkan dilakukan dalam porsi seimbang dan tidak berlebihan.

4. Tidak Ada Pendampingan

Dalam keadaan apapun, seharusnya orang tua dapat meluangkan waktunya untuk mendampingi anak sebagai bentuk dukungan terhadap apa yang mereka lakukan.

5. Jarang Memberi Kasih Sayang

Ciri-ciri lain dari pola asuh strict parents adalah jarang menunjukkan kasih sayang terhadap anak karena sikap otoriter yang dimiliki.

Contoh strict parents dari ciri ini dapat dilihat dari mereka yang terlihat terlalu ketat, keras, atau tidak pernah memberikan pujian terhadap anaknya.

6. Sering Menghukum Secara Fisik

Ciri selanjutnya dari seorang strict parents adalah sering melakukan kekerasan fisik kepada anak.

Mungkin, mereka melakukan tindakan ini sebagai cara instant untuk menghentikan tingkah buruk anak.

Misalnya seperti ketika anak tidak menurut dan berani membantah terhadap perintah orang tua. Akan tetapi, membuat anak menurut melalui cara kekerasan juga bukan hal yang baik.

Justru, sebagai orang tua seharusnya mereka dapat mengkomunikasikan dan memberikan penjelasan kepada anak-anak agar tidak mengulangi hal serupa di kemudian hari.

7. Kurang Kepercayaan Terhadap Anak

Tidak hanya otoriter, para strict parents juga kerap bersikap ragu terhadap segala keputusan yang diambil oleh anak-anaknya.

Padahal, tanpa mereka sadari, sikap seperti ini dapat berdampak pada kepercayaan diri dan mental anak.

Alhasil, karena terlalu sering diragukan, anak akhirnya jadi tidak leluasa dalam mengambil sebuah keputusan, plin-plan dan tidak punya cukup rasa percaya diri.

Baca juga: 8 Ciri-Ciri Toxic Parents, Apakah Anda Termasuk? Ini Bahayanya

8. Suka Mempermalukan Anak di Depan Umum

Salah satu ciri strict parents yang tidak patut untuk ditiru adalah suka mempermalukan anak di depan umum.

Padahal, tidak ada salahnya untuk sesekali menunjukkan rasa bangga kita sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras anak.

Dampak Strict Parents terhadap Anak

Lantas, apa saja dampak pola asuh strict parents terhadap perkembangan anak? Untuk mengetahui lebih lanjut, ini dia penjelasannya.

1. Dampak Positif

Bagi beberapa anak, pola asuh strict parents kadang berhasil membuat mereka menjadi lebih disiplin.

Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan dampak negatif yang dihasilkan, akan lebih baik jika orang tua memberikan sedikit keleluasaan agar anak tidak terlalu tertekan.

2. Dampak Negatif

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dampak negatif dari pola asuh strict parents adalah membuat anak cenderung merasa tertekan atau depresi.

Tidak hanya itu, karena terlalu terkekang, kreativitas dan motivasi mereka pun juga bisa ikut menurun.

Cara Mengatasi Strict Parents

Nah, lalu bagaimana jika kita terlahir di keluarga dengan pola asuh macam ini? Untuk mengatasinya ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Lebih Dekat dengan Orang Tua

Cara pertama dalam menghadapi strict parents adalah dengan mendekati mereka. Umumnya, para strict parents cenderung lebih dingin kepada anak-anak mereka.

Oleh karena itu, jika memang tidak mungkin menunggu inisiatif dari orang tua, maka sebagai anak cobalah untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu.

Misalnya dengan cara menceritakan hal-hal menarik yang terjadi dalam keseharian, memberikan hadiah kecil atau mengajak menghabiskan waktu bersama di waktu luang.

2. Berperilaku Baik

Sebagai salah satu cara untuk mengambil hati mereka, cobalah berperilaku baik terhadap keduanya.

Misalnya seperti menghindari perilaku berbohong atau bertindak tidak sopan kepada orang tua.

3. Menerima Kondisi

Tidak ada satupun orang yang bisa memilih dilahirkan di keluarga atau orang tua seperti apa.

Oleh karena itu, salah satu mengatasi strict parents adalah dengan sabar menerima kenyataan sambil memotivasi diri untuk terus berkembang.

Demikian ulasan mengenai apa itu strict parents, ciri-ciri, dan bahayanya bagi tumbuh kembang anak.

Walau mungkin tujuan strict parents adalah ingin yang terbaik untuk buah hati, namun penting juga bagi Anda memperhatikan dampak-dampaknya.

Sebab, hal ini akan berpengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter, kepribadian, maupun kemampuan si kecil, termasuk prestasi dan keterampilan sosialnya.

Baca juga: Kenapa Orang Tua Tidak Mengerti Perasaan Anak? Ini Alasannya