Kontrasepsi adalah metode yang dipakai untuk mencegah atau menunda kehamilan. Ada yang bersifat sementara ada pula yang bersifat permanen. Sayangnya, alat kontrasepsi pria cenderung kalah populer dengan alat kontrasepsi untuk wanita.

Biasanya, saat pasangan suami istri ingin menunda punya anak, istri yang akan dibebani untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti pil KB, IUD, atau suntik KB.

Padahal, tanggung jawab dalam memiliki anak serta menundanya harus dipikul bersama. Demikian pula dalam rencana program hamil dan menunda kehamilan. Suami juga seharusnya ikut berperan dalam memakai alat kontrasepsi untuk pria.

Meski kurang populer, nyatanya ada banyak jenis alat kontrasepsi untuk pria yang bisa dipilih dan digunakan. Paling populer tentu saja kondom. Tapi selain itu,masih ada lagi alat kontrasepsi pada pria yang bisa digunakan.

Apa sajakah? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

3 Jenis alat kontrasepsi pada pria yang bisa digunakan

1. Pil KB sebagai alat kontrasepsi untuk pria

Selain pil KB hormon yang biasanya digunakan oleh para wanita, ternyata ada pula pil kontrasepsi yang diperuntukkan bagi pria.

Pil kontrasepsi untuk pria mengandung senyawa peptida yang berfungsi menghentikan pergerakan sperma sebelum mencapai sel telur. Pil ini perlu diminum sebelum seorang pria berhubungan seksual dengan pasangannya.

Berbeda dengan pil KB untuk wanita yang memengaruhi siklus menstruasi dan masa subur, pil kontrasepsi untuk pria tidak memiliki efek samping dan pria yang mengonsumsinya akan langsung bisa menghamili pasangan ketika berhenti minum pil tersebut.

2. Kondom, alat kontrasepsi pada pria yang paling populer

Saat bicara soal pencegah kehamilan pada pria, orang biasanya akan langsung teringat dengan kondom. Ya, karena barang ini sangat populer dan mudah didapatkan. Anda tidak perlu resep dokter atau pergi ke apotik untuk mendapatkannya. Di minimarket pun banyak tersedia.

Fungsi kondom ialah menampung air mani hasil ejakulasi pria sehingga sel sperma tidak masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur. Selain mencegah kehamilan, kondom juga bisa melindungi dari penularan infeksi menular seksual seperti herpes dan klamidia.

Kondom bisa efektif mencegah penyakit dan kehamilan jika digunakan dengan benar. Gunakan kondom berbahan lateks atau poliuretan agar lebih aman. Simpan kondom di tempat yang sejuk dan kering. Selalu cek tanggal kadaluarsa kondom sebelum dipakai untuk memastikan keampuhannya.

3. Suntik testosteron

Testosteron adalah hormon di dalam tubuh pria yang berperan penting dalam produksi sel sperma. Suntik testosteron memiliki tujuan untuk mengurangi atau menurunkan jumlah sel sperma yang diproduksi oleh tubuh suami Anda.

Beberapa penelitian menyebut bahwa pria yang menjalani suntik testosteron tidak bisa menghamili pasangannya. Namun efek samping dari suntik KB pria ini mengakibatkan timbulnya jerawat dan perubahan hasrat seksual.

Metode kontrasepsi lainnya untuk pria

Selain alat kontrasepsi yang telah disebutkan di atas, ada beberapa cara lain untuk mencegah kehamilan yang bisa dilakukan pria. Yakni vasektomi dan senggama terputus.

1. Vasektomi sebagai alat kontrasepsi paling aman

Lebih dikenal sebagai KB steril pada pria, vasektomi memerlukan prosedur operasi kecil untuk melakukannya. Vasektomi dilakukan dengan cara memotong dan menutup saluran vas deferens (saluran penghubung testis ke penis sebagai jalan keluar sperma) sehingga sel sperma tidak bisa melewatinya dan membuat peluang kehamilan menjadi nol.

Selain paling aman, vasektomi juga merupakan kontrasepsi yang paling efektif serta tidak memengaruhi hasrat seksual ataupun kemampuan seorang pria untuk ejakulasi.

Namun, vasektomi tidak bisa melindungi seorang pria dari penyakit menular seksual sehingga disarankan untuk tetap memakai kondom bagi mereka yang berhubungan lebih dengan satu orang pasangan.

2. Senggama terputus

Merupakan metode kontrasepsi paling kuno, senggama terputus dilakukan dengan cara menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi.

Hal ini membutuhkan kepercayaan dan rasa tanggung jawab serta kesadaran yang besar dari seorang pria. Jika tidak dilakukan dengan benar, kehamilan masih bisa terjadi.


Itulah beberapa metode kontrasepsi pada pria yang bisa dipilih. Apapun cara yang dipilih, sudah seharusnya diputuskan bersama pasangan. Jangan sampai karena Anda memilih satu metode KB sendiri tanpa mendiskusikannya dengan pasangan, lalu terjadi pertengkaran.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Sumber: webMD, Halodoc

Baca juga: Mitos atau Fakta: Faktor Genetik Sebagai Salah Satu Penyebab Infertilitas Pria