Kanker rahim menjadi salah satu momok yang dirasakan wanita. Pasalnya, penyakit ini menjadikan kesuburan dan nyawa sebagai taruhannya. Pada umumnya, kanker yang menyerang rahim atau kanker uterus ini menyerang wanita yang berusia 50 tahun ke atas atau memasuki masa menopause.

Sayangnya, hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab kanker rahim pada wanita. Oleh karena itu, Mom perlu waspada dan mengenali gejalanya. Hal tersebut bertujuan agar Anda dapat mendeteksinya secara dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Lalu bagaimana dengan anggapan bahwa keramas saat haid menyebabkan kanker rahim? Benarkah demikian? Agar tidak penasaran, baca artikel berikut hingga selesai agar tak ada yang terlewatkan yuk, Mom.

Pengertian Kanker Rahim

Kanker rahim atau disebut juga kanker uterus merupakan penyakit tumor ganas yang ada di rahim. Kanker ini sering ditemukan pada wanita dengan usia di atas 50 tahun atau memasuki masa menopause.

Ciri-ciri kanker rahim adalah saat sel sehat di rahim tumbuh tanpa kendali hingga memunculkan benjolan atau tumor. Bisa saja tumor itu jinak, namun tidak menutup kemungkinan benjolan tersebut akan berkembang menjadi tumor ganas.

Tumor ganas ini kemudian akan membesar dan menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga bisa menyebabkan terjadinya kanker uterus.

Perlu diingat, kanker rahim berbeda dengan kanker leher rahim ya, Mom. Jika kanker rahim terjadi pada sel-sel dalam rongga rahim, maka kanker leher rahim atau yang biasa disebut kanker serviks terjadi pada sel-sel di leher rahim.

Benarkah Keramas saat Haid Menyebabkan Kanker Rahim?

Pasti Mom pernah mendengar berita yang beredar di masyarakat seperti tidak boleh minum es dan keramas saat haid. Benarkah demikian?

Mom, anggapan minum es ataupun keramas saat haid menyebabkan kanker rahim merupakan sebuah pernyataan yang tidak benar.

Bahkan hal tersebut belum dapat dibuktikan secara ilmiah sehingga Anda boleh saja keramas saat haid. Justru keramas sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan rambut dan kebersihan tubuh.

Begitu juga dengan minum es, boleh boleh saja kok. Asalkan kondisi Mom sehat, namun jangan terlalu mengonsumsinya secara berlebihan, ya.

Jadi Mom tenang saja, keramas saat haid bukanlah faktor yang menyebabkan kanker uterus terjadi, sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk keramas ketika datang bulan.

Penyebab Kanker Rahim

Penyebab kanker rahim hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti di ilmu kedokteran. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang kanker jenis ini, yaitu:

  • Wanita berusia di atas 50 tahun atau memasuki masa monopause
  • Belum pernah hamil atau memiliki anak
  • Lapisan dalam rahim tebal
  • Memiliki riwayat menjalani radioterapi di panggul
  • Menstruasi terlalu cepat atau lambat
  • Mengkonsumsi makanan lemak hewani berlebihan
  • Efek samping terapi ganti hormon
  • Penderita hipertensi, obesitas, atau diabetes akut
  • Keturunan penderita kanker

Namun, memiliki salah satu faktor penyebab kanker rahim di atas tidak selalu berarti Anda terjangkit kanker ya, Mom. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyakit yang Anda alami secara jelas.

Baca juga: Kanker Serviks: Penyebab, Gejala, dan Terapinya

Gejala Kanker Rahim

Secara umum, kanker uterus ditandai dengan pendarahan abnormal dari vagina. Kondisi tersebut bisa terjadi setelah menopause atau di luar dari jadwal haid. Adapun gejala kanker rahim lainnya yang mungkin dialami adalah sebagai berikut.

1. Sering merasakan nyeri di area perut dan punggung

Gejala yang tidak bisa dianggap sepele adalah adanya rasa nyeri di bagian perut bawah, panggul, punggung bagian bawah atau tungkai. Rasa nyeri tersebut dapat diakibatkan karena kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.

2. Keluarnya cairan coklat kental atau keputihan berlebihan

Cairan coklat kental yang biasanya muncul saat wanita selesai masa haid sering dianggap normal. Namun, hal ini bisa jadi gejala adanya kanker uterus lho, Mom.

Selain itu, keputihan termasuk gejala kanker rahim yang disepelekan oleh banyak wanita. Padahal, keputihan yang berlebihan sudah menandakan adanya gangguan kesehatan pada vagina. Ciri keputihan abnormal yaitu perubahan warna cairan, kekentalan yang menggumpal serta rasa nyeri dan gatal pada vagina.

3. Vagina berbau tidak sedap

Mom harus waspada jika saat keputihan vagina memunculkan bau yang tidak sedap. Tentu saja hal ini sangat mengganggu kenyamanan. Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami masalah ini, ya.

4. Merasakan sakit ketika buang air kecil atau saat berhubungan seks

Walau bukan gejala yang spesifik, gangguan buang air kecil bisa menjadi gejala adanya kanker uterus. Gangguan tersebut seperti susah buang air kecil bahkan berdarah.

Rasa sakit juga mungkin terjadi ketika Anda berhubungan seks di mana dispareunia mulai muncul di rahim. Sehingga, pada saat atau setelah berhubungan badan menjadi terasa sakit dan tidak nyaman. Sebaiknya, segera lakukan konsultasi dengan dokter apabila gejala itu terasa.

5. Hilangnya nafsu makan

Kondisi ini merupakan gejala munculnya kanker di tubuh secara umum. Anda akan merasa tidak ingin makan namun merasakan kelaparan sehingga berat badan tubuh menjadi menurun drastis.

6. Mudah lelah

Jika Mom merasa mudah lelah padahal tidak melakukan banyak aktivitas bisa saja karena energi pada tubuh tidak ada atau sangat sedikit. Gejala ini merupakan dampak dari hilangnya nafsu makan.

Cara Mengobati Kanker Rahim

Obat kanker uterus disesuaikan dengan jenis dan ukuran kanker, stadium, keinginan untuk memiliki keturunan, dan atau kondisi pasien secara menyeluruh. Cara mengobati kanker uterus dapat dilakukan antara lain:

1. Bedah Pengangkatan

Cara mengobati kanker uterus yang pertama ialah dengan histerektomi atau bedah pengangkatan rahim. Cara ini adalah metode paling sering dilakukan.

Tujuan histerektomi adalah mengangkat indung telur, rahim dan tuba falopi wanita. Sayatannya bisa besar atau kecil tergantung dari kondisi pasien.

2. Terapi Radiasi

Cara pengobatan selanjutnya adalah dengan terapi radiasi. Radioterapi atau terapi radiasi ini dilakukan agar sel kanker dapat mati secara instan.

Cara pengobatan kanker uterus menggunakan radioterapi dilakukan dengan menembakkan sinar ke area kanker uterus atau memasukkan alat radiasi ke dalam rahim Anda.

Kanker uterus bisa ditangani dengan radioterapi di mana sel kanker akan diangkat agar tidak tumbuh kembali pasca operasi. Bisa juga dilakukan jika pasien tidak dapat menjalani operasi karena kondisinya yang kurang memungkinkan.

3. Kemoterapi Kanker Uterus

Kanker uterus dapat ditangani dengan kemoterapi di mana obat akan disuntikkan atau dimasukkan ke dalam tubuh.

Tujuan kemoterapi kanker adalah untuk membunuh sel-sel penyebab kanker atau mengecilkan jaringan kanker. Kemoterapi dapat dilakukan setelah operasi pengangkatan rahim selesai apabila risiko kambuhnya kanker ini tinggi.

Cara pengobatan kanker rahim dengan bantuan kemoterapi, bisa melalui suntik atau minum obat. Dapat pula dikombinasikan dengan terapi hormon agar pengobatan bisa maksimal.

4. Melakukan Terapi Hormon

Kanker dapat diobati dengan cara terapi hormon. Di mana pasien akan diberikan obat agar kadar hormon estrogen menurun. Apabila kadar hormon tersebut menurun, maka pertumbuhan kanker bisa melambat bahkan mematikan sel kanker pada rahim.

Meskipun penyebab kanker rahim belum dapat dipastikan, tak ada salahnya Mom mengetahui gejala dan cara mengobatinya lebih awal. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami ciri-ciri kanker rahim seperti di atas ya, Mom. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Vaksin HPV - Waktu Pemberian, Manfaat, Biaya, Syarat