Kehamilan tentu jadi hal yang ditunggu dan menyenangkan ya, Mom. Nah, bagi Mom yang baru pertama menjalani kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Saat hamil, perubahan mood akibat hormon tentu salah satu hal yang terjadi. Sehingga tidak jarang pada awal kehamilan, banyak calon ibu yang merasa malas dan enggan mencari tahu hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Jangan sampai lalai dalam merawat kehamilan dan tubuh di masa ini, agar saat memasuki trimester lanjutan hingga persalinan semua berjalan lancar. Berikut adalah hal-hal yang menjadi pantangan hamil muda.

1. Makanan mentah

Saat hamil, sebaiknya menghindari makanan yang diolah tanpa dimasak. Misal ada yang menyarankan konsumsi telur mentah untuk menjaga stamina. Atau memakan lalapan daun mentah, salad, atau makanan daging merah setengah matang dan sejenisnya.

Bakteri dan kuman yang ada di dalam bahan-bahan makanan mentah tentu tidak mati atau hilang seluruhnya saat dikonsumsi. Kondisi ini berbahaya bagi janin dan kandungan, Mom. Jadi untuk keamanan, sebaiknya hindari makanan yang tidak dimasak atau diolah setengah matang.

2. Makan hati

Ingat Mom, ini bukan makan ati ya! Maksudnya di sini adalah hindari konsumsi organ hati sapi, ayam, bebek dan lainnya selama kehamilan. Karena organ ini kaya akan kolesterol. Satu lagi, organ hati kaya kandungan vitamin A dalam bentuk retinol, yang bila dikonsumsi berlebihan berbahaya bagi janin.

Risiko kelahiran cacat dikaitkan dengan kelebihan vitamin A bentuk retinol. Selama trimester awal, Mom sebaiknya juga menghindari produk olahan dari hati, misal obat-obatan yang mengandung hati ikan, minyak hati ikan dan retinol.

Pemenuhan vitamin A dapat Mom capai dengan konsumsi buah dan sayuran. Lebih aman karena vitamin itu dalam bentuk beta karoten. Keperluan di masa hamil untuk vitamin A adalah 2.500 IU per hari.

3. Makan terburu-buru

Ibu hamil muda sebaiknya mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil dalam waktu yang cukup. Tidak terburu-buru. Kenapa? Karena saat hamil, hormon kehamilan akan mengendurkan katup antara kerongkongan dan lambung yang dapat akibatkan nyeri di ulu hati dan asam lambung naik. Makan dengan waktu singkat dan terburu-buru dapat membuat perasaan mual dan berakibat muntah.

Baca Juga: Mitos Kehamilan Saat Tengah Hamil Muda

4. Rokok dan kafein

Wanita perokok memiliki risiko keguguran, gangguan plasenta, kelahiran bayi cacat dan hambatan pertumbuhan pada janin yang lebih tinggi daripada yang tidak merokok. Asap rokok juga menjadi penyebab kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Sama seperti rokok, kafein juga lambat dipecah tubuh saat kondisi hamil. Ini berakibat risiko kafein masuk ke dalam tubuh bayi menjadi besar. Akibat paparan kafein pada janin dapat memengaruhi perkembangan organ otaknya hingga meningkatnya risiko keguguran. Selain kopi, produk teh juga mengandung sedikitnya 10 mg kafein dalam satu cangkir.

5. Hindari alkohol

Meski tubuh memiliki zat pemecah alkohol, tetapi kadarnya berbeda bagi setiap orang. Selain itu belum adanya penelitian mengenai kadar alkohol aman bagi kehamilan membuat para dokter menyarankan untuk menghindari alkohol selama kehamilan, terkhusus trimester awal.

Minuman beralkohol dikaitkan dengan tingginya risiko bayi lahir cacat, kelahiran prematur dan bahkan keguguran. Kerusakan sel saraf bayi hingga gangguan fungsi hati pada janin juga menjadi dampak buruk alkohol.

Fetal alcohol syndrome (FAS) atau sindrom alkohol pada janin akibat paparan zat ini selama di dalam kandungan diindikasikan dapat membuat anak yang lahir mengalami gangguan belajar dan perilaku, misal lambat berbicara.

6. Penggunaan bra

Tentu saja perubahan hormon diikuti perubahan fisik. Seperti payudara yang membesar, nyeri dan lebih sensitif. Selain itu payudara juga terkesan lebih penuh dan berat, ini mengharuskan Mom mengganti bra biasa dengan bra khusus kehamilan yang dapat menyokong lebih kokoh.

Penggunaan bra dengan penyangga kawat juga sebaiknya dihindari. Kawat ini dapat membuat aliran darah dan produksi ASI. Bra tanpa kawat direkomendasikan karena dapat mengikuti bentuk payudara yang semakin besar namun tetap longgar dan fleksibel dikenakan.

7. Pertimbangkan pakai pembalut

Saat hamil muda, kemungkinan terjadi keputihan lebih besar. Leukorea atau cairan berwarna putih seperti susu bisa saja tertinggal dan menjadi bercak pada celana dalam. Nah, ada baiknya Mom mulia pertimbangkan menggunakan pembalut harian yang tipis agar tidak risih karena noda keputihan itu.

Selama warna cairan keputihan tidak berubah kehijauan atau warna lain, maka keputihan di masa hamil muda dianggap normal. Namun jika keputihan tidak banyak dan memilih tidak pakai pembalut, pastikan saja Mom rajin mengganti celana dalam agar keputihan tidak menjadi masalah dengan timbulnya jamur dan bakteri.