Mom, apakah Anda sering menaruh curiga pada suami atau orang lain? Hati-hati! Bersikap kurang percaya atau skeptis memang sah-sah saja, namun ketika disertai kecurigaan yang tidak masuk akal justru Anda yang harus introspeksi diri. Sebab, bisa jadi Anda mengalami gangguan kepribadian paranoid.

Pasalnya, ciri-ciri paranoid biasanya dimulai dengan rasa curiga yang berlebihan, bahkan menganggap orang lain berkhianat, berbohong, atau membahayakan.

Apalagi di masa kehamilan nanti, hormon akan meningkat sangat pesat dibandingkan sebelumnya. Sehingga terkadang kondisi ini memicu hal-hal tidak wajar secara berulang dalam hidup.

Menurut jurnal Birth Issues In Perinatal Care, salah satu ciri-ciri paranoid pada wanita yang hamil adalah dengan aksi menyangkal kehamilan mereka. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya konflik pada diri dan lingkungan sekitarnya.

Konflik yang terjadi sering tidak disadari sehingga membutuhkan penanganan khusus terutama jika sampai membahayakan diri bumil. Gangguan paranoid pun bisa terjadi pada siapa saja. Baik laki-laki, perempuan, anak-anak hingga orang dewasa. Lantas, apa arti paranoid sebenarnya?

Apa itu paranoid?

Gangguan kepribadian paranoid adalah kondisi di mana Anda merasa sedang terancam. Mom seakan diawasi oleh banyak orang dan merasa akan diserang. Padahal itu hanya perasaan Anda, tidak ada bukti bahwa hal tersebut benar.

Gangguan paranoid dapat berpengaruh buruk jika terlalu sering terjadi pada diri Anda. Kondisi yang paling parah bisa terjadi pada saat kesehatan mental sedang down.

Contohnya ketika Mom yakin bahwa lawan bicara sedang berbohong, ingin menyakiti dan melakukan ketidakadilan kepada Anda. Pada kenyataannya, hal-hal yang Anda duga kuat tersebut tidaklah terbukti benar.

Perbedaan paranoid disorder dan anxiety disorder

Seringkali gangguan kepribadian paranoid disamakan dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Namun nyatanya, keduanya memiliki perbedaan.

Seseorang dengan gangguan kepribadian paranoid memiliki pikiran cemas. Hal ini dikarenakan anxiety atau kecemasan dapat mempengaruhi hal yang membuat Anda paranoid dan berapa lama perasaan itu bertahan.

Tetapi, pikiran paranoid juga bisa membuat Mom cemas. Perlu diperhatikan bahwa memiliki rasa cemas adalah hal yang wajar. Misalnya, jika Mom sedang mengalami hubungan yang kurang harmonis dengan suami. Segala rasa cemas tersebut sebaiknya bisa dikontrol dengan baik dan dicari solusinya.

Beberapa kondisi juga mungkin membuat Mom khawatir, seperti saat ada orang lain membicarakan Anda. Omongan orang lain bisa memicu bertambahnya beban pikiran yang sebenarnya tidak penting untuk ditanggapi.

Mom, jika kecemasan Anda tidak terkait dengan sesuatu yang jelas dan tampaknya tidak pernah membaik atau hilang, mungkin Anda perlu mengkonsultasikannya dengan dokter tentang hal itu.

Perasaan cemas dan panik yang berlangsung lama atau mengganggu kehidupan sehari-hari Anda mungkin merupakan tanda gangguan kecemasan.

Baca juga: Ciri-Ciri Penyakit Bipolar pada Anak, Begini Mengatasinya

5 Penyebab Paranoid

Salah satu yang menjadi penyebab paranoid adalah adanya kerusakan berbagai fungsi mental dan emosional yang melibatkan penalaran dan makna yang ditetapkan. Alasan kerusakan ini sendiri pun bervariasi dan tidak pasti.

Gangguan paranoid berhubungan dengan perasaan tertekan, ditolak, atau diproyeksikan diri sendiri. Seringkali, pikiran dan perasaan paranoid terkait dengan peristiwa dan hubungan dalam kehidupan seseorang, sehingga meningkatkan keterasingan dan kesulitan mendapatkan bantuan.

Beberapa penyebab lain munculnya gangguan paranoid ini yakni:

1. Kurang tidur

Setiap malam sering gelisah dan overthinking. Hati-hati Mom, karena ini bisa menjadi penyebab paranoid muncul.

Mom perlu lebih peduli pada diri sendiri, karena jika Anda mengabaikan hal ini, terutama istirahat, hal itu bisa berdampak buruk. Pikiran menjadi tidak jernih dan sering bentrok dengan orang lain sehingga memicu kesalahpahaman.

Bagi orang dewasa, waktu tidur yang cukup adalah selama 7 sampai 9 jam setiap malam. Tidak disarankan kurang atau lebih karena bisa mempengaruhi mental Anda, seperti halusinasi.

2. Stres

Ketika stres meningkat akan muncul perasaan lebih curiga terhadap sesuatu atau orang lain. Stres tidak harus sesuatu yang negatif seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Kondisi bahagia pun terkadang bisa mengakibatkan stres.

Di bawah ini merupakan tips yang bisa membantu Anda meredakan stres.

  • Take your time, Mom. Luangkan waktu untuk bersantai dan coba lupakan apa yang membuat Anda stres.

  • Rencanakan waktu berkumpul bersama teman lama.

  • Nonton komedi atau membaca meme lucu bisa jadi solusi agar tetap tertawa.

  • Rutin berolahraga setidaknya 15 menit per hari agar badan tetap bugar dan sehat.

  • Lakukan meditasi untuk menjernihkan pikiran. Anda bisa lakukan sendiri maupun bersama profesional.

3. Gangguan kepribadian lainnya

Penyebab paling besar munculnya gangguan kepribadian paranoid adalah adanya gangguan kepribadian lain. Contohnya Skizofrenia, Borderline disorder, dan sebagainya.

Gangguan kepribadian tersebut dapat menambah sulitnya Anda berpikiran jernih. Hal tersebut dikarenakan Mom menjadi sulit membedakan apa yang nyata dan apa yang dibayangkan. Bahkan seringkali, Mom tidak tahu apa yang ada di pikiran Anda sendiri.

Tidak hanya gangguan dalam berpikir, namun bisa juga terjadi perubahan emosi yang cepat. Anda bisa menyukai sesuatu hal kemudian beberapa waktu setelahnya membenci hal tersebut.

4. Penggunaan obat tertentu

Obat-obatan yang dimaksud adalah segala jenis obat tanpa anjuran dokter. Contohnya zat psikotropika, kokain, metamfetamin, dan segala bahan kimia yang membuat beberapa orang mengalami gangguan kepribadian paranoid dalam waktu singkat. Begitu bahan kimia meninggalkan sistem tubuh Anda, paranoid juga hilang.

Penyalahgunaan alkohol yang sering selama berhari-hari atau berminggu-minggu juga dapat menyebabkan paranoid jangka pendek dan jangka panjang. Bahkan lebih berbahaya lagi karena dapat menyebabkan paranoid yang berkelanjutan dan bahkan halusinasi tingkat tinggi.

5. Penyakit Alzheimer dan sejenis lainnya

Penyakit Alzheimer sering terjadi kepada seseorang yang bertambah usia. Penyakit ini pun dapat mengubah fungsi kerja otak dengan cara membuat Anda lebih curiga terhadap orang lain dan menjadi penyebab gangguan kepribadian paranoid.

Ciri-Ciri Paranoid

Ciri-ciri paranoid umumnya berupa ketidakpercayaan atau kecurigaan yang intens dan tidak rasional kepada seseorang atau suatu hal. Sehingga, dapat menimbulkan rasa takut, marah, dan bahkan merasa terjadi pengkhianatan.

Daripada menebak sendiri apakah Anda mengalami gangguan kepribadian paranoid atau tidak, sebaiknya kenali ciri-ciri paranoid di bawah ini.

  • Bersikap defensif

  • Senang adanya permusuhan

  • Bertindak agresif, baik verbal maupun non verbal

  • Mudah tersinggung

  • Merasa diri paling benar

  • Kesulitan menikmati waktu liburan

  • Tidak bisa berkompromi

  • Mudah untuk memaafkan

  • Sukar untuk menerima kritik

  • Tidak berani curhat atau mempercayai orang lain

  • Suka menebak tindakan atau perilaku orang lain

Baca juga: Waspadai Ciri Mental Breakdown, Kondisi Stres Berlebihan

Cara Menghilangkan Paranoid

Apabila Mom merasa kehilangan kontrol dalam hidup, segera hubungi psikolog, psikiater atau ahli kesehatan mental lainnya. Hal ini bisa menjadi cara menghilangkan paranoid paling ampuh ketika ciri-ciri paranoid tersebut muncul.

Jika Mom mulai menyadari gejala gangguan paranoid seperti di atas, namun belum sempat menemui ahli, maka Anda bisa melakukan beberapa cara menghilangkan paranoid sendiri seperti berikut.

1. Konsumsi Makanan Seimbang

Pertama-tama, penting untuk makan makanan yang seimbang dan sehat, olahraga, dan banyak istirahat. Cara menghilangkan paranoid dengan makan seimbang bertujuan untuk menyeimbangkan mental serta dapat membantu menghilangkan pikiran paranoid.

2. Menerima Kondisi Diri

Cara menghilangkan gangguan kepribadian paranoid berikutnya adalah dengan menerima kondisi diri sendiri, mengontrol pikiran Anda yang tidak masuk akal dan mengubahnya dengan pikiran positif. Teruslah untuk berpikir realistis.

3. Berkegiatan Positif

Cara menghilangkan paranoid selanjutnya adalah dengan melakukan kegiatan positif. Carilah kegiatan yang bisa membuat Mom dekat dengan orang lain. Jika Anda mengalami kendala dalam mengkomunikasikan masalah tersebut, terapi wicara bisa jadi solusi.

Itulah penjelasan terkait gangguan kepribadian paranoid yang tak boleh Mom lewatkan. Perlu diingat, jika Anda mulai menyadari bahwa ada hal yang tidak wajar terjadi pada diri sendiri, maka segeralah temui ahli seperti psikolog ataupun psiakiater untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.