Hamil di luar kandungan atau yang sering disebut juga dengan kehamilan ektopik adalah komplikasi kehamilan yang mengkhawatirkan.

Hamil di luar kandungan berarti jaringan ektopik tidak bisa tumbuh secara normal dan perlu segera diangkat untuk menghindari komplikasi kehamilan yang lebih berbahaya. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan agar dokter memutuskan tindakan yang tepat untuk menangani kehamilan ektopik ini.

Simak artikel berikut mengenai penyebab dan cara mendeteksi adanya kehamilan ektopik.

Kalkulator HPL

Apa itu Hamil di Luar Kandungan?

Ketika kehamilan normal, seharusnya sel telur akan berada di tuba falopi sebelum menuju ke rahim. Sel telur akhirnya akan melekat pada rahim dan tumbuh menjadi janin.

Namun, kehamilan di luar kandungan atau yang sering dikenal dengan kehamilan ektopik adalah ketika kondisi sel telur yang dibuahi tidak menempel pada rahim melainkan di luar rahim.

Kehamilan ektopik ini biasanya terjadi di tuba falopi, tapi bisa juga terjadi di indung telur, leher rahim (serviks) atau rongga perut.

Penyebab Terjadinya Hamil di Luar Kandungan

Masih ada Mom yang tidak mengetahui penyebab dan gejala hamil di luar kandungan.

Penyebab terjadinya kehamilan ektopik dipengaruhi oleh rusaknya saluran telur yang mengakibatkan sel telur yang telah dibuahi terhambat, lalu terjadinya peradangan pada saluran tuba falopi.

Faktor Risiko Kehamilan Ektopik

Risiko yang mungkin saja membuat Mom mengalami hamil di luar kandungan antara lain karena kebiasaan merokok, radang pada panggul, usia Mom ketika hamil lebih dari 35 tahun, adanya riwayat operasi pada panggul hingga efek samping dari KB IUD yang digunakan, bahkan saat Mom sedang melakukan proses bayi tabung.

Baca juga: 6 Kondisi Janin yang Bisa Mom Ketahui dari USG Kehamilan Trimester 3

Cara Mendeteksi Hamil di Luar Kandungan

Jangan khawatir Mom, banyak cara untuk mendeteksi kehamilan ektopik. Selain mengenali ciri-ciri kehamilan ektopik, cara mendiagnosa kehamilan ektopik juga bisa dilakukan seperti dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Berikut penjelasannya:

1. Gejala Hamil di Luar Kandungan

Di awal trimester, ciri-ciri kehamilan ektopik ini masih belum terlihat. Namun, ketika sudah memasuki trimester dua, ciri-ciri kehamilan ektopik sudah bisa dirasakannya.

Keluhannya bisa saja ada perdarahan dari vagina, detak jantung lebih cepat, kulit pucat, sering merasakan pusing, sakit perut bagian bawah, tidak nyaman saat sedang buang air kecil, ketika buang air besar terasa sakit atau ada tekanan di area anus.

2. Pemeriksaan Fisik

Untuk pemeriksaan fisik, Mom dapat berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan secara lengkap, seperti periksa tekanan darah, nadi, suhu badan, pernapasan, serta pemeriksaan untuk melihat di mana letak sel telur Mom kala itu.

3. Pemeriksaan Penunjang

Mom dapat melakukan cek urine untuk mengetahui kondisi kehamilan Mom, setelah itu lakukan cek darah setiap dua hari sekali untuk mengecek hormon beta-hCG.

Langkah terakhir yang Mom dapat lakukan adalah pemeriksaan USG untuk melihat rahim, tuba falopi, dan indung telur berada di tempat yang tepat.

Baca juga: 17 Makanan yang Dapat Menggugurkan Kandungan, Hati-Hati

Cara Mencegah Kehamilan Ektopik

Pada prinsipnya tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Tetapi Mom dapat melakukan cara di bawah ini untuk menurunkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

  • Cara mencegah kehamilan Ektopik yang pertama yaitu dengan menjaga berat badan dalam kondisi yang ideal.
  • Selanjutnya Mom dapat menghindari berhubungan badan dengan pasangan yang berbeda-beda.
  • Mom juga bisa rutin memeriksakan kandungan ke dokter kandungan.
  • Cara mencegah selanjutnya yaitu dengan menghentikan kebiasaan merokok.

Lantas jika sudah mengalami hamil di luar kandungan, pengobatan seperti apa yang harus Mom dan Dad lakukan? Simak informasinya di bawah ini.

Pengobatan Kehamilan Ektopik

Perlu diketahui bahwa kehamilan ektopik adalah keadaan di mana janin tidak berkembang. Dengan kondisi seperti ini Mom harus segera mendapatkan penanganan.

Jika Mom mengalami perdarahan saat kehamilan ektopik, itu menjadi keadaan gawat darurat yang harus segera diatasi.

Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan oleh dokter yakni seperti memberikan obat atau melakukan operasi.

  • Suntik metotreksat hanya dilakukan oleh dokter dengan melihat usia dan progresivitas kehamilan Mom.
  • Lakukan bedah laparoskopi, yaitu tindakan evakuasi perdarahan yang terjadi dalam rongga perut atau rongga panggul dengan sayatan kecil dengan memasukkan kamera dan alat laparoskopi. Setelah melakukan operasi, dokter akan meminta Mom untuk tidak merencanakan kehamilan selama kurang lebih 3 bulan hingga rahim Mom pulih.

Itulah informasi seputar hamil di luar kandungan yang wajib Mom waspadai. Jadi, bagi Mom yang tengah mengandung atau baru saja merencanakan kehamilan, selalu lakukan konsultasi secara rutin dengan dokter sebagai upaya pencegahan dini adanya komplikasi-komplikasi kehamilan.

Baca juga: Mual Saat Hamil Sampai Kapan? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya