Jika Mom dan pasangan berencana menunda atau berhenti memiliki anak, maka pilihannya adalah menggunakan alat kontrasepsi. Ada banyak jenis alat kontrasepsi yang tersedia, mulai dari pil KB, suntik KB, kondom, hingga prosedur sterilisasi seperti tubektomi untuk wanita, atau vasektomi untuk pria.

Dari banyaknya ragam jenis alat kontrasepsi tersebut, mungkin Mom sedikit bingung untuk memilih yang mana. Penggunaan alat KB ini ternyata efektif jika digunakan dengan tepat. Pemilihannya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan pasangan.

kalkulator masa subur

Nah, banyak beredar mitos bahwa beberapa alat KB justru bisa membuat tubuh wanita menjadi gemuk. Benarkah demikian? Untuk lebih jelasnya, Mom harus mengetahui apa saja alat KB yang bisa mencegah kehamilan sekaligus menjaga berat badan ideal.

Alat Kontrasepsi KB yang Tidak Bikin Gemuk

Sebenarnya jenis KB hormonal yang saat ini digunakan dosisnya sudah disesuaikan agar tidak berpengaruh terhadap kenaikan berat badan. Namun, bertambahnya berat badan justru disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pola hidup yang tidak sehat.

Oleh karena itu, saat menggunakan alat KB, Mom juga harus tetap rajin berolahraga, mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan lemak, gula, atau kalori yang tinggi. Jika Mom masih khawatir penggunaan kontrasepsi hormonal membuat peningkatan berat badan, maka gunakan jenis kontrasepsi berikut ini.

1. Alat Kontrasepsi IUD (Intrauterine Device)

IUD merupakan alat kontrasepsi wanita yang berbentuk seperti huruf T. IUD ini dimasukkan ke dalam rahim dan terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. IUD berisi tembaga dan hormon, Mom.

Untuk IUD tembaga bisa digunakan sampai 10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun. Sebagian kecil wanita yang menggunakan alat kontrasepsi IUD hormonal mungkin mengalami sedikit peningkatan berat badan, namun peningkatannya tidak cukup signifikan hingga membuat tubuh mengalami obesitas.

2. Spermisida

Spermisida berbentuk krim, jeli, busa atau supositoria. Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma sehingga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi. Spermisida memiliki kekurangan, yakni masa perlindungan alat ini terlalu singkat sesuai sifat penggunaannya.

Hal ini menyebabkan efektivitasnya berkurang apabila pemakaiannya sudah melebihi satu jam. Selain itu, alat KB ini juga dapat menimbulkan alergi atau iritasi pada sebagian orang. Gejalanya bisa berupa rasa perih, gatal, atau kemerahan pada organ intim saat berhubungan seksual.

3. Diafragma

Jenis alat kontrasepsi KB yang tidak gemuk berikutnya yakni diafragma. Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

Cara menggunakan kontrasepsi diafragma adalah dengan meletakkannya di mulut rahim sehingga menghalangi masuknya sperma ke rahim. Diafragma juga lebih efektif digunakan dengan spermisida. Namun, Mom sebaiknya meminta bantuan bidan atau dokter untuk memasangnya agar lebih tepat dan efektif dalam mencegah kehamilan.

4. Kondom

Selain beberapa kontrasepsi hormonal di atas, ada pula alat kontrasepsi KB yang tidak bikin gemuk dan paling sering digunakan, yakni kondom. Meski lebih umum ditemukan kondom untuk pria, namun ada pula kondom untuk wanita lho, Mom.

Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom. Sementara salah satu kekurangan penggunaan kondom adalah dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan. Kondom terbuat dari bahan lateks yang berfungsi untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina dan rahim.

Kondom wanita dapat dimasukkan ke vagina setidaknya delapan jam sebelum berhubungan intim. Mom tak perlu cemas karena jenis kontrasepsi ini tidak mengganggu masa menyusui dan tidak berpengaruh pada bertambahnya berat badan Anda.

Selain jenis alat kontrasepsi di atas, alat KB lain seperti KB hormonal (misalnya pil KB atau suntik KB) dan KB mantap, juga tidak menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan. Pemilihan alat KB sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasutri.

Baca juga: Ini 9 Efek Samping Pil KB Untuk Wanita, Tetap Waspada!

Alat Kontrasepsi Hormonal dan Metode Alami Pencegah Kehamilan

KB hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin dan estrogen, atau progesteron saja. Kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk. Macam-macam alat kontrasepsi hormonal meliputi pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.

Namun jika Mom dan pasangan tidak dapat menggunakan alat KB di atas karena berbagai alasan, coba terapkan metode pencegahan alami, misalnya KB kalender.

Sistem KB Kalender

Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita dan menghindari berhubungan seks pada masa subur, Mom. Dibanding kontrasepsi lain, metode sistem kb kalender satu ini sangat murah karena tidak perlu mengeluarkan biaya besar.

Mom hanya mengandalkan perhitungan masa subur, sehingga tidak perlu menggunakan bantuan alat apapun. Namun sistem kb kalender ini kurang efektif karena ada kemungkinan gagal hingga mencapai 20%.

Jika Mom dan pasangan memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak lagi, kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan salah satu pilihan. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sementara itu, pada pria dapat dilakukan vasektomi.

Dibandingkan macam-macam kontrasepsi yang ada, kontrasepsi permanen memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan. Tak hanya itu, kontrasepsi permanen tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi.

Namun biaya yang harus Mom keluarkan tentu lebih mahal dibanding metode kontrasepsi lainnya.

Dari beragam jenis alat kontrasepsi KB yang tidak bikin gemuk di atas, penting bagi Mom untuk memutuskan bersama dengan pasangan. Hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain apakah pasangan masih ingin memiliki anak atau tidak, kapan pasangan ingin memiliki anak lagi, atau adakah penyakit tertentu yang diidap yang mungkin dapat terpengaruh kontrasepsi. Selain itu pertimbangkan pula harga dan kepraktisan dari setiap metode.

Baca juga: Setelah Suntik KB 3 Bulan Apa Masih Bisa Hamil? Ini Faktanya