Mom, tahukah Anda mengapa bayi sangat suka digendong? Hal tersebut dikarenakan si kecil akan merasa nyaman dan tenang ketika berada dalam pelukan Mom atau Dad. Di sisi lain, menggendong bayi terlalu lama kadang juga melelahkan. Sehingga gendongan bayi depan maupun samping pasti akan sangat membantu.

Namun, menggendong bayi menghadap depan kabarnya tidak disarankan bagi bayi di bawah 1 tahun, Mom. Mengapa demikian? Mari simak penjelasan di bawah ini.

Bahaya menggunakan gendongan bayi depan

Dari berbagai jenis gendongan bayi, salah satu yang menjadi favorit para Mom adalah gendongan bayi depan. Dengan menggendong bayi ke arah depan, si kecil dapat melihat berbagai objek di depannya dengan leluasa.

Namun, ternyata gendongan bayi menghadap depan tidak dianjurkan digunakan oleh bayi berusia di bawah satu tahun lho, Mom. Ini dikarenakan ada bahaya yang mengintai si kecil, seperti di bawah ini.

1. Membuat tulang belakang bayi melengkung

Bahaya menggunakan gendongan bayi depan adalah dapat membuat tulang belakang bayi melengkung. Pasalnya, ketika menggunakan gendongan ini, posisi bayi jadi agak condong ke depan. Sementara kain gendongan akan menahan bayi ke belakang supaya tidak jatuh.

Apabila Mom menggendong si kecil menghadap depan dalam waktu cukup lama, bisa-bisa tulang belakangnya melengkung, Mom. Pasti Mom tidak ingin buah hati jadi bungkuk di usianya yang masih sangat muda, bukan?

2. Membahayakan kepala dan leher bayi

Bagi bayi berusia di bawah satu tahun, leher dan kepalanya masih perlu ditopang ketika tidur. Sementara jika Mom menggendongnya menghadap depan, maka kepalanya akan jatuh ke depan sehingga membahayakan bayi.

Ini dikarenakan posisi tersebut dapat membuat saluran pernapasan tertekuk dan menyebabkan bayi mati mendadak sebab ia merasakan tercekik.

3. Menyebabkan hip dysplasia

Ketika menggendong bayi, sebisa mungkin kaki si kecil setidaknya diposisikan setinggi pinggulnya. Posisi ini dinamakan M-shape, di mana disebut-sebut paling aman untuk menjaga kesehatan pinggul si kecil.

Apabila Mom menggunakan gendongan bayi depan, maka tidak ada pinggul Mom yang menahan kaki bayi, sehingga kakinya menggantung dan tubuhnya bertumpu pada tulang belakang.

Mengingat fisik bayi di bawah 1 tahun masih dalam tahap perkembangan, maka menggendong si kecil hadap ke depan dapat memungkinkan terjadinya pergeseran antara tulang pinggul dan tulang paha atau disebut dengan hip dysplasia, Mom.

4. Memberikan tekanan pada bagian dalam paha bayi

Mom, coba bayangkan apa yang akan dirasakan si kecil ketika digendong menggunakan gendongan bayi depan dalam waktu lama, pasti pahanya tertekan sehingga membuat tidak nyaman. Selain itu, tidak adanya aliran udara pada area paha dapat menimbulkan si kecil mengalami ruam.

Hal yang lebih buruk terjadi pada bayi laki-laki, Mom. Sebab penisnya akan tertekan kain gendongan hingga mengakibatkan aliran darah menuju penis terhambat. Kondisi tersebut berakibat pada bayi mengalami torsio testis atau buah zakar terpuntir dan mati.

Jika itu terjadi, maka buah hati Anda akan merasakan sakit luar biasa. Apabila tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin si bayi harus menjalani operasi pengangkatan testis. Serem juga ya, Mom!

5. Membuat bayi over stimulasi

Mom, percayalah jika sudah waktunya, pasti si kecil akan bisa melihat dunia sekelilingnya. Tapi jika masih berusia kurang dari satu tahun, ada baiknya Mom tidak membuatnya over stimulasi, ya. Terlalu banyak informasi yang dicerna akan mengakibatkan otak bayi kelelahan. Hal tersebut akhirnya berdampak pada daya tahan tubuh menurun dan ia mudah sakit.

Baca juga: Macam-Macam Gendongan Bayi, Tips Memilih, dan Harga

6. Tidak baik bagi punggung Mom

Bahaya menggunakan gendongan bayi depan juga akan dirasakan oleh Mom, di mana otot punggung Anda akan terasa tegang dan terasa sakit. Pasti Mom tak ingin hal tersebut terjadi, bukan?

7. Mom tidak bisa melihat kode yang diberikan bayi

Apabila Mom menggendong bayi menghadap Anda, maka Mom bisa dengan mudah melihat kode yang diberikan si kecil, misalnya ia menguap karena ngantuk. Tapi jika menghadap ke depan, Mom tidak tahu apakah ia mengantuk, kedinginan, lapar, dan sebagainya. Yang ada si kecil malah menangis tiba-tiba.

Kapan bayi boleh menggunakan gendongan bayi depan?

Mom, gendongan bayi depan atau hipseat sebaiknya tidak digunakan pada bayi baru lahir. Lantas, kapan bayi boleh menggunakannya? Tak ada usia yang pasti kapan gendongan jenis ini bisa dipakai pada si kecil, karena hal tersebut tergantung kondisi fisik masing-masing bayi ya, Mom. 

Namun, penting untuk diingat, bayi diperbolehkan menggunakan gendongan bayi depan jika sudah memiliki kontrol kepala dan leher dengan baik.

Baca juga: Cara Menggendong Bayi yang Benar Sesuai Usia

Rekomendasi merk gendongan bayi yang bagus

Ada banyak jenis merk gendongan bayi depan yang bagus, Mom. Berikut rekomendasinya untuk Anda.

1. Tula toddler carrier

Salah satu merk gendongan bayi yang bagus adalah Tula toddler carrier. Gendongan bayi baru lahir ini berbahan katun dan bisa digunakan untuk bayi menghadap depan, belakang, maupun ke dalam, Mom. Adapun harganya berkisar mulai dari Rp2.300.000.

2. Moby fit hybrid

Merk gendongan bayi depan ini menggunakan sistem balut atau bungkus. Terbuat dari bahan yang lembut dan nyaman, Moby fit hybrid dapat digunakan untuk menggendong bayi menghadap ke depan atau belakang. Harga gendongan bayi ini berkisar mulai dari Rp150.000 hingga Rp1.000.000.

3. Casual hipseat carrier

Rekomendasi gendongan bayi depan berikutnya yaitu Casual hipseat carrier. Gendongan ini didesain dengan warna-warna yang menarik, Mom. Harga gendongan bayi Casual hipseat carrier berkisar mulai Rp399.000.

Itulah bahaya menggunakan gendongan bayi depan bagi si kecil. Meski terdengar sepele, namun hal tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan serta pertumbuhan bayi lho, Mom. Oleh karena itu, gunakan gendongan bayi baru lahir yang sesuai dengan usianya, ya.