Jika Mom dan pasangan sudah sepakat ingin menjadi orang tua dan memiliki bayi, apa saja hal yang harus Mom persiapkan? Salah satu yang harus Mom siapkan adalah tes darah sebelum promil untuk membantu memastikan kondisi Anda selalu sehat saat menjalani masa kehamilan selama 9 bulan.

Download aplikasi ruangmom

Kapan Sebaiknya Melakukan Tes Darah Sebelum Promil?

Bagi Mom yang ingin merencanakan kehamilan, sebaiknya melakukan tes darah minimal 3-6 bulan sebelum memulai usaha untuk hamil. Dengan begitu, Mom dan pasangan dapat menyelesaikan perawatan atau terapi yang diperlukan, jika ternyata ada masalah kesehatan tertentu dalam tes darah sebelumnya.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar semua wanita melakukan kunjungan prakonsepsi dengan dokter kandungan atau obgyn minimal 3 bulan sebelum mencoba hamil.

Sedangkan The Society for Maternal-Fetal Medicine merekomendasikan agar pasangan yang sedang merencanakan kehamilan untuk melakukan periksa kesehatan sebelum promil yang komprehensif minimal 6 bulan sebelumnya.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus mengatasi masalah kesehatan yang mungkin mempengaruhi kesuburan dan kesehatan ibu serta bayi selama kehamilan.

Apa Saja Jenis Tes Darah yang Harus Dilakukan Sebelum Promil?

Beberapa tes darah yang sebaiknya Mom lakukan sebelum program hamil meliputi:

1. Tes Gula Darah

Jika Anda memiliki kelebihan berat badan yang signifikan atau merasa punya riwayat penyakit gula darah, penting untuk mempertimbangkan tes gula darah sebelum merencanakan promil. Sesuai namanya, tes ini bertujuan untuk memeriksa apakah Mom memiliki risiko tinggi untuk mengalami diabetes gestasional selama kehamilan.

Pemeriksaan ini sangat penting, lantaran penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi, seperti preeklampsia, persalinan prematur, dan bayi lahir besar.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan tes gula darah pada semua wanita yang merencanakan kehamilan pada kunjungan prakonsepsi atau awal kehamilan.

2. Tes Darah Untuk Mengetahui Gangguan Genetik

Tanpa Anda sadari, mungkin Anda menjadi pembawa penyakit genetik yang bisa jadi Mom wariskan kepada janin nantinya. Itu sebabnya, dokter sering merekomendasikan tes darah untuk kelainan genetik.

Menurut Sheri Lawson, MD selaku direktur divisi kebidanan umum dan ginekologi di John Hopkins Medicine, seorang ibu rentan membawa dan menurunkan gen resesif tertentu yang menyebabkan beberapa penyakit genetik.

Sebut saja cystic fibrosis (lendir kental merusak organ tubuh), penyakit Tay-Sachs (suatu kondisi yang menghancurkan sel saraf dalam tubuh), dan lain sebagainya.

Baca juga: Kelainan Kongenital: Faktor Penyebab dan Cara Mencegahnya Sejak Dini

3. Tes IMS

IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah jenis penyakit yang dapat menular melalui hubungan seksual. Beberapa contoh IMS antara lain gonore, klamidia, herpes genital, sifilis, dan HIV. Jenis penyakit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti infertilitas, kanker serviks, dan masalah kehamilan.

Maka dari itu, penting untuk melakukan tes darah IMS sebelum Mom merencanakan promil untuk memastikan bahwa Anda tidak terinfeksi IMS selama menjalani masa kehamilan. Sebab, IMS dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Jika ibu hamil terinfeksi IMS, maka bayi juga berisiko terinfeksi.

Menurut CDC, semua wanita yang berusia di atas 25 tahun dan aktif secara seksual harus menjalani tes IMS setiap tahunnya. Selain itu, seseorang yang memiliki pasangan baru atau multiple partners juga harus menjalani tes penyakit kelamin.

4. Pap Smear

Pap smear adalah sebuah tes yang perlu Mom jalani untuk periksa serviks atau leher rahim. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel-sel pada leher rahim dengan menggunakan alat khusus yang disebut spekulum dan kuas.

Pap smear sangat penting bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Hal ini karena kesehatan leher rahim atau serviks yang normal sangat penting bagi keberhasilan kehamilan dan persalinan yang sehat.

Jika sel abnormal terdeteksi melalui tes Pap smear, maka dapat menjadi tanda adanya kondisi yang berbahaya, seperti kanker serviks. Dan kanker inilah yang dapat mengganggu kemampuan wanita untuk hamil dan melahirkan secara normal.

Oleh karena itu, sebelum merencanakan kehamilan, sebaiknya Mom melakukan tes Pap smear untuk memastikan bahwa leher rahim Anda bebas dari sel abnormal atau infeksi. Lakukan tes ini setiap tiga tahun sekali, terutama jika Anda memasuki usia 21 tahun atau sudah aktif secara seksual.

5. FT4

Pemeriksaan FT4 (Free Thyroxine) adalah tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid bebas atau T4 bebas dalam darah. Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk pengaturan suhu tubuh, denyut jantung, dan produksi energi.

Tes darah ini sangat penting bagi wanita hamil atau sebelum promil, karena kadar hormon tiroid yang tidak seimbang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin. Kondisi hipotiroidisme pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah kesehatan pada janin, termasuk cacat lahir dan keguguran.

Tes FT4 dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan. Dokter biasanya akan meminta pasien untuk berpuasa beberapa jam sebelum menjalankan tes untuk memastikan hasil tes yang akurat.

6. IgG Rubella

Tes rubella atau tes IgG rubella adalah pemeriksaan darah untuk menentukan apakah seseorang telah terinfeksi virus rubella atau tidak. Rubella (campak Jerman) adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan ruam kulit, demam ringan, dan nyeri sendi pada orang yang terinfeksi.

Tes rubella sangat penting bagi Mom yang merencanakan kehamilan atau sedang hamil, karena infeksi rubella dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom rubella kongenital dan dapat menyebabkan kebutaan, gangguan pendengaran, kejang, dan kerusakan otak pada janin.

Jika hasil tes IgG rubella menunjukkan bahwa seseorang memiliki antibodi terhadap virus rubella, artinya mereka telah menerima vaksin dan memiliki kekebalan terhadap virus tersebut.

Namun, jika hasil tes IgG rubella menunjukkan hasil negatif, dokter biasanya akan merekomendasikan vaksinasi rubella sebelum promil. Mom harus menunggu setidaknya satu bulan setelah vaksin sebelum mencoba hamil untuk memastikan kekebalan terhadap virus rubella mencapai tingkat yang optimal.

7. Tes CBC

CBC (Complete Blood Count) adalah tes darah yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi sel darah dan kesehatan umum seseorang. Tes ini terdiri dari pengukuran beberapa parameter, termasuk jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, serta hemoglobin.

Pemeriksaan ini sangat penting bagi wanita yang merencanakan kehamilan, karena sel darah merah dan hemoglobin berperan dalam memasok oksigen ke janin yang sedang tumbuh. Sel darah putih juga penting untuk melawan infeksi yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Tes CBC dapat membantu dokter dalam mengevaluasi kesehatan umum wanita yang sedang promil dan memantau kemajuan kehamilan. Jika hasil tes CBC menunjukkan masalah kesehatan, seperti anemia atau infeksi, dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang tepat untuk meminimalkan risiko komplikasi kehamilan.

Pastikan Mom Lakukan Tes Darah Sebelum Promil!

Itulah serangkaian tes darah yang harus Mom jalani sebelum menjalankan promil. Selain itu, jangan lupa jaga pola makan dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan yang optimal sebelum promil. Kemudian, setelah tes, Anda juga bisa mengetahui ciri ciri kista rahim yang menjadi salah satu manfaat USG.