Mom sering menyimpan ASI di kulkas atau freezer? Jika iya, jangan sampai dibiarkan lama-lama ya. Terkadang, ASI tidak tahan jika terlalu lama di lemari es. Maka dari itu, setidaknya Mom harus mengenali ciri-ciri ASI basi agar tidak sampai salah dan membahayakan si kecil.

Setiap ibu pasti tidak ingin membuang ASI setetes pun, karena telah memompanya dengan sepenuh hati. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Mom rutin mengecek setiap stok ASI di rumah ya! Sebagai pencegahan, yuk kenali ciri-ciri ASI basi lebih lengkap berikut ini.

Download aplikasi ruangmom

Ciri-Ciri ASI Basi

Menyimpan ASI di kulkas memang bisa membuatnya bertahan lebih lama. Pada umumnya, ASI yang disimpan di kulkas bagian bawah bisa bertahan hingga 4 hari lamanya.

Adapun jika Mom meletakkannya di freezer dengan suhu kurang dari -18 derajat dapat membuatnya bertahan selama 6 sampai 12 bulan. Meskipun begitu, ASI bisa tetap menjadi basi apabila terlalu lama didinginkan.

Selain tidak segar, ASI yang dipompa dan disimpan di kulkas bisa rusak kualitasnya jika disimpan terlalu lama. Apalagi diketahui, kualitas buruk air susu bisa menyebabkan si kecil mengalami sejumlah gangguan pencernaan seperti diare dan muntah.

Oleh karena itu, sebaiknya Mom perlu mengenali ciri-ciri ASI basi di freezer atau kulkas sebelum memberikannya kepada bayi. Sebagai catatan, ASI yang disimpan di kulkas sebaiknya diminum kurang dari satu hari agar kualitasnya tetap terjaga.

Meskipun begitu, Mom harus selalu memeriksa apakah ASI aman dikonsumsi atau tidak. Untuk itu, berikut ciri-ciri ASI basi atau rusak yang perlu diketahui:

1. Tidak Larut Saat Diaduk

ASI perah yang disimpan terlalu lama tidak akan larut atau bercampur saat diaduk. Biasanya ketika berada dalam suhu dingin, air susu perah akan terbagi menjadi dua lapisan.

Pada bagian atas, ASI akan terlihat putih kekuningan dan bertekstur kental. Sementara di bagian bawah, warnanya akan tampak lebih jernih dan teksturnya pun semakin cair. Mengapa demikian?

Lapisan atas tadi bisa menjadi kental karena kandungan lemak yang lebih ringan akan naik, layaknya ketika bercampur dengan air.

Nah biasanya, dua lapisan tersebut akan bercampur ketika diaduk atau digoyang. Jadi jika susu tetap menggumpal, maka kemungkinan besar ASI sudah basi.

Baca juga: Cara Menghangatkan ASI yang Aman dan Benar agar Tetap Awet

2. Menimbulkan Bau Tidak Sedap dan Menyengat

Aroma ASI pada umumnya seperti bau air susu sapi. Namun jika disimpan di dalam kulkas, baunya bisa menjadi sedikit asam.

Di samping itu, ada juga air susu perah yang beraroma seperti air sabun. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pemecahan lemak akibat tingginya tingkatan enzim lipase.

Adapun ciri-ciri ASI basi atau rusak adalah baunya yang menyengat, sangat asam, dan busuk. Jika air ASI perah di dalam kulkas berbau seperti itu, maka sangat disarankan untuk tidak memberikannya kepada sang buah hati.

3. Terasa Seperti Susu Basi

Setelah melihat apakah susu bisa tercampur dan tidak berbau menyengat, selanjutnya Mom juga perlu mencoba mencicipinya. Biasanya, ASI yang masih belum basi akan terasa ringan, manis, dan tidak kental.

Nah jika Mom merasa ASI asam dan seperti makanan bau, maka tandanya sudah basi sehingga lebih baik dibuang saja.

4. Warna ASI Berubah

Jika dibiarkan terlalu lama di dalam kulkas, warna ASI perah bisa berubah. Ketika disimpan di kulkas, ASI akan terlihat kekuningan atau kebiruan. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan lemak dalam air susu.

Apabila ASI tidak lagi berwarna putih kekuningan setelah dicairkan, maka tandanya sudah basi. Biasanya, air susu akan berwarna kemerahan dan memiliki gumpalan putih sehingga akan tidak baik untuk dikonsumsi sang buah hati.

5. Lebih Dari 3 Hari di Lemari Es

Ciri-ciri ASI basi yang terakhir adalah telah tersimpan di kulkas melebihi 3 hari. ASI perah idealnya diberikan tidak lebih dari satu hari setelah disimpan di dalam kulkas.

Biasanya susu akan menggumpal, warnanya berubah, dan menjadi basi apabila terlalu lama berada dalam kondisi dingin.

Baca juga: Pentingnya ASI Eksklusif untuk Dukung Perkembangan Bayi di Masa Depan

Lantas, Mengapa ASI Bisa Basi?

Setelah mengenal ciri-ciri ASI basi di kulkas, maka Mom perlu mengetahui apa penyebabnya. Pada umumnya, suhu dan waktu penyimpanan ASI menentukan kualitas air susu sendiri. Namun terdapat faktor lain yang bisa mempengaruhi kualitas ASI di dalam freezer atau kulkas.

Selain terlalu lama disimpan, ASI bisa basi karena tidak ditempatkan di wadah steril dan tertutup.

Di samping itu, menyimpan ASI secara bersamaan dengan makanan lain juga bisa membuatnya cepat bau. Selanjutnya, terlalu sering membuka wadah ASI pun dapat mengubah suhu yang mengakibatkan proses pembusukan lebih cepat.

Cara Menyimpan ASI agar Tidak Mudah Basi

Mom perlu mengetahui ciri-ciri ASI basi di freezer atau kulkas dan penyebabnya agar paham bagaimana menyimpannya. Dengan metode yang benar, ASI perah yang disimpan di dalam lemari es akan aman dikonsumsi sang buah hati.

Adapun cara mencegah ASI basi di kulkas yang direkomendasikan adalah:

1. Asi Dicairkan Dengan Air Hangat

Agar kualitas ASI perah yang disimpan di kulkas tetap terjaga, ada baiknya Mom mencairkannya dengan air hangat.

Lakukan dengan menyiapkan wadah berisi air hangat dan letakkan susu ke dalamnya, kemudian tunggu hingga agak dingin. Setelah itu, Mom bisa memberikan ASI kepada sang buah hati.

2. Mencuci Tangan Sebelum Memompa ASI

Setelah mengenal ciri-ciri ASI basi atau rusak, Mom tentu tahu kan kalau kebersihan sangat memengaruhi kualitas ASI perah?

Maka dari itu, disarankan agar Mom mencuci tangan menggunakan sabun dan air sebelum memerah ASI. Apabila menggunakan pipa, pastikan untuk membersihkannya secara rutin dan menggantinya ketika mulai berjamur.

3. Simpan di Wadah yang Steril

Selain kebersihan tangan, Mom juga perlu menyimpan ASI perah di wadah steril. Untuk itu, Mom bisa menggunakan kantong penyimpanan ASI atau wadah bersih tertutup rapat. Pastikan bahwa wadah tersebut terbuat dari plastik agar tidak mudah retak dan terkontaminasi bakteri.

Itu dia informasi mengenai ciri-ciri ASI basi atau rusak yang perlu Mom perhatikan. Apabila stok ASI Mom di rumah mengalami beberapa perubahan seperti di atas, maka lebih baik hindari untuk diberikan kepada bayi ya!

Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, Healthline, BabyCentre UK, Milkology, MomLovesBest

Direview oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: Informasi Seputar Ragam ASI Booster untuk Memperlancar Produksi Susu Ibu