Memasuki usia kehamilan dengan perut yang semakin membesar tentu memberikan tantangan tersendiri bagi Mom, terutama memasuki fase trimester ketiga. Berbagai macam keluhan biasanya akan dirasakan oleh Mom, mulai dari susah tidur, sesak nafas, hingga tidur tidak nyenyak karena sering terbangun di malam hari, frekuensi buang air yang meningkat, hingga produksi air liur yang meningkat dari biasanya. Salah satu keluhan lain yang sering dirasakan Mom yaitu tidur mendengkur saat malam hari yang sebenarnya berdampak buruk bagi janin.

Berikut ulasan lengkapnya!

Penyebab Tidur Mendengkur Saat Hamil

Terdapat berbagai macam penyebab tidur mendengkur saat hamil, salah satu yang paling berpengaruh adalah tingginya kadar hormon estrogen. Tingginya kadar hormon estrogen menyebabkan jalan pernafasan membengkak sehingga Mom lebih mudah mendengkur saat tidur. Selain itu, beberapa Mom akan merasakan apnea tidur obstruktif yang dikarenakan jalur keluar masuk udara yang tidak lancar sehingga menyebabkan Mom mendengkur.

Ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu, beberapa Mom akan mengalami tekanan darah tinggi. Kondisi ini akan menyebabkan beberapa anggota tubuh membengkak, salah satunya adalah kerongkongan dan membuat Mom mendengkur saat tidur. Ukuran rahim yang membesar juga bisa menjadi penyebab Mom tidur mendengkur karena diafragma yang tertekan oleh rahim.

Bahaya Mendengkur untuk Janin

Meski kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya ada beberapa dampak yang bisa ditimbulkan akibat tidur mendengkur saat hamil. Salah satu dampak yang paling berbahaya adalah preeklamsia. Preeklamsia terjadi jika Mom mendengkur dan bernapas dengan menggunakan mulut. Pola napas menggunakan mulut menyebabkan tubuh Mom menghasilkan karbondioksida yang lebih banyak, membuat kadar oksigan dalam tubuh berkurang sehingga muncul masalah pada tekanan darah.

Gejala preeklamsia adalah mual, muntah, sakit kepala, dan pembengkakan di sekitar kaki.

Selain itu, jika Mom tidur mendengkur saat hamil, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Bahkan, sudah ada beberapa penelitian tentang hal ini dan semuanya menyatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang sering tidur mendengkur memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari ukuran bayi pada umumnya dan membuat tumbuh kembang bayi lebih lambat. Hal tersebut karena mendengkur membuat aliran darah serta nutrisi ke janin berkurang dan terhambat.

Bahaya mendengkur bisa membawa risiko seperti melahirkan prematur, dan masih ada kaitannya dengan aliran darah dan nutrisi ke janin yang tidak bisa berjalan secara optimal. Plasenta pun akan mengalami penurunan kualitas karena hal ini dan memperbesar risiko kelahiran prematur. Kelahiran prematur dapat membuat bayi berkembang lebih lambat dan lebih rentan terhadap penyakit.

Cara Menghilangkan Mendengkur

Salah satu cara menghilangkan mendengkur yang bisa Mom lakukan adalah dengan mengubah posisi tidur. Mom bisa mencoba posisi tidur menyamping agar pernapasan lebih lancar dan tidak terhambat. Mom juga bisa menambahkan bantal untuk posisi tidur yang lebih nyaman.

Selain itu, memperbaiki pola hidup bisa menjadi salah satu cara mengatasi tidur mendengkur. Minumlah air putih secukupnya dengan teratur, hindari segala macam alkohol serta merokok. Memperbaiki pola makan juga akan membuat berat badan Mom terjaga. Mom juga bisa menggunakan alat pelebar hidung atau dilator agar saluran hidung lebih lebar dan tidak tersumbat apapun sehingga Mom tidak tidur mendengkur.

Semprotan hidung juga bisa dijadikan pilihan alat untuk membantu Mom mengatasi mendengkur. Udara yang kering juga bisa memicu Mom untuk mendengkur, sehingga Mom sebaiknya memasang pelembab udara atau humidifier. Humidifier juga bisa membuat Mom rileks jika ditambahkan dengan essential oil beraroma yang menenangkan sesuai selera.

Nah Mom, begitulah ulasan tentang bahaya mendengkur yang ternyata mampu memengaruhi kondisi janin. Mom bisa mengkonsultasikannya dengan dokter jika beberapa cara diatas masih belum bisa mengurangi intensitas tidur mendengkur yang Mom alami.