Bagaimana jika keluar darah saat hamil 5 minggu? Umumnya kondisi ini memang biasa terjadi terutama pada di 12 minggu pertama kehamilan.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus, keluar darah saat hamil di trimester pertama juga bisa menjadi sebuah tanda peringatan yang perlu diperhatikan.

Lantas apa saja faktor yang mungkin menjadi penyebab keluar darah saat hamil 5 minggu? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak artikel berikut!

Kalkulator HPL

Janin di Minggu ke-5 Kehamilan

Tahukah Mom, perkembangan janin minggu ke-5 yakni tubuh janin mulai membentuk struktur dan juga sistem seperti jantung, otak, hingga sumsum tulang belakang.

Di saat ini, jantung si kecil sudah mulai berdetak walau memang belum bisa terdeteksi oleh alat ultrasound. Selain itu, plasenta janin juga mulai terbentuk lho, Mom.

Meski demikian, ukuran janin masih sangat kecil, yaitu sekitar 2 hingga 3 millimeter, kira-kira sebesar biji wijen.

Selain itu, tubuh Mom juga sudah melalui perubahan yang cukup signifikan. Sebab, hormon kehamilan seperti human chorionic gonadotropin (hCG) dan progesterone meningkat secara drastis.

Penyebab Keluar Darah Saat Hamil 5 Minggu

Gejala pada kehamilan minggu ke-5 terbilang unik, karena tidak semua Mom merasakannya.

Adapun beberapa gejala kehamilan pada usia 5 minggu yaitu morning sickness, kram pada perut, sensitif terhadap bau, letih, hingga spotting atau bercak darah.

Di antara gejala-gejala tersebut, yang paling membuat Mom khawatir mungkin adalah hamil 5 minggu keluar darah.

Perlu diketahui, penyebab keluar darah saat hamil 5 minggu sangat beragam, beberapa di antaranya yaitu:

1. Pendarahan Implantasi

Sekitar sepertiga wanita mengalami pendarahan implantasi. Perdarahan ini timbul karena proses implantasi (penempelan embrio pada dinding rahim) umumnya terjadi pada hari 6 hingga 12 setelah pembuahan.

Sebagai catatan, tidak semua Mom akan mengalami kondisi keluar darah saat hamil 5 minggu karena proses implantasi.

Umumnya, pada pendarahan implantasi, jumlah darah yang keluar sedikit, berwarna merah muda hingga cokelat tua, dan berlangsung sekali atau hingga tiga hari.

Baca juga: Berbagai Komplikasi Kehamilan yang Bisa Terjadi pada Trimester Pertama

2. Infeksi

Apabila mengalami infeksi pada rahim, mungkin saja Mom akan mengalami hamil 5 minggu keluar darah dari vagina.

Umumnya, terdapat beberapa gejala penyerta seperti gatal, sensasi panas pada dinding vagina, hingga keluarnya keputihan yang berbau dan berwarna.

3. Kehamilan ektopik

Salah satu penyebab keluar darah saat hamil 5 minggu selanjutnya yaitu kehamilan ektopik. Nah sederhananya, kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim.

Selain keluarnya darah dari vagina, Mom yang mengalami kehamilan ektopik, biasanya akan disertai dengan nyeri pinggang, perasaan tidak nyaman pada perut, lelah, dan pusing.

Adapun beberapa faktor risiko yang mendukung terjadinya kehamilan ektopik yaitu penggunaan IUD, penyakit infeksi radang panggul yang tidak diobati hingga tuntas, hingga riwayat adanya kehamilan ektopik pada kehamilan sebelumnya.

4. Berhubungan Seksual

Pada dasarnya, berhubungan seksual selama hamil adalah hal yang aman, selama dilakukan dengan waktu dan posisi yang tepat, serta kondisi kehamilan Mom tergolong mendukung.

Sehubungan dengan ini, ada beberapa kondisi di mana Mom dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual, yaitu ketika Anda memiliki risiko terjadi persalinan prematur, keguguran, dan juga pendarahan selama kehamilan.

Perlu diketahui, rangsangan payudara, orgasme, dan hormon dalam sperma Dad mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi pada rahim.

Jadi apabila berbicara mengenai waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual saat kehamilan, maka trimester kedua adalah jawabannya.

Pasalnya, kehamilan Mom cenderung sudah lebih stabil. Di saat ini, oot rahim dan cairan ketuban juga akan melindungi janin ketika Mom dan Dad berhubungan seksual.

Maka dari itu, dapat dipahami bahwa salah satu penyebab keluar darah saat hamil 5 minggu adalah mungkin saja karena berhubungan seksual yang tidak aman.

Baca juga: Apakah Hamil Muda Boleh Berhubungan Intim? Begini Aturannya

5. Keguguran

Sebagian besar keguguran memang terjadi pada minggu ke 13 kehamilan. Namun perlu diketahui juga, keguguran pada usia 5 minggu terjadi sekitar 10 hingga 20% kehamilan, Mom.

Adapun beberapa gejala yang menyertainya adalah adanya kontraksi, gumpalan darah keguguran 5 minggu melalui vagina, dan hilangnya gejala kehamilan.

Di samping itu, beberapa faktor risiko yang memicu timbulnya gumpalan darah keguguran 5 minggu yakni:

  • Gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang.
  • Terlalu kurus atau terlalu gemuk. Berdasarkan laporan dari International Journal of Obstetrics and Gynecology, Mom dengan berat badan underweight beresiko lebih tinggi mengalami keguguran. Hal ini dikaitkan juga dengan nutrisi yang kurang baik sebelum terjadi konsepsi atau pembuahan Mom. Berat badan yang berlebih juga memiliki resiko yang tinggi alami keguguran
  • Ketidaksejahteraan selama hamil. Mom dianjurkan untuk memiliki kondisi yang tenang dan damai karena apabila Mom dalam kondisi stress ataupun mengalami kejadian traumatik, terutama pada 12 minggu awal kehamilan, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
  • Lemahnya otot pada bagian bawah rahim.
  • Kelainan bentuk rahim.
  • Gangguan kromosom.

Hal-Hal yang Perlu Dilakukan

Kini, Mom sudah tahu kan apa saja penyebab keluar darah saat hamil 5 minggu? Untuk itu, Mom disarankan untuk:

  • Konsumsi buah dan sayur.
  • Konsumsi makan-makanan bergizi seimbang.
  • Konsumsi multivitamin, asam folat, dan zat besi.
  • Usahakan mengonsumsi daging dan ikan setidaknya dua kali dalam seminggu atau lebih.
  • Menciptakan suasana hati yang bahagia dan tenang.

Namun apabila mengalami kondisi keluar darah saat hamil 5 minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter kandungan ya, Mom.

Secara lebih lanjut, pemeriksaan penunjang yang mungkin disarankan adalah pemeriksaan hormon hCG dan ultrasound.

Itulah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab keluar darah saat hamil 5 minggu.

Kondisi ini memang dapat menjadi indikasi tertentu atas kondisi kesehatan ibu dan bayi, namun bisa juga hanya fenomena biasa yang umum terjadi saat kehamilan di trimester pertama.

Meskipun begitu, ada baiknya untuk tetap berwaspada dan memeriksakannya ke dokter kandungan jika hal ini terjadi demi memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi.

Sumber: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, Australian Family Physician, Cleveland Clinic, Geisinger, J Prenat Med, Mayoclinic, The Royal Australian College of General Practitioners, WebMD

Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri saat Hamil Muda, Perlu Dikenali!