Memiliki anak yang dilahirkan dari rahim sendiri adalah impian semua wanita. Bisa melalui proses kehamilan selama sembilan bulan hingga melahirkan dan melihat anak sendiri berada di pangkuan Mom menjadi fase dalam kehidupan yang ingin dicapai. Sayangnya, tidak semua ibu bisa mendapatkan pengalaman ini.

Ya, ketika penyakit melanda tubuh, maka munculah anggapan kalau seorang wanita tidak dapat hamil. Ada satu penyakit yang ketika orang lain mendengar saja sudah membuat takut, yaitu HIV. Penyakit yang sangat berbahaya ini dianggap menjadi penyakit yang bisa mengubah hidup seseorang 180 derajat. Hal ini dikarenakan imunitas tubuh yang diserang membuat tubuh gampang terkena penyakit dan tidak bisa melawannya. Tentu saja, harapan dan impian untuk memiliki anak bisa hilang dalam sekejap saat HIV melanda tubuh.

Untung saja penderita HIV atau bisa disebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) bisa mendapatkan harapan baru untuk bisa hamil. Mengapa demikian? Karena sebenarnya ODHA bisa hamil dan memiliki anak. Namun, pastinya ada penyesuaian dan langkah-langkah khusus agar bisa memilki anak tanpa harus menularkan penyakit tersebut kepada anaknya. Apa saja yang harus dilakukan oleh ODHA untuk bisa hamil? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Konsultasi kepada Dokter

Cara pertama yang wajib dilakukan bagi ODHA jika ingin hamil adalah berkonsultasi kepada dokter. Ketika bertemu dokter, ODHA harus memberitahukan keinginannya untuk hamil dan tunjukkan kalau memang ingin benar-benar serius menjalani rangkaian tahap yang dikhususkan kepada ODHA yang ingin hamil agar kondisi bayi bisa tetap sehat hingga dilahirkan.

Biasanya, dokter akan memberitahukan apa saja syarat yang harus dipenuhi agar HIV tidak menular kepada janin sejak dalam kandungan. Syarat pertama tentunya adalah rajin minum ARV. Ya, sebagai obat penting untuk ODHA, ARV sudah harus dikonsumsi sebelum ibu ada keinginan untuk hamil.

Tidak hanya rajin minum ARV saja, status virus HIV di dalam tubuh pun juga harus dicek terlebih dahulu. Jika statusnya aman, maka diperbolehkan untuk hamil. Selain itu, sel kekebalan tubuh atau CD-4 harus berada di antara angka 410-1.500. Jika syarat-syarat di atas sudah terpenuhi, maka sudah mendapatkan lampu hijau untuk memiliki anak.

Berhubungan Intim dengan Aman

Di dalam konsultasi kepada dokter, Mom juga sebaiknya menanyakan bagaimana caranya berhubungan intim dengan aman supaya penyakit yang diderita ini tidak menular kepada pasangan. Cara paling tepat adalah berhubungan intim dalam waktu tiga hari masa subur. Saat itu, Mom tidak harus menggunakan alat kontrasepsi. Dengan begitu, Mom bisa mendapatkan kehamilan secara lebih cepat. Namun, jika berada di luar jangka waktu di atas, sebaiknya tetap menggunakan alat kontrasepsi agar aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Penjelasan di atas menjadi jalan keluar dari para ODHA yang ingin hamil dan mempunyai anak. Memang perlu ada cara khusus agar apa yang diinginkan bisa terwujud, tapi kondisi kesehatan. Mom memang harus diperhatikan karena jika tidak, anak bisa tertular HIV.

Agar anak tidak terkena HIV, maka Mom perlu melalukan pengecekan kesehatan secara rutin. Selain itu, perlu pula diingat kalau HIV bisa tertular melalui cairan darah hingga ASI. Maka dari itu, Mom harus mengecek apakah ASI yang diproduksi aman dari virus atau tidak. Dengan demikian, bayi tetap kondisi sehat hingga tubuh besar.