Jika merasakan tanda-tanda keguguran, Mom tentu akan khawatir dengan kondisi kandungan. Maka dari itu, mengetahui macam-macam abortus atau keguguran ini menjadi hal yang perlu Mom ketahui agar dapat mengurangi risiko terjadinya kondisi tersebut.

Salah satu jenis dari macam-macam abortus adalah abortus imminens.

Pada jenis abortus ini, ibu hamil biasanya hanya merasakan gejala tertentu. Walau begitu, janin masih dapat terselamatkan.

Nah, Mom dapat menyimak penjelasan dari macam-macam abortus lainnya di bawah ini.

Kalkulator HPL

Pengertian Abortus

Sebelum beralih ke penjelasan macam-macam abortus, Mom sebaiknya mengetahui pengertian dari kondisi tersebut terlebih dahulu.

Keguguran atau abortus adalah keluarnya janin sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, yakni pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau jika berat janin kurang dari 500 gram.

Abortus biasanya ditandai dengan perdarahan melalui vagina yang disertai nyeri, pergerakan janin menurun, dan keluar cairan atau jaringan dari vagina.

Penyebab abortus bermacam-macam, namun paling sering disebabkan oleh kelainan genetik atau kromosom pada janin.

Faktor Risiko Abortus

Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya abortus, di antaranya:

  • Usia ibu saat mengandung sudah tergolong tua atau di atas 35 tahun.
  • Riwayat keguguran sebelumnya.
  • Gaya hidup yang tidak sehat saat hamil, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menyalahgunakan narkoba.
  • Terpapar radiasi atau racun baik di tempat kerja atau lingkungan tempat tinggal
  • Pembukaan leher rahim yang terlalu dini tanpa adanya tanda-tanda persalinan.
  • Berat badan yang terlalu kurus atau terlalu gemuk.
  • Adanya kelainan anatomi pada rahim.
  • Kondisi penyakit tertentu: Diabetes, tekanan darah tinggi, Lupus, Penyakit tiroid, Rubella, Malaria, Penyakit menular seksual.

Baca juga: Penyebab Keguguran Pada Kehamilan Trimester Kedua

Macam-Macam Abortus

Keguguran terdiri dari 6 jenis, di antaranya yaitu abortus imminens, abortus insipiens, abortus komplet, abortus inkomplet, missed miscarriage, dan abortus berulang.

Untuk mengenal macam-macam abortus tersebut, Mom dapat menyimak pembahasan di bawah ini.

1. Abortus Imminens

Abortus imminens adalah kondisi sang ibu hamil yang merasakan tanda atau gejala keguguran. Jenis abortus ini juga biasa dikenal dengan istilah threatened miscarriage.

Ibu hamil akan merasakan gejala tertentu jika mengalami abortus imminens, salah satunya yaitu pendarahan berupa munculnya gumpalan darah atau flek coklat yang keluar dari vagina ketika usia kehamilan masih di bawah 20 minggu.

Namun, leher rahim ibu hamil dengan kondisi ini masih menutup sehingga janin tidak keluar dari kandungan. Karena itu, janin masih dapat diselamatkan.

Selain itu, gejala lain yang menyertai abortus imminens adalah nyeri atau kram pada bagian perut bawah.

Walau demikian, ada beberapa ibu hamil yang dapat melewati jenis abortus ini dan bisa melahirkan sang buah hati dengan selamat.

2. Abortus Insipiens

Abortus insipiens adalah kondisi keguguran yang ditandai dengan gejala pendarahan serta nyeri pada bagian bawah perut, namun jaringan janin masih utuh di dalam rahim.

Akan tetapi, kondisi ini sedikit berbeda dengan abortus imminens karena mulut rahim sang ibu sudah terbuka sehingga keguguran tidak bisa dihindarkan.

Jika usia kehamilan masih di bawah 12 minggu, dokter kandungan umumnya akan melakukan tindakan kuretase untuk membersihkan rahim sang ibu.

3. Abortus Komplet

Jenis abortus berikutnya yaitu abortus komplet. Pada jenis abortus ini, seluruh jaringan janin akan keluar karena mulut rahim telah terbuka lebar.

4. Abortus Inkomplet

Hampir serupa dengan abortus komplet, abortus inkomplet adalah keguguran yang terjadi ketika sebagian janin dalam rahim telah keluar.

Karena hanya keluar sebagian, gejala pendarahan dan nyeri perut yang dirasakan oleh ibu hamil akan berlangsung cukup lama.

Gejala tersebut baru bisa teratasi apabila seluruh jaringan sudah keluar sepenuhnya atau telah melalui tindakan kuretase oleh dokter kandungan.

Baca juga: Ingin Hamil Lagi Setelah Keguguran, Kapan Waktu yang Tepat?

5. Missed Miscarriage

Missed miscarriage adalah salah satu dari macam-macam abortus yang terjadi saat janin telah meninggal, namun belum keluar dari rahim.

Selain itu, sang ibu tidak merasakan gejala tertentu dan akan baru mengetahui kematian janinnya setelah melakukan kontrol kehamilan ke dokter lalu denyut jantung janin tidak terdeteksi.

Kemungkinan lain dari terjadinya missed miscarriage adalah karena janin memang tidak berkembang sedari awal.

6. Abortus Berulang

Recurrent miscarriage atau abortus berulang merupakan keadaan di mana sang ibu telah mengalami keguguran berturut-turut sebanyak 3 kali atau lebih.

Kemungkinan terjadinya recurrent miscarriage sangatlah kecil, yakni hanya 1% wanita yang mungkin pernah mengalaminya.

Oleh sebab itu, Mom dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan apabila mengalami jenis abortus ini agar bisa menemukan solusinya.

Cara Mengurangi Risiko Abortus

Setelah mengenal macam-macam abortus, Mom ingin mengetahui bagaimana cara mengurangi risiko kondisi tersebut, bukan?

Beberapa kejadian abortus memang tidak dapat dicegah sepenuhnya. Akan tetapi, Mom bisa menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko tersebut

Hal-hal yang bisa Mom lakukan sebagai upaya mengurangi risiko terjadinya abortus, yaitu:

  • Melakukan kontrol kehamilan secara rutin dengan dokter kandungan
  • Menghindari rokok dan minum alkohol untuk menjaga kesehatan janin
  • Membatasi konsumsi kafein, sebanyak-banyaknya yaitu 200 mg per hari
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk menggunakan obat-obatan tertentu
  • Menjaga kebersihan area intim dan kesehatan tubuh lainnya
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil
  • Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secukupnya, tidak perlu berlebihan

Itulah tadi pengertian serta macam-macam abortus yang dapat Ruangmom rangkum untuk Anda.

Satu hal yang perlu diingat, jika sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya, Mom tidak perlu menyalahkan diri sendiri ketika keguguran tidak sengaja ini terjadi.;

Lantaran, ada beberapa faktor penyebab keguguran yang tidak dapat dikontrol oleh Mom maupun Dad.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Direview oleh: dr. Febianza Mawaddah Putri

Sumber: Cleveland Clinic, WebMD

Baca juga: Apa itu Aborsi? Ini Arti, Resiko Bagi Ibu dan Hukumnya di Indonesia