Selamat atas kelahiran buah hatinya ya, Mom! Pada fase ini, Mom yang abru pertama kali melahirkan pasti diliputi oleh perasaan yang bercampur aduk, mulai dari senang, terharu, lelah, hingga ketakutan.

Perasaan yang tidak jauh berbeda juga dirasakan si bayi. Saat pertama kali berada di dunia, bayi akan belajar beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Bayi akan lebih sering menangis. Saat ini lah Mom dan Dad akan sering bertanya-tanya dan mencari tahu apa penyebab tangisan si Kecil.

Beragam penelitian menunjukkan bahwa bayi memproduksi suara tangis yang berbeda-beda, mulai dari tangisan ketika dia lapar, tidak nyaman, lelah, hingga bosan.

Tangis lapar biasanya berirama dan teratur. Tangis karena rasa sakit biasanya berupa jeritan dan ratapan yang diikuti engahan. Nah, kalau bosan ini yang Mom dan Dad perlu kesabaran ekstra. Sebab, tangis bosan atau rewel biasanya berupa rengekan ringan, tapi bisa berlangsung lama!

Tapi Mom tidak perlu merasa tertekan dengan suara tangisan bayi. Penelitian terbaru yang dimuat dalam The Journal Current Biology menyatakan bahwa tangisan bayi baru lahir adalah cara dia untuk aktif belajar berkomunikasi.

Selain tangisan, apa saja perkembangan lain yang juga dialami bayi 0-1 bulan? Berikut kami sajikan informasi lain tentang perkembangan bayi 0-1 bulan untuk Mom dan Dad:

Perkembangan bayi 0-1 bulan: Perkembangan fisik

Meski bayi hanya bisa menangis, namun pada usia ini bayi akan belajar untuk meniru ekspresi muka Mom dan Dad.

Upaya ini juga akan membantunya memperkuat dan melatih otot-otot mulut, bibir dan lidahnya.

Selain menangis, bayi juga bisa menunjukkan ekspresi gembiranya dengan bergerak-gerak dari kepala sampai kaki. Saat dia mengantuk, bayi akan menguap dan menggosok-gosok matanya.

Pada fase ini, bayi akan mengalami tidur yang panjang, yakni 16-17 jam per harinya.

Perkembangan bayi 0-1 bulan: Perkembangan motorik

Mom bisa menelungkupkan bayi untuk melatih gerak motorik kasarnya. Perhatikan reaksinya saat ditelungkupkan. Bayi mungkin sudah bisa menggoyang-goyangkan kepalanya, meski hanya sebentar lalu kembali meletakkan kepalanya ke arah satu sisi.

Menelungkupkan bayi 0-1 bulan butuh pengawasan yang ekstra ya, Mom. Jika kepala bayi terlihat lemas atau tidak terangkat Mom perlu segera mengembalikannya ke posisi tidur menghadap ke atas atau menggendongnya.

Pada motorik halusnya, penglihatan bayi akan mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya. Bola matanya akan tampak bereaksi jika melihat objek yang bergerak, bersinar, atau berwarna.

Bantu koordinasi matanya dengan mengenalkan bayi pada warna-warna monokrom terlebih dahulu ya, Mom. Bisa dengan membacakan buku khusus newborn atau memasang pernak-pernik bayi di sekitar kasur tidurnya.

Perkembangan bayi 0-1 bulan: Perkembangan motorik

Mom bisa menelungkupkan bayi untuk melatih gerak motorik kasarnya. Perhatikan reaksinya saat ditelungkupkan. Bayi mungkin sudah bisa menggoyang-goyangkan kepalanya, meski hanya sebentar lalu kembali meletakkan kepalanya ke arah satu sisi.

Menelungkupkan bayi 0-1 bulan butuh pengawasan yang ekstra ya, Mom. Jika kepala bayi terlihat lemas atau tidak terangkat Mom perlu segera mengembalikannya ke posisi tidur menghadap ke atas atau menggendongnya.

Pada motorik halusnya, penglihatan bayi akan mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya. Bola matanya akan tampak bereaksi jika melihat objek yang bergerak, bersinar, atau berwarna.

Bantu koordinasi matanya dengan mengenalkan bayi pada warna-warna monokrom terlebih dahulu ya, Mom. Bisa dengan membacakan buku khusus newborn atau memasang pernak-pernik bayi di sekitar kasur tidurnya.

Perkembangan bayi 0-1 bulan: Perkembangan kognitif

Selain menangis dan tersenyum, refleks lain bayi 0-1 bulan yang wajar dilakukan adalah mengisap dan menggenggam. Ini lantaran satu-satunya cara yang membuatnya kenyang adalah dengan meminum ASI langsung atau melalui botol.

Bayi juga bisa mulai mengenali ibunya. Maka jangan heran jika bayi terasa lebih rewel jika Mom tinggal sejenak dari pandangannya.

Bayi memang membutuhkan kontak fisik dalam jumlah yang cukup untuk bulan pertama kehidupan mereka. Beberapa orang menganggap ini sebagai fenomena “bayi bau tangan”, karena bayi menjadi kebiasaan untuk minta digendong.

Padahal tidak demikian, Mom. Menggendong bayi dalam frekuensi yang sering memang dibutuhkan pada tahapan ini. Karena baginya ini adalah masa transisi untuk menghadapi dunia luar setelah sembilan bulan tinggal di lingkungan yang aman dan hangat.

Perkembangan bayi 0-1 bulan: Vaksinasi

Pada awal kehidupannya, bayi akan mendapat banyak imunisasi seperti BCG, HB-0, dan Polio-0.

Saat baru lahir, bayi juga akan diberikan vaksin Hepatitis B, biasanya 12 jam setelah kelahiran. Fungsinya adalah untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak saat proses melahirkan.

Selain HB-0, vaksin Polio juga diberikan kepada bayi yang baru lahir. Vaksin ini diberikan untuk mencegah lumpuh layu pada bayi. Vaksin polio diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan.

Adapun pemberian vaksin BCG memang dianjurkan diberikan sebelum usia 3 bulan.

Perkembangan bayi 0-1 bulan: Kunjungan dokter

Pemeriksaan umum pada bayi baru lahir biasanya meliputi berat, panjang, hingga lingkar kepala.

Dokter atau perawat biasanya akan menanyakan rentang waktu bayi menyusui. Pemberian ASI yang pas biasanya setiap 1-3 jam sekali. Jika lebih dari itu.

Selain itu, dokter juga akan menanyakan warna kotoran BAB bayi. Kotoran bayi baru lahir secara umum berwarna gelap saat hari pertama kelahirannya, selanjutnya di hari ke 3 atau ke 4 berwarna kuning kehijauan dan teksturnya lebih lunak.

Pemeriksaan medis rutin pada bayi dengan fase ini juga meliputi mata, denyut jantung, perut hingga pinggulnya.

Baca juga: Perkembangan Bayi 1 Bulan: Genggaman Tangan yang Mengharukan Mom dan Dad