Kondisi wanita saat memasuki masa kehamilan perlu mendapat perhatian lebih. Daya tahan tubuh ibu hamil cenderung lebih lemah, sehingga mudah terserang gangguan kesehatan seperti anemia pada ibu hamil. Anemia sendiri merupakan kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah.

Meskipun anemia saat hamil umum terjadi, namun tidak boleh disepelekan ya Mom, karena jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang dapat mengancam kehamilan Mom dan si buah hati. Jika mengalami kondisi ini pastikan Mom segera berkonsultasi dengan dokter kandungan terpecaya.

Itulah mengapa Mom perlu mengenali gejala anemia saat hamil. Simak artikel berikut untuk mengetahui bahaya anemia pada ibu hamil dan cara mengatasinya.

Kalkulator HPL

Penyebab Anemia pada Ibu Hamil

Anemia pada ibu hamil menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Penting untuk Mom ketahui bahwa kadar hemoglobin yang dibutuhkan ibu hamil lebih dari 11 g/dL.

WHO menyebutkan, ibu hamil dikatakan menderita anemia saat kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dL. Simak di bawah ini penyebab terjadinya anemia terhadap ibu hamil:

1. Kekurangan Zat Besi

Selama masa kehamilan, pastikan Mom mendapatkan asupan zat besi yang sesuai. Karena, zat besi memiliki peran penting bagi Mom dan janin untuk perkembangan janin termasuk otaknya.

Apabila janin kurang mengonsumsi zat besi, maka akan berisiko pada tumbuh kembang janin.

Mom disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti bayam, sereal, daging, kurma, dan kacang-kacangan.

Kurang lebih Mom mengonsumsi 30 mg zat besi untuk mencegah anemia saat hamil.

2. Kekurangan Folat

Asam folat yang disarankan untuk ibu hamil adalah sekitar 600 mikrogram setiap harinya. Saat tubuh terasa lemas, diare, hingga lidah perih, bisa jadi itu merupakan gejala atau ciri-ciri kekurangan folat.

Mom dapat mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat seperti alpukat, brokoli, hati sapi, telur hingga sereal.

Semua makanan tersebut dapat mencegah anemia pada ibu hamil dan juga cacat lahir pada otak dan saraf bayi.

Baca juga: Ini Manfaat Asam Folat Untuk Ibu Hamil & 15 Jenis Makanannya

3. Kekurangan Vitamin B12

Vitamin B12 termasuk bagian dari vitamin B kompleks yang berperan menjaga kesehatan sistem saraf.

Vitamin ini dikombinasikan dengan asam folat agar dapat menekan risiko terjadi cacat saat lahir dan kecacatan tabung saraf.

Mom bisa mengonsumsi makanan mengandung vitamin B12 seperti kerang, kepiting, ikan sarden, ikan salmon, ikan tuna, susu, telur, dan juga daging ayam.

Hati-hati jika Mom kurang asumsi vitamin B12 karena dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil.

Gejala Anemia pada Ibu Hamil

Gejala anemia pada ibu hamil tidak selamanya terlihat, sehingga tak sedikit Mom yang mengabaikan kondisi ini begitu saja.

Mom wajib mengetahui gejala anemia saat hamil sebagai bentuk antisipasi.

Untuk mengenali anemia pada ibu hamil ini sebenarnya bisa terlihat saat Mom mulai merasakan kondisi cepat lelah, kulit memucat, sesak napas, nyeri dada hingga sakit kepala.

Ada juga beberapa gejala yang jarang terjadi saat anemia, seperti merasa gatal-gatal, rambut rontok, sariawan pinggir mulut, telinga berdenging hingga lidah yang berubah rasa.

Bahaya Anemia pada Ibu Hamil

Setelah memahami faktor dan gejala anemia saat hamil, penting juga bagi Mom untuk mengetahui bahaya anemia.

Perlu diketahui, peran sel darah merah untuk ibu hamil antara lain untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin.

Maka bisa dibayangkan jika ibu hamil kekurangan sel darah merah yang dapat membahayakan kehamilannya.

Dampak Anemia pada Ibu Hamil

Adapun dampak anemia pada ibu hamil antara lain:

  • Mom mengalami perdarahan saat persalinan. Kadar Hb yang kurang dapat memengaruhi kerja otot rahim dan mengakibatkan gangguan kontraksi saat bersalin.
  • Mom mengalami depresi pasca melahirkan. Anemia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko mengalami depresi pasca melahirkan.
  • Keguguran. Karena anemia saat hamil dapat mengurangi suplai oksigen ke janin, akibatnya pertumbuhan janin akan terganggu dan risiko terjadinya keguguran pun meningkat.

Baca juga: Aneka Jenis Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil

Dampak Anemia pada Janin

Tak hanya ibu, janin di dalam kandungan pun akan merasakan dampak dari anemia yang dialami oleh Mom.

  • Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Anemia pada ibu hamil dapat memengaruhi sirkulasi darah yang mengantar oksigen dan nutrisi ke kandungan. Hal ini menimbulkan risiko perkembangan bayi kurang maksimal dan bayi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
  • Bayi lahir dengan anemia. Mom dengan anemia ternyata berisiko membuat calon bayi juga menderita anemia.
  • Bayi lahir prematur. Penelitian menunjukan bahwa anemia pada trimester pertama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur.

Cara Mengatasi Anemia saat Hamil

Ada beberapa cara yang dapat Mom lakukan untuk mengatasi anemia saat hamil, salah satunya dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

Simak informasinya secara lengkap di bawah ini:

  • Mengonsumsi makanan kaya zat besi, asam folat dan vitamin B12. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, untuk mengatasi anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Asupan tersebut antara lain sayuran hijau, kacang-kacangan, buah naga, dan sebagainya.
  • Hindari mengonsumsi kafein. Kafein merupakan jenis asupan yang dapat menghambat penyerapan zat besi, sehingga zat besi yang dikonsumsi terbuang melalui tinja (tidak diserap). Maka dari itu, Mom perlu menghindari makanan atau minuman yang mengandung kafein saat hamil.
  • Rutin periksa kehamilan. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan terpercaya agar anemia pada ibu hamil ini bisa didiagnosis dengan cepat dan dokter dapat mengambil tindakan dengan tepat dan sigap.

Demikian informasi seputar anemia pada ibu hamil yang perlu dipahami. Dapat disimpulkan bahwa anemia saat hamil adalah kondisi yang tak boleh diabaikan begitu saja karena dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Jadi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda merasakan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Semoga sehat selalu, Mom!

Baca juga: Mual Saat Hamil Sampai Kapan? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya