Puasa mutih cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, beberapa dari Anda mungkin belum paham mengenai manfaat puasa mutih.

Berbeda dengan puasa ramadhan, puasa mutih dilakukan dengan menghindari makanan selain nasi putih dan air putih.

Pun waktu pelaksanaannya juga berbeda-beda di setiap orang, ada yang tiga hari hingga satu bulan penuh. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Download aplikasi ruangmom

Apa itu Puasa Mutih?

Puasa mutih adalah prinsip pola makan yang hanya diperbolehkan mengonsumsi nasi putih dan air putih saja, tanpa tambahan lauk atau bumbu apapun.

Prinsip ini biasanya dikaitkan dengan ritual keagamaan atau budaya, sehingga berbeda dengan puasa ramadhan yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim.

Tujuan Puasa Mutih

Tujuan puasa mutih cukup beragam, dalam kacamata budaya, beberapa di antaranya bertujuan untuk memperlancar rezeki, jodoh, hingga ilmu tertentu.

Dalam kepercayaan tertentu, puasa mutih adalah upaya yang dilakukan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, dengan harapan dapat membantu seseorang memperlancar tujuannya.

Sementara, dalam budaya jawa kuno, manfaat puasa mutih di antaranya membersihkan hati serta energi-energi jahat.

Tata Cara Puasa Mutih

Tata cara puasa mutih dapat dilakukan dalam dua jenis. Yang pertama, puasa mutih adalah puasa yang diperbolehkan makan dan minum kapan pun namun tidak boleh makan selain nasi putih dan air putih.

Yang kedua, tata cara puasa mutih adalah hampir sama dengan puasa pada umumnya, yaitu hanya makan satu kali saat jam berbuka pada pukul 18.00.

Namun, perlu diingat, makanan yang digunakan untuk berbuka harus berwarna putih saja (nasi dan air putih).

Baca Juga: 12 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Aman, dan Sehat

Manfaat Puasa Mutih

Apabila berbicara mengenai sudut pandang kesehatan puasa mutih memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan Energi dan Mengurangi Lemak

Manfaat puasa mutih yang pertama mengurangi lemak sekaligus meningkatkan energi. Dengan menjalankan puasa mutih, Mom akan terhindar dari asupan daging yang tinggi lemak.

Dengan asupan lemak yang rendah dalam tubuh, potensi untuk terhindar dari serangan penyakit (yang disebabkan oleh kadar lemak tinggi) akan lebih besar.

Selain itu, mengonsumsi nasi putih juga dapat memberikan karbohidrat bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan energi.

2. Membantu Detoks Racun dalam Tubuh

Manfaat puasa mutih selanjutnya adalah mendetoks racun dalam tubuh, hal ini dikarenakan makanan yang masuk dalam tubuh sangat terbatas.

Sementara, apabila Mom mengonsumsi beragam makanan, maka proses detoks akan lebih berat dan mungkin kurang maksimal.

3. Mengurangi Kadar Gula dan Garam

Puasa mutih adalah prinsip yang mengharuskan seseorang hanya boleh mengonsumsi makanan dan minuman berwarna putih.

Dengan memperbanyak konsumsi nasi dan air putih saja, tentu kadar gula dan garam dalam tubuh menjadi berkurang.

Tubuh akan mendapatkan karbohidrat dari nasi sebagai energi, pun kebutuhan cairan tubuh akan terpenuhi dengan air putih.

Itu dia beberapa manfaat puasa mutih. Namun, pasalnya sampai kini belum terdapat penelitian yang benar-benar membuktikan manfaat tersebut.

Melakukan puasa mutih sama dengan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, sehingga proses metabolisme akan lebih cepat untuk menghasilkan sumber utama bahan bakar tubuh.

Tetapi, pada kasus puasa mutih, Mom hanya akan mengonsumsi jenis karbohidrat sederhana atau kosong.

Diet tinggi karbohidrat seperti ini rata-rata akan aman dilakukan dalam kurun waktu sebentar, tidak untuk jangka panjang.

Baca Juga: 25 Daftar Makanan Rendah Kalori dan Lemak Untuk Diet

Risiko Puasa Mutih

Rupanya, di balik berbagai manfaat puasa mutih yang sudah kita bahas sebelumnya, ternyata juga terdapat beberapa risiko.

Tidak hanya itu, apabila melakukan puasa mutih selama 40 hari atau lebih, pasalnya akan sangat berisiko.

Jika hanya mengonsumsi karbohidrat saja akan membuat Mom kekurangan protein dan beberapa mineral serta vitamin, seperti zat besi yang dapat menyebabkan anemia hingga penurunan daya tahan tubuh.

Selain itu, penerapan pola makan ini tanpa pengawasan dari ahli gizi dapat menyebabkan obesitas hingga beberapa penyakit.

Nasi putih yang dikonsumsi secara berlebihan juga tidak baik bagi tubuh lho Mom, mengapa? Pasalnya, karbohidrat dalam nasi putih cepat terpecah sehingga membuat Mom sering lapar.

Hal tersebut menyebabkan peningkatan gula darah menjadi lebih cepat. Terlebih, nasi putih termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Saat Mom menerapkan pola makan ini, maka Mom akan memenuhi rasa lapar tersebut dengan mengonsumsi lebih banyak nasi putih yang dapat berakibat buruk pada kesehatan.

Melihat hal-hal tersebut, apabila Mom ingin menjalankan puasa mutih, entah dengan tujuan apa pun, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli gizi ya!

Itulah Mom penjelasan mengenai pengertian, tata cara, hingga manfaat puasa mutih sekaligus risikonya yang sekiranya perlu dipahami.

Tidak ada salahnya melakukan puasa mutih di waktu-waktu tertentu, namun seperti yang sudah dijelaskan, alangkah baiknya jika tidak dilakukan dalam jangka berbulan-bulan.

Sebaiknya Mom mengonsumsi sayuran, buah, kacang, daging rendah lemak, dan biji-bijian setelah beberapa hari melakukan puasa mutih. Sehingga kebugaran tubuh tetap terjaga dan terpenuhi juga nutrisinya.

Namun, apabila ada alasan kesehatan, Mom dianjurkan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter, ya.

Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa simak tips dan info menarik lainnya di blog Ruangmom!

Sumber: hellosehat, aido health

Reviewer: dr. Febianza Mawaddah Putri

Baca Juga: Menu Diet Karbo Untuk Pemula yang Bikin Berat Badan Auto Turun