Ketika usia bayi 3 bulan, ia sudah mulai bisa melakukan berbagai hal unik yang pertama kali dilakukannya. Perkembangan ini bahkan bisa membuat Mom dan Dad terkejut!

Fisik bayi berusia 3 bulan ini sudah lebih kuat sehingga ia sudah mulai bisa mengangkat kepalanya dengan baik. Pada usia ini, bayi tumbuh dengan pesat. Mereka juga sudah mulai tertarik untuk berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.

Namun apabila bayi 3 bulan tampak kurus dan tidak mengalami pertambahan ukuran badan yang signifikan, Mom jangan langsung khawatir berlebihan, ya. Demikian juga jika bayi jadi lebih sering haus dan terlihat lapar, ini bisa jadi ia tengah mengalami fase growth spurt (GS).

Untuk lebih memahami apa itu GS dan bagaimana perkembangan lebih lengkap tentang perkembangan bayi 3 bulan, kami sudah siapkan informasinya untuk Mom dan Dad.

Perkembangan bayi 3 bulan: fisik

Mulai dari pertumbuhan fisik, bayi umur 3 bulan dengan jenis kelamin laki-laki kurang lebih memiliki berat badan 5,1-7,9 kilogram, dengan panjang badan 57,6-65,3 cm. Sementara itu, untuk perempuan rata-rata memiliki berat badan 4,6-7,4 kilogram, dengan panjang badan 55,8-63,8 cm.

Si kecil juga sudah mulai memiliki kendali dari kekuatan tubuh bagian atas, bawah, kendali leher, dan koordinasi tangan. Ia juga mampu tengkurap dengan sigap, tubuhnya pun bisa menahan berat kepala dan dada dengan lengannya sendiri.

Mom bisa melihat ketika bayi usia 3 bulan tengkurap, kedua kakinya akan lebih aktif bergerak dan menendang. Ini berarti koordinasi kekuatan tubuh bagian bawahnya kian terkendali dengan baik.

Yang perlu diperhatikan, di masa perkembangan bayi 3 bulan, ia seringkali mulai bisa menggenggam mainan dan mendekatkannya ke mulut. Mainan yang berukuran sangat kecil pun sebaiknya dijauhkan dulu, ya. Jangan lupa temani bayi saat waktunya bermain agar terhindar dari risiko tersedak mainan kecil.

Perkembangan bayi 3 bulan: motorik

Jika dilihat dari motorik atau geraknya, bayi usia 3 bulan sudah mampu:

  • Semakin pintar untuk mengkoordinasikan tangan dan mata.
  • Selain mulai suka bermain dengan mainan berwarna cerah, bayi 3 bulan juga sudah mulai suka bermain dengan tangannya sendiri. Mom bisa melihat di usia ini bayi sering melihat jari-jemarinya, membuka tutup telapak tangan dan memasukkannya ke mulut.
  • Beberapa bayi sudah mulai bisa berguling dari posisi tengkurap ke telentang atau sebaliknya. Namun Mom harus tetap mengawasinya dan memberi perlindungan di sekelilingnya agar ia tidak terjatuh.
  • Sendi lutut dan panggulnya semakin kuat, sehingga saat dalam posisi tengkurap ia bisa menendang lebih kencang dari sebelumnya. Saat diberikan mainan, koordinasi tangannya juga meningkat sehingga ia sudah bisa menggenggam dengan baik. Ketika mainan tersebut dijauhkan, bayi 3 bulan juga sudah mulai mampu meraihnya sendiri.
  • Bayi berusia 3 bulan juga mulai bisa merasakan berbagai permukaan seperti yang kasar dan halus. Mom bisa mengenalkan berbagai tekstur ini melalui mainan dengan bahan karet, boneka berbulu lembut atau soft book.

Perkembangan bayi 3 bulan: kognitif

Dari segi kognitif, si kecil akan mengalami perkembangan-perkembangan berikut.

  • Dari sisi sensorik, bayi usia 3 bulan akan lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan berusaha untuk menyesuaikan diri.
  • Bayi mulai paham manakah yang merupakan anggota keluarga yang dekat dengannya dengan orang asing.
  • Kemampuan otak di usia bayi 3 bulan mulai lebih kompleks, Mom. Hal ini terlihat dari koordinasi matanya yang sudah mampu mengikuti arah gerakan benda. Saat dipanggil, ia juga sudah bisa melihat di mana posisi Mom dan Dad.
  • Tidak hanya pandangannya saja, pendengarannya juga akan semakin peka, terlebih saat mendengar suara orang di sekitarnya. Ia akan menoleh ketika Mom memanggilnya dan merespon dengan mengeluarkan suara nyaringnya. Pada fase ini, ia juga tertarik akan musik, sehingga Mom bisa memutarkan musik klasik atau musik-musik yang menenangkan.
  • Otak bayi di usia ini mulai belajar mengenali pola emosi dan komunikasi. Terutama saat diajak berbicara oleh orang di sekitarnya, ia kemudian akan mengenali arti dari ekspresi wajah.
  • Di usia ini, ia juga mulai tertarik dengan bayangan yang ada di cermin.

Baca juga: Perkembangan Bayi 4 Bulan: Senang Bermain Cilukba dengan Mom dan Dad

Perkembangan bayi 3 bulan: kehidupan sosial

Agar kemampuan komunikasi bayi terus bertambah, Mom dan Dad sebaiknya tetap rajin mengajaknya berbicara. Selain itu, rutin membacakan buku cerita atau bernyanyi juga dapat membantu meningkatkan pola komunikasi dan sosialnya.

Saat diajak bicara, bayi 3 bulan sudah memberi respons dengan ucapan singkat seperti ‘oooh’ atau ‘aaah’. Semakin sering Mom mengajaknya berbicara, semakin cepat juga ia belajar bahasa dan menyusun kata untuk membalas pembicaraan.

Pada usia ini pula anak mulai mengoceh berusaha meniru suara dan ekspresi Anda. Bahkan ia tahu jika sedang diajak bercanda dan benar-benar layaknya terlibat percakapan dengan orang lain.

Bayi 3 bulan: kondisi ibu

Saat bayi sudah mencapai usia 3 bulan, perkembangannya bisa mengalami lonjakan alias growth spurt (GS). Growth spurt merupakan kondisi dimana tubuh bayi membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi dari pada umumnya, guna menunjang percepatan pertumbuhan tubuhnya.

Biasanya growth spurt ditandai dengan peningkatan frekuensi menyusu, seolah lapar sepanjang waktu, sering rewel dan pola tidurnya berubah.

Kondisi ini pun kerap membuat Mom panik dan jadi stres, efeknya jam istirahat berkurang dan pasokan air susu ibu (ASI) berisiko menurun.

Agar Mom tidak stres, jangan ragu meminta berbagi tugas dengan Dad, ya. Jaga juga asupan nutrisi dan istirahat cukup supaya kondisi tubuh tetap prima. Pola hidup sehat dan bebas stres juga dapat membantu menjaga suplai ASI tetap terjaga.

Bayi 3 bulan: vaksinasi

Beberapa jenis vaksinasi perlu diberikan secara berulang, terutama pada masa perkembangan bayi 3 bulan. Pengulangan ini supaya perlindungan di tubuh bayi bisa lebih maksimal.

Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 4 jenis vaksinasi yang perlu diberikan pada bayi 3 bulan yaitu Hepatitis B, Polio, DTP (Difteri, Tetanus dan Pertusis), dan Hib (Haemophilus Influenza Tipe B).

Jangan lupa selalu mencatat jadwal vaksinasi bayi supaya bisa teratur dan tidak ada yang tertinggal, Mom.

Baca juga: Perkembangan Bayi 9 Bulan: Makin Aktif Namun Tidak Nyaman Bertemu Orang Asing

Bayi 3 bulan: kunjungan dokter

Setiap bayi pasti memiliki fase perkembangan yang berbeda-beda dan tak selalu sama. Tapi, Mom bisa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika si kecil yang berusia 3 bulan berada dalam kondisi berikut:

  • Tidak dapat menegakkan kepala
  • Tidak tersenyum saat diajak bercanda
  • Tidak dapat memfokuskan pandangan ke objek tertentu
  • Tidak dapat menggenggam benda
  • Tidak merespon suara ketika dipanggil atau diajak bicara
  • Mengabaikan orang-orang baru dan sering merasa tidak nyaman berada di sekitarnya.

Yang tak kalah penting, tetap awasi si kecil ketika bermain dengan benda di sekelilingnya. Kemampuan bermain tersebut akan terus berkembang saat sudah berusia 4 bulan.

Bagaimana dengan bayi Anda, apa sajakah perkembangan yang sudah ia lakukan ketika berusia 3 bulan ini? Terus berikan nutrisi dan stimulasi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya ya, Mom!