Diare atau mencret pada bayi pastinya membuat Mom jadi pusing. Biasanya Mom langsung mengatasinya dengan cara-cara alami sebelum memutuskan berangkat ke dokter. Tapi, apakah pengobatan diare untuk bayi secara alami bisa dilakukan?

Diare pada bayi biasanya hanya sebentar dan akan sembuh dengan sendirinya. Umumnya diare menjadi reaksi bayi saat mengalami alergi makanan dari MPASI ataupun makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dan masuk ke tubuh bayi melalui ASI.

Akan tetapi, bila diare bayi berlangsung lama hingga berhari-hari, si kecil bisa mengalami dehidrasi, apalagi jika gejala diare disertai muntah-muntah.

Kondisi dehidrasi ini bisa berbahaya sehingga langkah pertama yang perlu Mom lakukan saat bayi mengalami diare adalah memastikan dia menerima asupan cairan yang cukup.

Amankah memberi obat diare pada bayi?

Benjamin Ortiz, MD, seorang dokter anak dari US Food and Drug Administration, mengatakan, “memberikan obat diare pada bayi atau balita bisa membahayakan kesehatannya.”

Benjamin menambahkan, hal terpenting dalam merawat diare pada bayi ialah mengetahui tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan memastikan si kecil mendapatkan cairan yang cukup agar kondisi dehidrasinya tidak semakin parah.

Berikut adalah cara merawat diare pada bayi secara alami

1. Berikan bayi cairan yang cukup

Diare pada bayi rentan membuatnya terkena dehidrasi, karena itu pastikan ia selalu mendapat cairan yang cukup. Berikan ASI atau susu formula secara rutin. Bila dia sudah MPASI, berikan air putih dan jus buah buatah Mom sendiri padanya.

2. Berikan oralit

Mencegah dehidrasi pada bayi saat terkena diare juga bisa dengan cairan oralit. Yakni campuran gula, garam dan air. Hal ini bisa membantu tubuh bayi dehidrasi lebih cepat. Tapi pastikan dia sudah berumur di atas 12 bulan ya Mom sebelum memberikan oralit ini.

3. Berikan makanan yang mudah dicerna

Jika si kecil sudah berusia enam bulan ke atas, Anda bisa memberikan makanan yang mudah dicerna oleh bayi. Seperti bubur, pisang atau makanan lembut lainnya. Hindari memberi bayi makanan yang susah dicerna dan bisa memperburuk kondisi diare yang dia alami.

4. Cek kembali bila bayi alami alergi

Bila diare disebabkan oleh reaksi alergi pada salah satu bahan makanan yang Anda gunakan pada menu MPASI bayi Anda. Maka sebaiknya hentikan pemberian makanan tersebut.

Kapan harus membawa bayi yang diare ke dokter?

Seperti dibahas sebelumnya, bahwa diare adalah kondisi yang tidak mengkhawatirkan dan bisa dirawat sendiri di rumah. Namun, Mom juga perlu memerhatikan gejala yang dialami bayi dengan seksama.

Jika si kecil memperlihatkan gejala di bawah ini, maka Mom perlu segera membawanya ke dokter anak.

- Gejala dehidrasi (menangis tanpa airmata, tidak pipis, dan kulitnya kering)

- Bayi mengalami diare saat usianya di bawah 3 bulan

- Diare pada bayi disertai demam dengan suhu 38 derajat celcius atau lebih

- Gejala diare disertai muntah-muntah pada bayi

- Bayi terlihat lemas, lesu dan menolak untuk menyusu

- Bayi berusia di atas 3 bulan disertai demam lebih dari satu hari

- Feses bayi hanya sedikit

Ingat ya Mom, kita tidak bisa sembarangan memberikan obat pada bayi tanpa resep dokter. Karena bila salah, bukannya sembuh, bayi malah bisa mengalami gejala sakit yang baru yang lebih mengkhawatirkan.

Bila perawatan di rumah seperti yang dijelaskan di atas tidak mengurangi gejala diare pada bayi, maka Anda perlu membawa si kecil ke dokter untuk diberikan obat dengan dosis yang sesuai.

Itulah informasi mengenai obat diare pada bayi, semoga informasi ini bermanfaat bagi Mom dan Dad ya!

Baca juga : 9 Buah untuk Diare Anak & Keluarga, Enak nan Manjur!