Imunisasi IPV adalah salah satu jenis vaksin yang ditujukan untuk mencegah penyakit polio penyebab kelumpuhan. Meski cukup penting, namun ada beberapa kondisi yang perlu Mom perhatikan sebelum membawa anak melakukan imunisasi ini.

Untuk itu, berikut Ruangmom sajikan informasi mengenai apa itu imunisasi IPV lengkap dengan manfaat, jadwal dan efek sampingnya. Check it out!

Apa itu imunisasi IPV?

Memberikan vaksin polio pada anak merupakan hal wajib untuk dilakukan guna melindungi buah hati dari gangguan poliomyelitis atau infeksi polio. Pada dasarnya, polio berasal dari virus yang menginfeksi otak dan sumsum tulang belakang manusia hingga menyebabkan kelumpuhan pada tubuh.

Gejala dari penyakit ini ialah selayaknya flu, mulai dari demam, mual, sakit kepala, sakit perut, kelelahan, atau sakit tenggorokan. Namun parahnya dalam kebanyakan kasus, orang-orang dapat terinfeksi virus polio tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Bila tak segera ditangani, polio bisa berakibat fatal dan membahayakan nyawa penderitanya. Inilah mengapa vaksin polio termasuk dalam imunisasi anak yang wajib diberikan. Nah, imunisasi polio umumnya memiliki dua jenis, yaitu:

1. Imunisasi OPV

Singkatnya, imunisasi OPV adalah vaksin polio oral atau oral polio vaccine (OPV). Ini merupakan vaksin tetes dengan kandungan poliovirus yang masih aktif, namun sudah dilemahkan.

OPV kemudian akan berkembang dalam usus dan merangsangnya bersama darah untuk menciptakan antibodi. Sehingga, ketika terdapat virus polio liar yang masuk ke dalam usus, sistem kekebalan tubuh akan mencegah dan membunuh virus tersebut hingga mati.

2. Imunisasi IPV

Imunisasi IPV adalah vaksin polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV). Ini merupakan vaksin dengan kandungan poliovirus yang sudah tidak aktif atau mati, lalu disuntikkan pada tubuh.

Berbeda dengan OPV, cara kerja IPV ialah dengan membentuk kekebalan di dalam darah, namun tidak pada usus. Sehingga, virus polio liar masih dapat berkembang biak di dalam usus tanpa menyebabkan sakit atau lumpuh payu.

Sayangnya, hal ini membuat virus tetap bisa menyebar melalui tinja. Oleh karena itu, vaksin oral lebih banyak digunakan pada negara dengan tingkat penularan virus polionya masih cukup tinggi. Hal tersebut ditujukan agar tiap anak dapat menangkal virus dan menghentikan penyebarannya.

Sementara, IPV hanya diberikan pada wilayah yang telah bebas dari penularan virus. Selain itu, efektifitasnya yang tinggi dalam mencegah kelumpuhan juga membuat harga imunisasi IPV cenderung lebih mahal.

Meski demikian, Mom sebenarnya tak perlu khawatir. Mengingat vaksin polio merupakan program wajib dari pemerintah, Anda bisa langsung mendatangi puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkannya secara gratis.

Manfaat imunisasi IPV

Pada dasarnya, imunisasi polio ditujukan untuk menciptakan kekebalan dalam tubuh agar mampu menangkal virus polio dan mencegah penularannya. Namun, ada kelebihan vaksin polio suntik dibandingkan vaksin oral.

Selain relatif lebih aman, manfaat lainnya dari imunisasi IPV adalah mampu mengurangi kemungkinan terjadinya lumpuh layu yang berhubungan dengan OPV.

Baca juga: Imunisasi Campak: Jadwal, Biaya, Dosis, hingga Efek Sampingnya untuk Anak

Jadwal imunisasi IPV

Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin polio anak diberikan setidaknya empat kali dengan selang waktu minimal 1 bulan.

Sementara pemberian vaksin IPV minimal dilakukan dua kali sebelum anak berusia 1 tahun. Adapun jadwal imunisasi polio adalah sebagai berikut.

  • Usia 0-1 bulan
  • Usia 2 bulan
  • Usia 4 bulan
  • Usia  6 bulan
  • Usia 18 bulan (dosis penguat)

Umumnya, vaksin oral (OPV) diberikan pertama kali pada bayi baru lahir. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan vaksin suntikan maupun oral pada jadwal imunisasi IPV berikutnya.

Efek samping imunisasi IPV

Ada beberapa efek samping imunisasi IPV yang mungkin dapat dirasakan anak setelah injeksi, di antaranya:

  • Demam ringan, biasanya dapat diatasi dengan paracetamol
  • Nyeri pada bagian suntikan
  • Timbul kemerahan atau bengkak di area bekas suntikan
  • Pengerasan kulit pada area suntikan yang akan hilang dengan sendirinya

Baca juga: Pentingnya Imunisasi BCG pada Anak dan Kenali Efek Sampingnya

Hal yang harus diperhatikan sebelum imunisasi IPV

Meski tergolong penting dan wajib dilakukan, ada baiknya Mom mempertimbangkan kondisi kesehatan anak sebelum memutuskan memberinya imunisasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan ialah seperti:

1. Terdapat alergi

Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah alergi pada buah hati Anda. Anak yang memiliki alergi terhadap kandungan streptomycin, polymyxin B, atau neomycin, tidak disarankan melakukan imunisasi polio. Di samping itu, jika si kecil mengalami reaksi alergi pada vaksin polio, ada baiknya Mom menunda imunisasi berikutnya.

2. Sedang sakit

Tundalah pemberian vaksin jika anak sedang sakit cukup parah. Tunggu hingga si kecil benar-benar sembuh dan sehat kembali. Akan tetapi, jika hanya sekedar sakit ringan semacam batuk atau pilek tanpa demam, anak tetap boleh menerima imunisasi.

Itulah informasi mengenai apa itu imunisasi IPV beserta jadwal dan efek sampingnya. Walaupun vaksin ini tergolong aman, namun alangkah baiknya jika Anda konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Perhatikan juga jadwal imunisasi si kecil ya, Mom. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Manfaat Imunisasi untuk Semua Umur, Cegah Penularan Penyakit!