Mom, air susu ibu atau ASI adalah satu-satunya asupan yang paling baik dikonsumsi bayi terutama saat ia masih berusia 0-6 bulan. Kandungan pada ASI tersebut mampu mencukupi semua kebutuhan nutrisinya. Masalahnya, seiring pertumbuhan anak, kebutuhan akan energi juga semakin meningkat, sehingga ASI saja tidak cukup. Inilah waktu yang tepat mengenalkan MPASI.

Menurut IDAI dan WHO, nutrisi ASI yang semula dapat memenuhi 100% kebutuhan si kecil akan menurun hingga 70% saat usia bayi 6-8 bulan. Inilah mengapa waktu yang tepat untuk memberikan menu mpasi pertama pada bayi adalah di usia 6 bulan.

Meskipun begitu, bukan berarti Anda harus berhenti menyusui di usia 6 bulan tersebut ya, Mom. Mengingat fungsi MPASI adalah sebagai makanan pendamping ASI, maka sebaiknya tetap berikan ia ASI hingga usia 2 tahun.

Nah, bagaimana cara memberikan mpasi pertama pada bayi serta bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasannya di bawah ini, Mom!

Apa itu MPASI?

MPASI adalah kepanjangan dari makanan pendamping ASI yang bertujuan untuk melengkapi kebutuhan energi dan nutrisi si kecil. Dalam bahasa inggris, MPASI disebut dengan weaning food.

Kata weaning berasal dari kata “wenian”, bahasa Anglo-Saxon, yang berarti masa bayi dibiasakan menerima makanan tambahan di samping ASI.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan ASI tak lagi dapat mencukupi saat bayi berusia sekitar 6 bulan. Jika MPASI tidak segera dikenalkan atau tidak diberikan dengan cara yang tepat, maka tumbuh kembang si kecil tidak akan optimal. Tentu Mom tak ingin hal ini terjadi, bukan?

Nah, pergantian dari ASI menjadi MPASI sendiri biasanya dilakukan saat anak berusia 6 bulan hingga 24 bulan atau 2 tahun. Sehingga selama periode tersebut, Mom harus memastikan untuk memberikan menu MPASI yang benar, tidak boleh asal-asalan.

5 Manfaat MPASI

Keseimbangan gizi dan energi sangat diperlukan si kecil karena memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan kecerdasannya di masa depan. Di sinilah MPASI berperan.

Tak hanya itu, berikut manfaat MPASI yang lainnya.

1. Meningkatkan kinerja otak

Tahukah Mom, bayi yang diberikan zat besi selama 1000 hari pertama kehidupan atau 2 tahun memiliki kemampuan belajar lebih cepat dibandingkan dengan bayi lain yang tidak diberikan zat besi.

Ini artinya, Mom harus memastikan komposisi dalam resep MPASI yang meningkatkan perkembangan otak anak. Adapun nutrisi yang membantu kinerja otak adalah:

  • Zat besi

  • Omega 3

  • Vitamin C

  • Iodine

  • Protein

  • Antioksidan

2. Menguatkan tulang

Semakin bertambah usia, anggota tubuh anak, termasuk tulang juga akan terus tumbuh. Agar tulangnya semakin kuat dan padat, berikan menu MPASI yang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, dan vitamin D.

3. Pertumbuhan gigi

Manfaat MPASI berikutnya adalah membantu pertumbuhan gigi si kecil. Meskipun pertumbuhan gigi setiap bayi berbeda, namun dengan makanan pendamping ini ia akan mendapat gigi yang kuat. Sehingga si kecil akan bisa belajar menggigit.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Meningkatkan imunitas tubuh bayi tak hanya cukup melalui ASI, namun ia juga membutuhkan nutrisi lain dari MPASI. Berikan si kecil makanan pendamping yang kaya akan prebiotik dan probiotik untuk melindunginya dari bakteri jahat, Mom.

5. Meningkatkan kemampuan menggenggam

Manfaat MPASI berikutnya yang tak kalah penting adalah dapat meningkatkan kemampuan si kecil untuk menggenggam. Saat memasuki usia 6 bulan, biasanya bayi sudah bisa mulai menggenggam benda. Semangati si kecil saat hal tersebut terjadi ya, Mom!

7 Cara memberikan menu MPASI menurut WHO

Banyak sekali manfaat MPASI untuk si kecil yang bisa didapatkan ya, Mom. Untuk itu, agar tak salah dalam mempersiapkan masa ini, simak cara memberikan MPASI yang diberikan oleh WHO berikut.

1. Berikan MPASI pertama saat anak berusia 6 bulan

Tips yang pertama adalah kenalkan anak dengan beragam resep menu MPASi saat ia berusia 6 bulan hingga 1 tahun. Namun, jangan berhenti memberikan asupan ASI untuknya ya, Mom. Karena bagaimanapun juga ASI eksklusif masih ia butuhkan untuk memperkuat sistem imunnya.

2. Diberikan dengan cara yang tepat

Cara berikutnya adalah MPASI diberikan pada anak dengan cara yang tepat atau responsif. Maksudnya, pemberian MPASI ini disesuaikan dengan rasa lapar dan kenyang buah hati. Tapi meski begitu, Mom harus tetap membuat jadwal yang teratur dan waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.

Mom, berikan MPASI pada buah hati dengan cara menyuapinya langsung sekaligus ajari untuk makan sendiri secara bertahap. Dengan begitu, perkembangan motorik anak akan semakin bagus.

Saat menyuapi anak dan ia menolak, jangan langsung menyerah begitu saja, Mom. Cobalah kreasikan beberapa rasa makanan. Jangan memaksanya untuk menghabiskan makanan.

3. Perhatikan kebersihan dan keamanan saat membuat menu MPASI

Dalam menyiapkan menu MPASI pertama dan seterusnya, Mom sebaiknya selalu memperhatikan kebersihan, baik itu dari peralatan masak maupun peralatan makan yang digunakan. Pastikan semuanya bersih dan dicuci terlebih dahulu.

Selain itu, Mom juga perlu memastikan keamanan makanan untuk buah hati Anda. Misalnya, jangan memberikan makanan pada suhu ruang 5 hingga 60 derajat celcius melebihi 2 jam setelah makanan disajikan karena rentan terkena bakteri.

4. Jumlah MPASI yang diberikan

Untuk MPASI 6 bulan hingga 8 bulan, jumlah kalori yang dibutuhkan adalah sekitar 200 kkal/ hari. Sedangkan untuk MPASI 9-11 bulan, kalori yang diberikan adalah 330 kkal/hari, dan usia 12-23 bulan membutuhkan 550 kkal/ hari.

5. Tingkatkan konsistensi makanan

Semakin tinggi tingkatan makanan, mulai dari makanan tekstur halus hingga kasar, maka semakin banyak pula gizi yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, Mom harus konsisten dalam hal ini.

6. Memperhatikan frekuensi makan

Setiap tahapan umur bayi, maka frekuensi makannya pun berbeda. Berikut daftarnya.

  • Usia 6-8 bulan : 2-3 kali makan per hari

  • Usia 9-11 bulan : 3-4 kali makan per hari

  • Usia 12-23 bulan : 3-4 kali makan per hari

7. Kandungan gizi MPASI

Jika menu MPASI itu-itu saja, mungkin si kecil lama-kelamaan bisa bosan. Oleh karena itu, Mom dapat mengkreasikannya dengan berbagai bahan makanan yang bergizi dan tetap menyehatkan. Contohnya daging, ikan, atau telur harus sering dikonsumsi. Selain itu, jangan lupakan buah dan sayur untuk memenuhi kebutuhan seratnya ya, Mom!

Baca juga: MPASI 6 Bulan, Ini Aturan yang Perlu Mom Ketahui

8 Tips membuat resep MPASI yang benar

Setelah mengetahui panduan cara memberikan MPASI menurut WHO, lalu bagaimana cara membuatnya? Apakah ada hal-hal khusus yang harus diperhatikan?

Betul, Mom! Tentunya membuat menu MPASI untuk bayi tidak boleh sembarangan. Ini bertujuan agar manfaat yang didapatkan bisa optimal. Simak tipsnya berikut, yuk!

1. Jaga kebersihan

Cara membuat menu MPASI yang pertama adalah memastikan kebersihan semua peralatan yang digunakan terlebih dahulu. Karena bisa saja bakteri atau kuman ada yang masih menempel di alat tersebut, jadi sebaiknya cucilah dengan air mengalir.

Tak hanya peralatan memasak saja, namun peralatan makan dan bahan makanan juga wajib dibersihkan.

2. Gunakan air bersih dan matang

Membuat MPASI harus selalu menggunakan air bersih dan matang. Mengapa? Karena air yang belum matang dimungkinkan mengandung bakteri jahat, virus, maupun parasit yang dapat membahayakan si kecil.

3. Hindari menggunakan blender

Mom, menghaluskan campuran menu MPASI menggunakan blender ternyata tidak disarankan, lho. Ini dikarenakan putaran pisau pada blender menghasilkan panas sehingga berpengaruh menguraikan kandungan gizi makanan. Agar aman, Mom dapat menghaluskannya menggunakan baby food maker atau saringan kawat.

4. Jangan overcook

Memasak makanan yang terlalu lama dapat menyebabkan nutrisinya hilang. Prinsip ini juga berlaku pada menu MPASI bayi. Sehingga disarankan Anda memasaknya dengan cara dikukus. Meskipun begitu, tetap pastikan makanannya matang ya, Mom. Jika tidak, mungkin saja ada bakteri yang bisa mengganggu pencernaan si kecil.

5. Jangan gunakan tambahan gula dan garam

Karena si kecil masih belum terlalu mementingkan rasa, maka sebaiknya hindari penambahan bumbu masakan seperti gula, garam, cabe, merica, bahkan penyedap rasa atau MSG pada MPASI.

Meskipun belum ada penelitian yang menyatakan pemberian garam pada bayi dapat memicu penyakit jantung saat dewasa, namun tak ada salahnya Mom menghindarinya.

Sebagai gantinya, Anda boleh menggunakan bumbu rempah seperti bawah merah, bawang putih, dan kemiri. Akan lebih baik jika Mom juga menambahkan ASI dalam menu tersebut. Cara ini akan menambah selera makan anak lho, Mom.

6. Perhatikan tekstur MPASI

Tekstur makanan bayi setiap tahapan usia berbeda-beda, disesuaikan dengan sistem pencernaannya. Menurut IDAI, tekstur MPASI yang tepat menurut usia adalah sebagai berikut.

  • Usia 6-9 bulan : dihaluskan menjadi bubur dan dilumatkan sampai halus

  • Usia 9-12 bulan : makanan yang dicincang halus, dicincang kasar, dan dapat dipegang oleh anak

  • Usia 12-23 bulan : makanan keluarga yang dihaluskan seperlunya

7. Perhatikan bahan makanan

Menurut IDAI, orang tua dapat menggunakan bahan makanan tertentu sesuai dengan usia buah hati, yaitu:

  • menu MPASI 6 bulan : protein nabati dan hewani

  • menu MPASI 1 tahun : madu

  • menu MPASI kurang dari 1 tahun : tidak disarankan mengonsumsi jus, karena tidak berkontribusi untuk pola diet yang sehat

Itulah informasi terkait menu MPASI bayi 6 bulan hingga 12 bulan yang harus Mom ketahui. Selain bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang tidak ada pada ASI, MPASI juga dapat meningkatkan bounding atau ikatan antara ibu dengan anak. Selamat mencoba, Mom!