Berhubungan seks dalam pernikahan menjadi salah satu bumbu kebahagiaan pasangan suami istri. Namun jika bicara frekuensi, tentu tidak ada angka pasti yang dapat menjadi ukuran hubungan seks ideal dalam pernikahan.

Dirangkum dari berbagai sumber, frekuensi hubungan seks suami istri mungkin saja berbeda berdasarkan usia pernikahannya. Namun biasanya, pada pasangan yang menikah lebih dari 5 tahun, angka hubungan seksual bisa saja menurun.

Jumlah hubungan seksual yang ideal dalam pernikahan sangat bervariasi untuk setiap pasangan. Namun umumnya, dapat dibagi dalam beberapa kategori:

Seks suami istri lebih dari lima kali seminggu

Untuk pasangan muda, biasanya jumlah hubungan seksual sering dilakukan. Banyak juga pasangan yang melakukannya rata-rata hampir setiap hari dalam seminggu. Mengingat usia pernikahan dan tubuh yang masih muda dan kuat, tentu hal ini masih dalam kategori wajar. Namun demikian, bagi pasangan yang memiliki hubungan seks hampir setiap hari dalam seminggu tentu memiliki beberapa risiko. - Infeksi saluran kemih, disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang uretra sehingga akibatkan sakit saat buang air kecil. Biasakan mencuci bersih organ intim sebelum dan sesudah hubungan. - Sakit punggung, biasanya dialami pasangan yang banyak melakukan gaya dalam berhubungan. Pilihlah posisi paling nyaman untuk kedua pihak, dan paling penting nyaman bagi punggung dan persendian. - Rambut rontok, akibat meningkatnya hormon dihidrotestosteron (DHT) di dalam tubuh. Hormon ini dapat membunuh folikel rambut dan sering dijumpai dari pasangan yang memiliki hubungan seksual setiap hari. - Menurunkan imun tubuh, akibat dilepaskannya hormon prostaglandin E-2 saat berhubungan seks. Hormon ini membuat libido seksual berkurang, melemahnya kekebalan tubuh, nyeri saraf dan otot.

Seks suami istri tiga kali seminggu

Menurut seksolog Boyke Dian Nugraha, frekuensi hubungan intim dua sampai tiga kali dalam seminggu adalah normal dan umum dilakukan pasangan dengan usia di bawah 40 tahun. Namun demikian, jumlah itu bukan sebagai patokan kebahagiaan atau sebagai frekuensi ideal. Boyke justru menyarankan untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual ketimbang fokus mengejar frekuensi hubungan.

Misal dengan mencoba posisi baru yang aman bagi kedua pihak, mencoba tempat atau lokasi baru, dan variasi-variasi lain yang dapat membuat kualitas hubungan meningkat. Selain itu meningkatkan komunikasi antar pasangan juga dapat menjadi salah satu cara mendapatkan seks yang lebih berkualitas.

Frekuensi seks suami istri satu kali dalam seminggu

Dalam sebuah studi yang diterbitkan daring dalam Archives of Sexual Behaviour, ditemukan rata-rata orang Amerika Serikat melakukan hubungan seksual sebanyak 54 kali dalam setahun atau satu kali seminggu. Pun demikian, hal ini juga bukan sebuah tolok ukur kebahagiaan dan kepuasan pasangan. Dalam survey lain oleh Social Psychology and Personality Science juga ditemukan, pasangan yang rutin melakukan seks setiap minggu justru merasa tidak lebih puas dan bahagia dalam hidup.

Faktor yang memengaruhi hubungan seksual

Pada umumnya, semakin tua usia tentu akan memengaruhi kondisi organ-organ tubuh termasuk organ seksual. Itu sebabnya bagi pasangan yang berusia 40 tahun ke atas, frekuensi hubungan seks satu kali seminggu masih tergolong normal.

Pada pria, terjadi penurunan kadar hormon testosteron yang dapat mengakibatkan ereksi melemah, perlu rangsangan lebih lama bagi penis untuk ereksi, intensitas ejakulasi menurun dan sebagainya.

Hal yang sama dapat terjadi pada wanita sehingga membuat lebih sulit terangsang, cairan pelumas vagina lebih sedikit atau kering, hingga menurunnya hasrat atau libido seksual akibat berkurangnya jumlah hormon estrogen.

Faktor lain yang sering dijumpai adalah tingkat stres tinggi pada pasangan muda yang dapat memengaruhi organ-organ seksual bekerja optimal. Hal ini bisa diperburuk dengan kurang waktu olahraga, gaya hidup dan pola makan serba instan yang memengaruhi kesehatan.

Baca juga: Tips Berhubungan Seks yang Aman Saat Corona