Inseminasi buatan adalah sebuah prosedur medis yang ditujukan untuk mengatasi masalah infertilitas atau kesuburan.

Singkatnya, prosedur ini akan membantu meningkatkan peluang kehamilan dengan cara menempatkan sperma langsung ke dalam rahim menggunakan kateter kecil.

Nah, jika Mom dan Dad berencana melakukan program inseminasi buatan, berikut terdapat sejumlah hal yang perlu Anda ketahui mulai dari syarat, tahapan, risiko komplikasi, hingga biayanya.

Untuk selengkapnya, yuk simak artikel mengenai apa itu inseminasi buatan di bawah ini sampai habis!

Kalkulator Masa Subur

5 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Inseminasi

Adapun beberapa hal yang Mom dan Dad wajib ketahui sebelum menjalankan prosedur inseminasi buatan adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Inseminasi Buatan

Pertama, perlu dipahami bahwa tujuan utama prosedur inseminasi buatan adalah untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan sel terjadi.

Dengan ini, prosedur medis ini dilakukan dengan menempatkan sperma langsung kepada rahim saat pasien sedang dalam fase pelepasan telur (ovulasi) dengan sebuah kateter.

Biasanya, inseminasi buatan disarankan oleh dokter kepada pasangan yang sedang mengalami kondisi berikut:

  • Sedang mengalami masalah infertilitas
  • Memiliki lendir serviks yang terlalu kental
  • Memiliki alergi terhadap sperma
  • Memiliki masalah ereksi atau ejakulasi.
  • Tidak bisa berhubungan intim secara langsung karena kondisi tertentu.

Pada umumnya, prosedur inseminasi buatan pada manusia memiliki tingkat kesuksesan 10% per siklus.

Namun, jika dilakukan dengan bantuan obat dan suntikan hormon, kemungkinan pembuahan terjadi bisa naik sampai 20% hingga 60%.

Bahkan, beberapa dokter pun menyarankan agar prosedur ini dilakukan secara berulang kali.

Baca juga: Ketahui Biaya Inseminasi Buatan untuk Program Kehamilan Mom!

2. Prosedur Inseminasi Buatan

Sebelum menjalani prosedur inseminasi buatan, tentunya ada rangkaian tes dan pemeriksaan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Yup, Mom dan Dad perlu menjalani sejumlah pemeriksaan kesuburan. Khusus bagi Dad, dokter juga akan melakukan analisis sperma.

Kemudian, sama seperti Dad, kesehatan alat reproduksi Mom juga harus diperiksa,terutama pada bagian tuba falopi.

Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan rontgen, USG, atau hysterosalpingo-contrast sonography (HyCoSy) dengan gelombang suara.

Perlu diketahui, Mom yang menderita endometriosis berat tidak dianjurkan untuk menjalani prosedur ini.

Lalu, sebelum inseminasi buatan, sampel sperma Dad juga harus disiapkan.

Dari sampel tersebut, dokter akan mengambil sperma terbaik untuk memperbesar kemungkinan pembuahan terjadi.

Selain itu, sebagai catatan, dokter juga perlu menentukan waktu pelaksanaan inseminasi buatan.

Nah biasanya waktu inseminasi buatan adalah sekitar 1-2 hari setelah munculnya tanda-tanda ovulasi.

Dalam hal ini, dokter bisa menunggu ovulasi terjadi secara alami, atau juga dipicu dengan obat penyubur seperti clomifene.

3. Prosedur Inseminasi Buatan

Perlu diketahui, inseminasi buatan adalah prosedur singkat yang sebenarnya tidak memerlukan banyak waktu.

Bahkan biasanya, estimasi prosedur inseminasi buatan adalah sekitar 15 menit saja.

Secara singkat, tahapan-tahapan inseminasi buatan adalah sebagai berikut.

  1. Mom akan diminta untuk berbaring di tempat tidur
  2. Vagina akan dilebarkan dengan menggunakan spekulum
  3. Lalu, kateter berisi sperma akan dimasukkan ke dalam vagina melalui pintu rahim untuk mencapai rahim
  4. Sperma didalam kateter akan diinjeksi kepada rahim
  5. Mom akan disarankan untuk berbaring selama 10-15 menit sebelum kateter dilepaskan untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan terjadi.

Baca juga: Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi, Apakah Gejala kehamilan?

4. Pasca Prosedur Inseminasi Buatan

Pada dasarnya, Mom bisa langsung pulang dan beraktivitas seperti biasa setelah menjalani prosedur inseminasi buatan.

Namun, dalam beberapa kasus, inseminasi buatan pada manusia ini juga bisa memicu keluarnya bercak darah atau flek 1-2 hari setelah prosedur dijalankan.

Untuk mengetahui hasilnya, Mom bisa melakukan tes kehamilan 2 minggu setelah pelaksanaan inseminasi.

Apabila belum membuahkan hasil, prosedurnya bisa ulangi lagi 3-6 bulan ke depan untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan.

5. Komplikasi Inseminasi Buatan yang Mungkin Terjadi

Apabila diresepkan obat penyubur atau hormon sebelum menjalani prosedur inseminasi buatan, segera ke dokter jika Mom mengalami efek samping seperti:

  • Pusing atau sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Nyeri perut atau panggul yang ekstrem
  • Berat badan naik secara tiba-tiba.
  • Ovarian Hyper Stimulation Syndrome (OHSS), yaitu respons ovarium berlebihan terhadap hormon kehamilan yang terlalu banyak di tubuh.

Walaupun relatif aman, sejumlah komplikasi yang mungkin akan terjadi setelah Mom dan Dad menjalankan prosedur inseminasi buatan adalah sebagai berikut.

  • Infeksi pada vagina
  • Flek atau pendarahan pada vagina
  • Kehamilan kembar, yang mungkin menyebabkan kelahiran prematur dan berat janin rendah.
  • Infeksi pada vagina

Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, Mom disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Itu dia 5 hal yang perlu Mom dan Dad ketahui sebelum melakukan program inseminasi buatan.

Tak perlu khawatir, inseminasi buatan adalah prosedur yang relatif aman dan tidak memakan waktu lama.

Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah kondisi tubuh Mom memungkinkan menjalani inseminasi.

Dalam hal ini, Klinik Kehamilan Sehat bisa membantu Mom mendapatkan pelayanan profesional dan berkualitas setara rumah sakit.

Selain memberikan jaminan keamanan dengan sarana prasarana yang bersih dan steril, tenaga medis di Klinik Kehamilan Sehat juga sudah tersertifikasi serta berpengalaman.

Meski demikian, Anda tetap bisa memperoleh harga lebih rendah, lho. Untuk informasi lebih lanjut, Mom dapat tanyakan langsung melalui Whatsapp.

Baca juga: Program Hamil : Bayi Tabung Atau Inseminasi Buatan, Mana yang Cocok untuk Mom?