Bagi masyarakat Indonesia, kerokan merupakan metode pengobatan yang paling sering dilakukan ketika sedang masuk angin. Tak terkecuali bagi ibu hamil. Semakin memerah bagian kulit setelah kerokan, diyakini penyakit yang ada dalam tubuh juga dapat hilang. Namun, amankah ibu hamil kerokan? Jika dilihat secara medis, kerokan memang memiliki pro dan kontra. Akan tetapi bagi ibu hamil, sebaiknya kerokan harus dihindari karena memiliki risiko tertentu.

Risiko Kerikan Bagi Ibu Hamil

Sebenarnya, bila ditilik lebih lanjut ibu hamil kerokan berdampak buruk pada kesehatan Mom maupun janin dalam kandungan. Selain itu juga memperburuk risiko-risiko lainnya. Setidaknya berikut beberapa risiko kerokan yang penting untuk Mom ketahui.

1. Dapat Memunculkan Infeksi

Risiko pertama yang akan dialami oleh ibu hamil ketika kerokan adalah munculnya infeksi pada kulit. Infeksi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan luka. Kemudian, bila dibiarkan luka tersebut rentan untuk terpapar bakteri maupun virus. Virus dan bakteri tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan janin di dalam kandungan.

2. Risiko Inflamasi yang Tinggi

Selain memicu infeksi, ibu hamil kerokan juga bisa memicu inflamasi atau radang yang terjadi pada permukaan kulit. Ini disebabkan karena adanya pembuluh darah yang ada di bagian bawah permukaan kulit semakin melebar. Namun, pada ibu hamil inflamasi ini justru membuat suhu badan menjadi naik. Buruknya lagi Mom, bila inflamasi terjadi secara terus menerus juga dapat memecahkan pembuluh darah kapiler. Tentu ini sangat berbahaya bagi ibu hamil.

3. Dapat Menyebabkan Kontraksi Dini

Kerokan di sisi lain juga bisa menyebabkan terjadinya kontraksi dini pada ibu hamil. Sebab, saat kerokan tubuh mampu mengeluarkan zat sitokin dan pada akhirnya memunculkan hormon prostaglandin. Keluarnya hormon prostaglandin tersebut cukup berbahaya. Terutama pada usia kehamilan memasuki trimester pertama dan kedua. Kemudian, ini bisa memicu kontraksi di rahim dan jika dibiarkan maupun terjadi secara terus menerus bisa mengalami keguguran maupun kontraksi dini.

4. Risiko Kelahiran Premature

Ibu hamil kerokan ternyata juga bisa menyebabkan risiko kelahiran bayi premature Mom. Ini terjadi karena ketika sering kerokan maka kontraksi dini pun semakin intens. Pada kondisi seperti inilah sangat rentan kelahiran bayi secara prematur. Hal tersebut juga dikarenakan antaran janin dan tubuh Mom merespons inflamasi secara tak wajar. Terlebih lagi jika kerokan dilakukan saat usia kehamilan di bawah 37 minggu. Kerokan pada pinggang juga dapat memicu produksi hormon oksitosin yang juga bisa menyebabkan kelahiran prematur.

Apa yang Seharusnya Ibu Hamil Lakukan

Setelah Mom mengetahui risiko ibu hamil kerokan, lantas apa yang seharusnya dilakukan bagi bumil agar tetap aman dan nyaman saat masuk angin? Memang sebagian orang menganggap kerokan sebagai pengobatan penting. Akan tetapi, bagi ibu hamil sebaiknya lebih bijak untuk menangani penyakit seperti masuk angin dengan cara dipijat.

Dengan melakukan pijatan yang tepat dan perlahan ke bagian yang membuat Mom tidak nyaman, maka dapat menghindari gangguan kesehatan. Misalnya saja seperti rasa nyeri dan pegal pada bagian punggung dan pinggang. Kemudian, Mom perlu untuk menghindari pijatan di area dekat perut maupun perut dengan langsung. Sebab, ini bisa mengganggu jesehatan janin dalam kandungan.

Sudah tahu kan Mom jika ibu hamil kerokan sebenarnya dapat mengganggu kesehatan bagi Mom maupun janin dalam kandungan. Maka, sebaiknya lakukan pengobatan yang tepat untuk menghindari hal yang tak diinginkan ya!