Dalam pernikahan, setiap pasangan tentunya menginginkan kehadiran anak. Oleh karena itu, infertilitas harus Mom cegah sejak dini. Nah, ada berbagai cara untuk mencegah infertilitas yang bisa Mom terapkan. Simak tips berikut ini agar Mom tetap sehat dan dapat meminimalisir kesulitan memiliki anak di masa mendatang!

Kalkulator Masa Subur

Pengertian Infertilitas

Infertilitas atau kemandulan adalah penyakit pada sistem reproduksi yang menimpa laki-laki dan perempuan serta ditandai dengan kegagalan mencapai kehamilan setelah satu tahun atau lebih melakukan hubungan seksual secara teratur (2-3 kali seminggu) tanpa alat kontrasepsi.

Sementara itu, ada dua jenis kemandulan, yaitu bersifat primer dan sekunder. Infertilitas primer adalah kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami kehamilan. Sedangkan, infertilitas sekunder adalah kondisi ketika seseorang sudah pernah mencapai kehamilan setidaknya sekali.

Penyebab infertilitas yang sering menimpa laki-laki diantaranya, yaitu:

  • Faktor Pretestikuler yang berkaitan dengan bentuk dan pergerakan sperma yang tidak normal, akibat gangguan hormonal.
  • Tidak adanya atau rendahnya jumlah sperma.
  • Terjadi gangguan pada testis yang mengganggu pembentukan sperma.

Sedangkan pada perempuan, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

  • Adanya gangguan hormonal.
  • Endometriosis, yaitu gangguan yang terjadi pada jaringan yang biasanya melapisi rahim, tetapi tumbuh di luar rahim.
  • Terjadi penyumbatan atau kerusakan pada tuba non paten (tuba Falopi).
  • Memiliki alergi terhadap sperma.

Pentingnya Mengatasi Infertilitas

Pada dasarnya, mencegah infertilitas harus dilakukan dengan cara yang tepat dan benar. Pasalnya, mengatasi infertilitas adalah bagian penting dalam mewujudkan hak pasangan maupun individu untuk membentuk keluarga, terutama menghasilkan keturunan.

Di sisi lain, mencegah kemandulan juga dapat mengurangi ketidaksetaraan gender. Meski perempuan dan laki-laki berpotensi mengalami kemandulan, tidak jarang hanya perempuan yang dianggap menderita kemandulan.

Dengan demikian, infertilitas memiliki dampak sosial negatif yang menimpa perempuan, seperti mengalami perceraian, mendapat stigma negatif, depresi, stres emosional, kekerasan, kecemasan, dan merasa rendah diri. Maka dari itu, mengatasi kemandulan penting untuk dilakukan sedini mungkin.

Bagaimana Cara Mencegah Infertilitas?

Berikut ini cara mencegah infertilitas yang bisa Mom lakukan mulai dari sekarang, yaitu:

1. Perubahan Gaya Hidup

Pertama, Mom harus mulai melakukan perubahan gaya hidup yang sehat. Adapun beberapa hal yang wajib Mom perhatikan adalah sebagai berikut:

a. Jangan Merokok

Rokok memiliki kandungan zat berbahaya yang bisa menyebabkan kerusakan oksidatif, tingginya kerusakan pada bentuk sperma, dan mengganggu embrio sampai keguguran.

Selain itu, kebiasan merokok pada perempuan mampu menurunkan tingkat fertilitas. Dengan demikian, jika Mom sedang melakukan persiapan program hamil sebaiknya hindari rokok.

b. Hindari Konsumsi Alkohol

Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada fungsi hipofisis dan hipotalamus. Dalam sistem kerjanya, hipotalamus akan memberikan rangsangan kepada kelenjar hipofisis.

Setelah itu, kelenjar hipofisis akan memproduksi hormon yang penting dalam menjaga tekanan darah, produksi dan pembakaran energi, mengatur pertumbuhan, dan fungsi penting pada organ tubuh lainnya.

c. Kontrol Berat Badan

Mom wajib tahu, kalau berat badan juga mempengaruhi kemandulan. Perempuan yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 29, akan lebih banyak memerlukan waktu untuk hamil.

Oleh karena itu, perlu tindakan menurunkan berat badan. Sehingga, dapat meningkatkan peluang untuk hamil. Di samping itu, bisa juga dengan menerapkan tips promil dari dokter, agar kehamilan cepat datang.

Sedangkan pada laki-laki yang memiliki IMT lebih dari 29, dapat mengalami gangguan fertilitas. Sehingga, perlu dilakukan penurunan berat badan dan menerapkan pola hidup sehat.

d. Olahraga

Gaya hidup sehat memang selalu memberikan keuntungan, salah satunya dengan olahraga. Mom wajib melakukan olahraga ringan sampai sedang, karena bisa meningkatkan fertilitas. Pasalnya, berolahraga mampu meningkatkan aliran darah serta status antioksidan.

Meski demikian, ada beberapa olahraga yang bisa menurunkan fertilitas. Seperti bersepeda untuk laki-laki yang dilakukan lebih dari 5 jam per minggu. Selain itu, pada perempuan yaitu olahraga aerobik dengan durasi 3-5 jam per minggu.

e. Hindari Stress

Jika Mom memiliki gaya hidup yang tak sehat, tentu akan mudah terserang stres. Oleh karena itu, Mom harus kelola stres dengan baik.

Perasaan seperti merasa bersalah, depresi, dan cemas berlebihan dapat mempengaruhi fertilitas. Apabila itu terjadi, langkah yang bisa Mom lakukan, yaitu relaksasi. Pasalnya, relaksasi bisa menjadi solusi, karena mampu mengurangi stress dan mengurangi potensi terjadinya kemandulan.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Stres saat Program Hamil yang Ampuh

2. Perubahan Pola Makan

Selain gaya hidup, cara mencegah infertilitas selanjutnya adalah melakukan perubahan pola makan. Mom harus menerapkan kebiasaan yang baik dengan memiliki pola makan sehat.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), kebiasaan yang baik dalam pola makan yang sehat adalah sebagai berikut:

  • Mom wajib membudayakan mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas per hari atau setara dengan 2 liter per hari.
  • Memperbanyak mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari.
  • Mengupayakan untuk memilih bahan makanan yang segar serta diolah dengan cara dikukus atau direbus.
  • Membatasi mengkonsumsi saos, kecap, pewarna, penyedap rasa, pemanis, perasa yang bukan tambahan pangan alami, serta pengawet buatan.
  • Terakhir, Mom wajib budayakan untuk membaca label sebelum memilih makanan cepat saji atau kemasan.

Di samping itu, dalam konsumsi vitamin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, karena suplemen vitamin yang berlebihan pun dapat mengakibatkan kemandulan. Misalnya, konsumsi vitamin A secara berlebihan pada laki-laki bisa mengakibatkan munculnya kelainan jantung dan susunan saraf pusat.

Sementara itu, asam folat dan zinc mampu meningkatkan konsentrasi dan mempertahankan bentuk (morfologi) sperma. Sehingga, bisa mencegah kemandulan pada laki-laki.

Kemudian, mengkonsumsi asam lemak seperti DHA dan EPA yang terkandung dalam minyak ikan sangat dianjurkan pada penderita infertilitas.

Sedangkan, jika Mom ingin melakukan perubahan pola makan karena sedang menjalani program hamil, sebaiknya konsumsi menu makanan untuk promil seperti sayuran hijau dan lain sebagainya.

3. Skrining Kesehatan

Cara terbaik untuk tetap sehat dan subur dalam dunia yang sibuk seperti sekarang ini adalah menjaga diri sendiri dengan baik. Oleh karena itu, Mom perlu melakukan skrining kesehatan, agar tetap mengetahui kondisi tubuh diri sendiri.

Mom bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, seperti cek berat badan, cek tekanan darah, cek lingkar perut, gula darah, kolesterol, dan lain sebagainya.

Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, Mom dapat mengetahui sejak dini apabila memiliki kelainan pada tubuh atau penyakit tertentu. Sehingga, dapat segera diobati sebelum penyakitnya semakin parah. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati bukan?

Di samping itu, apabila Mom tidak memahami perkataan atau diagnosa dokter, segera ajukan pertanyaan dan pahami setiap penjelasannya. Intinya, Mom harus terlibat aktif dalam kesehatan diri sendiri.

Supaya Mom lebih mudah mengingat tenggat waktu skrining kesehatan, maka bisa dilakukan di akhir atau awal tahun.

Pasalnya, menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), durasi ideal untuk medical check up sebaiknya adalah setahun sekali. Namun, apabila Mom menemukan gejala yang tidak biasa pada tubuh, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan secepatnya.

4. Jangan Berhubungan Seks Tanpa Pengaman

Bagaimana cara mencegah infertilitas yang tepat? Jawaban selanjutnya adalah jangan berhubungan seks tanpa pengaman atau alat kontrasepsi.

World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia (2020) dalam situs resminya, mengakui bahwa di beberapa tempat, rasa takut dan cemas akan kemandulan bisa menghalangi perempuan dan laki-laki untuk menggunakan alat kontrasepsi.

Kondisi ini terjadi karena mereka tertekan secara sosial akibat stigma negatif terkait kemandulan. Sehingga, mereka berusaha membuktikan kesuburan masing-masing bahkan saat masih usia dini dengan melahirkan anak.

Padahal, melakukan hubungan seks tanpa pengaman secara terus menerus serta selalu berganti pasangan bisa mengakibatkan infeksi penyakit menular seksual yang berbahaya.

Apabila terkena penyakit seksual, tentu saja akan mempengaruhi kesuburan di kemudian hari. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, apalagi jika menimpa anak di usia dini.

Maka dari itu, peran pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang faktor penentu kesuburan dan kemandulan, terutama pada anak usia dini sangat penting.

Sementa itu, Mom harus ingat untuk menghindari hubungan seks tanpa alat kontrasepsi atau bahkan melakukan hubungan seksual multipartner.

5. Hindari Bahan Kimia yang Berdampak pada Kesuburan

Dalam buku Konsensus Penanganan Infertilitas (2013) menyebutkan bahwa setidaknya ada bahan kimia yang berhubungan dengan pekerjaan serta dapat berpengaruh terhadap kesuburan.

Maka dari itu, Mom wajib mengetahui bahan-bahan berbahaya tersebut. Sehingga, bisa menerapkan cara mencegah infertilitas yang tepat.

Berikut ini bahan dan efeknya terhadap kesuburan laki-laki, yaitu:

  • Tukang las dan pengendara mobil serta motor yang memiliki pekerjaan berkaitan dengan panas dapat meningkatkan suhu pada scrotal, yaitu lubang kencing yang terdapat di depan buah zakar. Sehingga, bisa menyebabkan sperma menjadi tidak normal.
  • Pekerja radioterapi yang berhubungan dengan x-ray bisa mengurangi jumlah sperma, tetapi dapat kembali menjadi normal.
  • Penggali dan pekerja mesin yang selalu berhadapan dengan getaran, dapat mengakibatkan efek Oligozoospermia dan Asthenozoospermia.

Oligozoospermia adalah kondisi dimana jumlah sperma yang dihasilkan kurang dari 20 juta per ml cairan ejakulat. Sedangkan, Asthenozoospermia adalah kondisi saat pergerakan sperma menuju sel telur melemah.

  • Petani yang sering bekerja dengan pestisida bisa memberikan efek mengurangi tingkat kesuburan dan Oligozoospermia.
  • Pekerja metal, pelebur, dan pekerja di pabrik baterai yang sering berhadapan dengan bahan magnesium dan kadmium bisa mengakibatkan penurunan kesuburan serta memberikan efek pada pasangan seksual.

Sementara itu, bahan-bahan kimia dan efeknya terhadap kesuburan perempuan adalah sebagai berikut:

  • Paramedis yang melakukan kerja paruh waktu atau waktu kerja yang lama bisa memberikan efek pemanjangan waktu untuk terjadinya kehamilan.
  • Pada pekerja kantoran yang sering berhadapan dengan komputer bisa meningkatkan risiko infertilitas.
  • Petani yang bekerja dengan pestisida dapat memberikan efek pada waktu kehamilan yang tidak konsisten.
  • Apoteker dan Perawat yang akrab dengan bahan magnesium, antibiotik, obat kemoterapi, dan kadmium bisa mengakibatkan pemanjangan waktu kehamilan serta meningkatnya angka kejadian infertilitas.

Meski Mom memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia yang dapat memberikan efek pada kesuburan seperti di atas, tidak perlu cemas.

Tapi, harus diimbangi dengan pola hidup sehat serta istirahat teratur dan menghindari stres. Dengan demikian, kemandulan tetap bisa dicegah sedini mungkin.

6. Jangan Tunda Memiliki Anak Saat Sudah Siap

Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan menunda kehamilan setelah menikah. Keputusan tersebut menjadi hak privat setiap pasangan.

Sebab, biasanya pasangan yang menunda untuk memiliki anak terjadi karena berbagai faktor, seperti finansial dan kesibukan. Sehingga, daripada melahirkan anak tapi tidak diurus, mereka lebih memilih untuk menundanya.

Apabila Mom memilih untuk menunda kehamilan pada awal pernikahan, tapi saat ini sudah siap dalam segala aspek, maka jangan tunda lagi. Mom bisa mengikuti program kehamilan serta lakukan evaluasi terkait progresnya.

Terutama jika Mom sekarang memasuki usia 35 tahun keatas dan tidak kunjung hamil setelah 6 bulan melakukan hubungan seksual, segera cari bantuan untuk mencegah kemandulan.

Jika Mom sudah mulai melakukan perawatan, harap untuk terus melakukan evaluasi dalam waktu sekitar 2 bulan dengan siklus perawatan 6 bulan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Dengan demikian, akan segera diketahui apabila ada indikasi kemandulan atau gangguan pada kesuburan.

7. Prosedur Penanganan Infertilitas

Cara mencegah infertilitas selanjutnya adalah melakukan prosedur penanganan infertilitas yang tepat. Secara umum, yang bisa Mom lakukan untuk menurunkan faktor terjadinya kemandulan, yaitu:

  • Segera lakukan pengobatan infeksi di organ reproduksi.
  • Memahami bahwa infeksi pada prostat dan saluran sperma bisa menyebabkan infertilitas pada laki-laki, sehingga harus segera disembuhkan.
  • Sedini mungkin untuk mengobati penyebab kemandulan pada perempuan.
  • Sebisa mungkin untuk menghindari bahan-bahan berbahaya yang bisa menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas dari sel telur dan sperma, seperti alkohol dan rokok.

Sementara itu, secara lebih lengkap ada beberapa prosedur penangan infertilitas yang harus dilakukan berdasarkan gangguannya. Berikut penjelasan selengkapnya, yaitu:

  • WHO menganjurkan pada gangguan ovulasi, perempuan dengan IMT lebih dari 19 maka harus dilakukan tindakan peningkatan berat badan, agar normal kembali. Sehingga, dapat mengembalikan kesuburan.
  • Sementara itu, gangguan ovulasi dengan Sindrom ovarium polikistik (SOPK) atau gangguan hormon yang menimpa perempuan usia subur, pengobatan yang bisa Mom lakukan adalah dengan penyuntikan gonadotropin atau drilling ovarium.
  • Pada kasus infertilitas gangguan tuba derajat ringan, tindakan seperti bedah mikro atau laparoskopi bisa menjadi pertimbangan penanganan. Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan para ahli bedah untuk mengakses bagian perut tanpa membuat sayatan besar.
  • Selanjutnya, pada pasangan infertilitas idiopatik, yaitu kondisi bentuk infertilitas yang tak terjelaskan. Maksudnya adalah kondisi ketika kedua pasangan melakukan pemeriksaan lengkap, kemudian dinyatakan normal serta ditangani selama 2 tahun tapi tidak berhasil hamil.

Maka, prosedur penanganannya adalah dengan strategi penanganan manajemen ekspektatif, yaitu penanganan dengan pendekatan tanpa melibatkan intervensi.

Misalnya, pasangan diberikan pemahaman mengenai masa subur. Kemudian, melakukan hubungan seksual tanpa pengamanan. Dengan cara ini, kemungkinan terjadinya kehamilan spontan relatif tinggi.

  • Prosedur penangan infertilitas idiopatik berikutnya adalah dengan inseminasi intrauterin atau inseminasi buatan, yaitu metode mendapatkan kehamilan secara sengaja dengan memasukkan sperma langsung ke rahim. Dalam metode ini, biasanya sperma suami harus dipersiapkan lebih dulu.

Siap Terapkan Cara Mencegah Infertilitas Sejak Dini?

Demikian panduan lengkap mengenai cara efektif untuk mencegah infertilitas atau kemandulan sejak dini. Setelah Anda mendapatkan informasi mulai dari pengertian, penyebab, hingga prosedur penanganannya, semoga bisa mewujudkan kehamilan sesuai harapan serta membentuk keluarga yang bahagia.

Jangan lupa untuk bagikan informasi penting ini kepada orang-orang terdekat supaya mereka selalu menjaga kesehatan dan terhindar dari kemandulan serta bisa mendapatkan keturunan di waktu yang tepat.