Memasuki kehamilan trimester 2, biasanya mayoritas ibu hamil sudah bisa lebih menikmati masa kehamilannya. Rasa pusing, mual, dan muntah yang dulu sering dirasakan saat trimester 1, kini sudah mulai menghilang. Mom juga biasanya akan merasa lebih sehat dan mood pun lebih baik dari sebelumnya.

Namun, bukan berarti kehamilan trimester 2 tidak berisiko, Mom. Masih ada sejumlah risiko komplikasi kehamilan trimester 2 yang perlu Mom waspadai. Ini dia beberapa diantaranya yang cukup umum terjadi.

Masalah pernapasan

Masalah pada pernapasan merupakan salah satu komplikasi kehamilan trimester 2 yang cukup wajar dialami oleh ibu hamil. Hal ini bisa terjadi karena janin yang tumbuh dengan pesat berusaha mendorong dirinya sendiri ke area paru-paru Mom. Akibatnya, Mom jadi merasa sesak napas.

Walaupun begitu, ada juga masalah pernapasan pada kehamilan trimester 2 yang disebabkan oleh hal-hal lain. Salah satunya adalah terjadi peningkatan darah dan bengkak di bagian selaput-selaput yang melapisi hidung. Untuk memastikannya, sebaiknya Mom segera berkonsultasi ke dokter, ya.

Pecah ketuban dini

Ketuban yang pecah sesaat sebelum persalinan merupakan kondisi yang normal. Namun, kalau ketuban pecah justru terjadi sebelum waktunya, Mom perlu waspada karena itu bisa jadi merupakan bentuk komplikasi kehamilan trimester 2. Hal ini bisa membahayakan si kecil dalam kandungan.

Seperti yang mungkin Mom sudah tahu, ketuban merupakan selaput bening yang melindungi janin selama berada di dalam kandungan. Bayangkan jika perlindungan ini hilang sebelum waktunya si kecil lahir, tentu janin bisa lebih rawan terkena virus, bakteri, dan infeksi. Belum lagi risiko masalah kesehatan dalam jangka panjang, seperti gangguan pada paru-paru.

Insufiensi serviks

Serviks adalah jaringan yang menghubungkan vagina dan rahim. Pada beberapa kehamilan, terkadang serviks tidak kuat menahan tekanan rahim yang tumbuh. Akibatnya, serviks pun melemah sehingga memicu terjadinya pembukaan sebelum pembukaan sembilan. Inilah kondisi yang dinamakan insufiensi serviks.

Insufiensi serviks dapat menyebabkan komplikasi kehamilan trimester 2 yang cukup serius. Karena penipisan serviks dan pembukaan sebelum waktunya, membran pun berisiko pecah dan bukan tidak mungkin janin akan lahir sangat prematur .

Preeklamsia

Memang, preeklamsia sebetulnya lebih umum dialami saat kehamilan trimester 3. Namun, ada pula beberapa ibu hamil yang mengalami preeklamsia sebagai bentuk komplikasi kehamilan trimester 2. Beberapa gejala preeklamsia adalah terjadinya gangguan penglihatan dan pembengkakan secara cepat pada area-area badan tertentu.

Segera periksakan diri ke dokter jika Mom mengalami gejala-gejala tersebut. Apabila dibiarkan, preeklamsia bisa mengganggu sistem dalam tubuh, termasuk plasenta. Padahal, plasenta inilah yang bekerja membawa nutrisi dan darah ke janin. Umumnya, komplikasi kehamilan trimester 2 satu ini dipicu oleh meningkatkan tekanan darah dan meningkatnya kandungan protein dalam urin.

Diabetes gestasional

Seiring bertambahnya usia kehamilan, pertumbuhan si kecil dalam kandungan juga ikut bertambah. Artinya, kebutuhan nutrisi janin pun akan meningkat pula. Hal ini juga berlaku pada kadar gula darah dalam tubuh Mom. Namun, kadar gula darah tersebut biasanya hanya meningkat sementara. Kondisi ini disebut juga dengan diabetes gestasional.

Agar komplikasi kehamilan trimester 2 ini tidak terjadi, penting bagi Mom untuk rutin melakukan pengecekan gula darah. Lalu, agar kadar gula darah tetap terkontrol, Mom perlu menjaga pola makan yang bergizi agar seimbang. Jangan lupa imbangi pula dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi obat yang sudah dokter berikan.

Jangan remehkan kehamilan trimester 2 yang umumnya paling aman jika dibandingkan dengan trimester 1 dan 2. Mom dianjurkan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi kehamilan trimester 2 tersebut. Sehat selalu ya, Mom!