Andiani (26 tahun) mengeluh kalau dirinya sangat kepayahan selama menjalani kehamilan. Ia mengaku tak kuat dan selalu bertanya-tanya mual saat hamil sampai kapan.

Pasalnya, ia kini lebih sensitif dengan berbagai bau rasa makanan. Bahkan, katanya mual yang dirasakannya membuat ia tak berselera untuk makan.

“Apa karena hamil pertama, ya? Rasanya bener-bener nggak enak. Nggak cuma saat pagi hari saja, tapi mualnya benarnya sepanjang hari. Nyium bau makanannya saja sudah saya enek. Baro-boro, deh, untuk bisa menikmati makanannya. Mual muntah saat hamil sampai kapan harus saya rasakan?”

Kalkulator HPL

Apa yang dirasakan oleh Andiani, tentu saja bisa dialami oleh calon Mom lainnya. Mual saat hamil sebenarnya merupakan kondisi yang sangat wajar dirasakan.

Menurut berbagai penelitian, kurang lebih sebanyak 50% hingga 80% ibu hamil mengalami mual atau morning sickness.

Diketahui pula bahwa 50% dari mereka mengalami mual-mual sekaligus muntah, sedangkan 25% lainnya hanya merasakan mual saja.

Pada sebagian besar perempuan, mual saat hamil kerap dirasakan saat pagi hari sehingga dikenal dengan sebutan morning sickness.

Namun sebenarnya mual-mual ini bisa terjadi kapan saja. Yup, bisa jadi, Mom akan mengalami morning sickness di malam hari, lho.

Normalnya, mual muntah saat hamil sampai kapan sih Mom? Fenomena ini biasanya terjadi pada awal kehamilan dan akan hilang setelah usia 12 minggu kehamilan atau setelah trimester pertama berakhir.

Meskipun demikian, bukan berarti mual saat hamil ini tidak bisa dirasakan ketika usia kandungan kian bertambah.

Pasanya, ada juga yang merasakannya sampai usia kehamilan memasuki 20 minggu, bahkan ada yang mengalaminya sepanjang kehamilan.

Meskipun dinilai sangat wajar, mual pada ibu hamil memang bisa berbeda-beda.

Tingkat keparahannya memang tidak sama, ada yang mual biasa saja, sampai mual yang benar-benar mengganggu dan membuat kesulitan untuk makan dan beraktivitas.

Penyebab Mual Saat Hamil

Sampai saat ini, penyebab mual saat hamil memang masih belum diketahui secara pasti.

Namun, para ahli mengungkapkan bahwa ada berbagai faktor yang bisa memicu munculnya morning sickness alias rasa mual saat hamil. Beberapa di antaranya yaitu:

1. Adanya Peningkatan Kadar Hormon Estrogen

Saat hamil, kadar estrogen di dalam tubuh meningkat hingga 100 kali lebih tinggi. Hormon inilah yang dipercaya berkontribusi menimbulkan rasa mual ketika hamil.

2. Produksi Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG).

Selain itu, saat sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim, tubuh akan memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon inilah yang diduga menyebabkan mual. Artinya, rasa mual yang muncul merupakan pertanda bahwa tubuh sedang memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk kehamilan.

3. Sensitivitas Terhadap Aroma atau Bau Tertentu Meningkat

Saat hamil, umumnya perempuan akan cenderung memiliki bagian otak yang lebih sensitif dibandingkan dengan saat tidak sedang hamil.

Artinya, otak cenderung merespons hormon dan pemicu mual lainnya dengan cepat. Kondisi inilah yang menyebabkan timbulnya rasa mual secara berlebihan.

4. Stres

Berbagai penelitian menemukan bahwa sebagian perempuan akan mengalami mual saat stres.

Saat stres ternyata bisa membuat kondisi tubuh menjadi lemah dan sering mual-mual.

5. Infeksi Saluran Kencing

Salah satu pemicu yang menyebabkan rasa mual saat hamil adalah infeksi saluran kencing.

Jika mengalaminya, jangan tunda untuk segera periksa ke dokter jika nyeri perut bawah atau nyeri saat buang air kecil.

Tak hanya membuat rasa mual, infeksi salurang kencing yang tidak diobati segera juga bisa berisiko membahayakan keselamatan janin.

Baca juga: 17 Makanan yang Dapat Menggugurkan Kandungan, Hati-Hati

Kapan Mual saat Hamil Harus Diwaspadai?

Walaupun rasa mual umum dirasakan oleh ibu hamil, bukan berarti kondisi ini dibiarkan begitu saja.

Mom tentu saja perlu tetap waspada jika rasa mual sudah begitu mengganggu, bahkan sampai membuat tidak bisa mengonsumsi makanan.

Jika tingkat keparahannya tidak bisa ditoleransi, segera lakukan konsultasi dengan dokter kandungan.

Hal ini tentu saja untuk mencegah bumil kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin.

Ingat, stunting pada anak juga bisa disebabkan dan dimulai sejak janin di dalam kandungan.

Oleh karena itu, segera konsultasi dengan dokter kandungan jika Mom mengalami beberapa kondisi seperti di bawah ini:

  • Mual hingga merasa pusing, lesu, dan badan terasa sangat lemas.
  • Ada gejala hiperemesis gravidarum, kondisi muntah hebat secara terus-menerus dalam sehari dan membuat Mom kesulitan untuk mengonsumsi makanan.
  • Tak hanya sulit makan, ketika mual menyebabkan tidak bisa mengonsumsi minuman apapun, hingga Mom mengalami penurunan berat badan, kondisi ini pun sangat berisiko dan perlu segera melakukan pemeriksaan.
  • Mengalami nyeri hebat pada perut.
  • Tak hanya mual, saat hamil Mom juga mengalami gejala mirip flu, bahkan mengalami demam tinggi (38 derajat Celcius atau lebih). Kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit serius.

Cara Mengurangi Rasa Mual saat Hamil

Pada dasarnya, faktor penyebab dan cara mengatasi mual saat hamil tentu saja akan berbeda satu sama lain. Namun, ada beberapa upaya yang bisa Mom lakukan untuk meminimalisir.

  • Pastikan perut terisi. Makan makanan dengan karbohidrat tinggi dan rendah lemak seperti roti, nasi, dan biskuit.
  • Konsumsi multivitamin secara teratur untuk mengurangi efek mual saat hamil muda, namun pastikan saat mengonsumsinya perut sudah terisi dengan makanan.
  • Hindari makanan atau minuman dengan bau dan aroma yang memicu mual.
  • Hindari makanan pedas dan berlemak.
  • Konsumsi makanan atau minuman jahe yang bisa membantu meredakan rasa mual.
  • Perbanyak minum air dengan minum sedikit demi sedikit.
  • Pastikan waktu istirahat tercukupi.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.

Sumber: American Pregnancy, Mayoclinic, National Health Service

Direview oleh: dr. Febianza Mawaddah Putri

Baca juga: Keluar Darah Saat Hamil 5 Minggu? Ini Faktor Penyebabnya!