Kesuburan adalah salah satu faktor terpenting untuk diperhatikan bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Ketika rencana kehamilan tidak berjalan terlalu lancar, sebagian besar orang akan menyalahkan pihak perempuan. Padahal, masalah kesuburan tidak selalu hanya dialami oleh perempuan, namun juga pria. Tertarik mengetahui fakta soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami? Yuk, simak informasi di bawah ini!

Fakta: kesehatan tidak menjamin kesuburan

Kesehatan memang penting, namun sayangnya tidak menjamin kesuburan. Faktanya, 1 dari 10 pasangan usia subur yang sehat dapat mengalami masalah kesuburan. Hal tersebut karena faktor terbesar yang memengaruhi kesuburan merupakan hal yang tidak bisa dikendalikan, misalnya seperti usia. Informasi tersebut diutarakan oleh dr. Sam Thatcher, ahli endokrinologi reproduksi di Center for Applied Reproductive Science di Tennessee, AS.

Perlu pula Mom ketahui bahwa puncuk kesuburan wanita berada di pertengahan usia 20-an. Kesuburan wanita mulai mengalami penurunan di usia 27 tahun dan semakin turun di usia 37 tahun. Oleh karena itu, bila Mom sudah berada di usia penurunan kesuburan (misalnya berusia 30-an), usaha untuk mencoba hamil harus ekstra. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui waktu ovulasi dan bercinta di waktu yang tepat.

Mitos: berhubungan seksual saat ovulasi dijamin berhasil hamil

Banyak pasangan yang berpikir bahwa melakukan hubungan seksual setiap hari dan saat ovulasi (saat sel telur matang dilepaskan oleh indung telur) menjamin kehamilan. Faktanya, tidak demikian. Pada saluran reproduksi wanita, sperma dapat hidup hingga tiga hari setelah berhubungan seksual. Jadi, untuk meningkatkan peluang kehamilan, hal paling penting yang perlu Mom ketahui adalah waktu masa subur.

Wanita memiliki masa paling subur pada lima hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi. Jadi, dr. Melisa Holmes, dosen kebidanan dan ginekologi di Medical University of South Carolina di AS, menyarankan agar pasangan melakukan hubungan seksual dua hari sebelum ovulasi. Namun perlu juga Mom ketahui bahwa siklus haid dan masa subur wanita berbeda-beda. Sehingga Mom perlu menghitung masa subur sendiri atau memastikannya dengan dokter

Fakta: peluang hamil dipengaruhi oleh berat badan

Agar peluang kehamilan semakin besar, Mom perlu menjaga berat badan tetap ideal. Mengapa? Karena baik kekurangan atau kelebihan berat badan dapat mengubah hormon serta menghambat ovulasi. Mom tidak bisa haid apabila tubuh kekurangan gizi kronis, karena diperlukan sekurang-kurangnya 22% lemak tubuh untuk ovulasi. Tidak hanya memiliki pengaruh terhadap kesuburan dan peluang kehamilan, berat badan juga berpengaruh terhadap kesehatan kandungan.

Apabila Mom dan pasangan berencana untuk memiliki anak, sebaiknya Mom memastikan berat badan ideal, Wabita hamil yang memiliki berat badan berlebih, menurut March of Dimes, mempunyai risiko lebih tinggi mengalami diabetes serta tekanan darah tinggi yang dapat mengancam kesehatan kandungan dan juga diri Mom sendiri. Kelebihan berat badan juga membuat wanita hamil berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah dari normal.

Mitos: siklus yang tidak teratur bukti kesuburan tidak normal

Memiliki siklus haid yang tidak teratur serta kondisi haid yang menyakitkan memang tidak selalu merupakan kondisi tidak normal. Tidak sedikit Mom yang bisa segera hamil meski siklus haidnya tidak teratur. Namun, sebaiknya Mom segera memeriksakan diri ke dokter kandungan apabila terus-terusan mengalami kram menstruasi. Hal tersebut bisa jadi merupakan gejala endometriosis (penyakit radang panggul) yang dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan).

Dengan mengetahui sejumlah fakta soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami di atas, lebih mudah bagi Mom untuk merencanakan kehamilan. Periksakanlah diri Mom dan pasangan untuk saling mengetahui kondisi kesuburan masing-masing dan merencanakan kehamilan yang baik. Semoga bermanfaat!