Pertumbuhan anak satu dengan lainnya tentu saja berbeda. Hal ini pun berlaku untuk pertumbuhan gigi si kecil. Terkait dengan pertanyaan kapan bayi tumbuh gigi pertama kali, beberapa bayi mungkin tidak memiliki gigi pada ulang tahun pertama mereka!

Biasanya, gigi pertama mulai menembus gusi pada usia sekitar 6 bulan, sementara dua gigi pertama yang akan erupsi adalah dua gigi seri tengah bawah (dua gigi depan bawah).

Selanjutnya, empat gigi depan teratas muncul. Setelah itu, gigi lain perlahan-lahan mulai terisi, biasanya berpasangan - masing-masing sisi rahang atas atau bawah - sampai semua 20 gigi (10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah) telah masuk pada saat anak tersebut berusia 2 ½ hingga 3 tahun.

Set lengkap gigi primer ada di mulut mulai dari usia 2 ½ hingga 3 tahun, lantas pada 6 hingga 7 tahun.

Kapan Bayi Tumbuh Gigi?

Kapan bayi tumbuh gigi? Ini fakta erupsi gigi primer si kecil:

  • Umumnya, setiap 6 bulan kehidupan si kecil, umumnya akan ada sekitar 4 gigi yang muncul.

  • Anak perempuan umumnya mendahului anak laki-laki dalam erupsi gigi.

  • Gigi bawah biasanya muncul sebelum gigi atas.

  • Gigi di kedua rahang biasanya muncul berpasangan, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri.

  • Gigi primer berukuran lebih kecil dan berwarna lebih putih daripada gigi permanen yang akan mengikutinya.

  • Pada saat seorang anak berusia 2 hingga 3 tahun, semua gigi sulung seharusnya sudah erupsi.

  • Tak lama setelah usia 4, rahang dan tulang wajah anak mulai tumbuh, menciptakan ruang di antara gigi sulung. Ini adalah proses pertumbuhan alami sempurna yang menyediakan ruang yang diperlukan untuk gigi permanen yang lebih besar untuk muncul. Antara usia 6 dan 12, campuran gigi sulung dan gigi permanen berada di mulut.

Baca juga: Ragam Manfaat Kalsium untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin

7 Tanda Bayi Mulai Tumbuh Gigi

Mom, berikut adalah tanda-tanda bayi tumbuh gigi yang perlu Anda ketahui.

1. Air liurnya berlebih

Coba perhatikan, apakah si kecil saat ini memproduksi air liur lebih banyak dari biasanya? Jika demikian, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu tanda bahwa si kecil mulai tumbuh gigi.

Hal inilah yang menyebabkan si kecil jadi lebih mudah mengeces. Bahkan, beberapa bayi juga dapat mengalami ruam merah di sekitar mulut, dagu, dan leher.

2. Demam

Demam pada bayi akibat tumbuh gigi merupakan salah satu tanda bayi tumbuh gigi yang sering terjadi. Alasannya, peradangan yang terjadi pada gusi cukup serius. Akan tetapi, demam yang disebabkan oleh peradangan gusi karena gigi bayi mau tumbuh biasanya tidak begitu tinggi.

Suhu tubuh bayi mungkin sedikit naik ketika tumbuh gigi. Namun, menurut sebuah studi pada tahun 2016 di Pediatrics, demam yang sebenarnya (suhu lebih dari 38 derajat Celsius) tidak terkait dengan tumbuh gigi dan sebenarnya merupakan tanda penyakit atau infeksi yang mungkin memerlukan perawatan.

Jika bayi tidak nyaman, bicarakan dengan dokter anak tentang pemberian obat kalau memang diperlukan.

3. Suka menggigit

Saat gigi mulai ‘pecah’, si kecil akan merasa tidak nyaman. Tak mengherankan jika kondisi tersebut membuatnya jadi jadi lebih sering menggigit benda-benda di sekitarnya. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk menyediakan teether atau potongan buah sebagai finger food jika si kecil sudah memasuki tahapan MPASI.

Jika Mom masih menyusui dan si kecil mulai menggigit, perhatikan baik-baik. Ketika rahangnya mulai menegang sebelum menggigit, segera selipkan jari Anda yang bersih di antara gusi bayi lewat ujung bibirnya.

4. Mogok makan

Rasa tidak nyaman, bahkan nyeri dan sakit, biasanya mengiringi pertumbuhan gigi. Maka tidak mengherankan saat mulai tumbuh gigi, si kecil akan melakukan gerakan tutup mulut atau menolak untuk makan.

Jika memang si kecil jadi susah makan akibat tumbuh gigi, pilihkan saja makanan dengan tekstur yang lembut seperti puding. Jika dia terus-terusan menolak makan, dan terus menangis saat diajak makan, jangan ragu untuk segera segera hubungi dokter anak.

5. Gusi membengkak

Gusi bayi Anda yang memerah dan membengkak dapat menjadi tanda bayi tumbuh gigi. Hal ini wajar bagi bayi yang akan tumbuh gigi. Jika bagian gusi tersebut berada dalam jangkauan Anda, coba berikan pijatan ringan pada gusinya dengan jari Anda yang bersih.

Bayi Anda mungkin akan kaget atau protes ketika Anda pertama kali melakukan ini, tetapi ia akan merasa lebih nyaman setelah gusinya dipijat. Anda juga bisa memijatnya dengan kain lembut yang sudah dibasahi dengan air dingin.

Baca juga: Jangan Sampai Salah! Begini 9 Cara Merawat Gigi Bayi

Mengapa Penting untuk Merawat Gigi Bayi?

Saat gigi si kecil mulai tumbuh, jangan lupa untuk membiasakannya membersihkan kesehatan mulut dan gigi.

Bahkan, Mom dianjurkan menyikat setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride seukuran sebutir beras, terutama setelah minuman atau makanan. Agar kesehatan giginya terjaga, ingatlah untuk tidak meletakkan bayi di tempat tidur dengan sambil minum susu formula di botol. Hal itu dapat merusak gigi.

Ketika si kecil menginjak usia 3 tahun, American Academy of Pediatrics (AAP), American Dental Association (ADA), dan American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan agar pasta gigi fluoride seukuran kacang polong digunakan saat menyikat gigi.

Ketika anak Anda mampu, ajari dia untuk memuntahkan pasta gigi berlebih. Yang terbaik adalah Mom menempelkan pasta gigi pada sikat gigi sampai anak berusia sekitar 6 tahun. Di samping itu, penting bagi orangtua terus memantau dan membantu anak mereka saat menyikat gigi sampai ia berusia sekitar 7 atau 8 tahun.

Demikianlah beberapa hal yang perlu Mom ketahui untuk bisa merawat dan menjaga gigi si kecil agar tumbuh sehat dan kuat.