Infeksi telinga tengah atau yang dikenal dengan istilah otitis media adalah infeksi pada rongga di belakang gendang telinga.

Kondisi ini biasanya lebih sering dialami oleh anak-anak di bawah 3 tahun. Pemicunya bisa karena adanya flu, pilek ataupun alergi.

Tapi sebetulnya bukan cuman itu nih Mom, faktor penyebab otitis media juga bisa dikarenakan hal lainnya.

Infeksi telinga bagian tengah merupakan sakit yang dapat dicegah. Salah satu caranya yang penting untuk Mom pastikan yaitu si kecil mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa itu infeksi telinga bagian tengah, termasuk penyebab, pencegahan hingga penanganannya, Mom bisa simak ulasan selengkapnya di artikel berikut ini, ya.

Download aplikasi ruangmom

Apa itu Infeksi Telinga Tengah?

Sesuai namanya, infeksi telinga tengah adalah proses peradangan yang berada di rongga telinga, tepatnya di belakang gendang telinga.

Nah umumnya, kondisi ini lebih banyak terjadi pada anak-anak. Mengapa demikian?

Pasalnya, anak-anak sering mengalami infeksi pernapasan atas serta bentuk bagian telinga mereka yang bernama tuba eustachius berukuran lebih pendek, mendatar, dan lebar jika dibandingkan dengan orang dewasa.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh anak juga cenderung lebih lemah daripada orang dewasa.

Adapun angka kejadian infeksi telinga tengah tertinggi terjadi pada usia 6 hingga 12 bulan, di mana angka ini akan menurun setelah si kecil berusia 5 tahun.

3 Tipe Infeksi Telinga Tengah

Hingga kini, diketahui ada tipe infeksi telinga bagian tengah yang biasa terjadi pada anak-anak, yaitu:

1. Otitis Media Akut

Otitis media tipe ini terjadi secara mendadak. Adapun gejala yang dikeluhkan berupa demam, nyeri telinga, bengkak dan kemerahan sebagai akibat adanya cairan di dalam telinga.

2. Otitis Media dengan Efusi

Cairan yang terjebak di dalamnya menyebabkan telinga terasa penuh pada tipe ini. Otitis media dengan efusi dapat berlanjut hingga berbulan-bulan dan mengganggu pendengaran.

3. Otitis Media Kronik dengan Efusi

Pada tipe otitis media ini, cairan bertahan di dalam telinga tengah untuk jangka waktu yang lama, dan jumlah cairannya pun dapat bertambah seiring waktu.

Maka dari itu, pengobatan infeksi telinga tengah tipe ini juga memerlukan waktu yang lebih lama karena pendengaran si kecil pun terganggu.

Diketahui, 80% anak pernah mengalami infeksi telinga tengah dan 80% hingga 90% anak mengalami tipe efusi sebelum usia sekolah.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Penyakit Polio, Kenali Penyebab & Gejalanya!

Penyebab Infeksi Telinga Tengah

Meski sebagian besar diakibatkan oleh bakteri, penyebab infeksi telinga tengah juga bisa berasal dari virus atau jamur, Mom.

Adapun bakteri yang paling sering terindentifikasi sebagai penyebab infeksi telinga bagian tengah adalah Streptococcus pneumonia dan Haemophillus Influenzae.

Pada banyak kasus, gangguan kesehatan ini terjadi setelah si kecil mengalami flu atau infeksi pernapasan, di mana bakteri, virus, atau jamur akan masuk ke telinga tengah melalui tuba eustachius.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak menjadi lebih rentan terkena infeksi telinga bagian tengah, yaitu jika memiliki bibir sumbing dan sindrom Down.

Faktor Risiko Infeksi Telinga Tengah

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko si kecil terkena infeksi telinga bagian tengah, Mom. Yuk cek!

  • Kebersihan yang tidak terjaga.
  • Gizi yang kurang.
  • Berada di area yang padat penduduk.
  • Sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas.
  • Usia merupakan faktor risiko yang paling penting terjadinya infeksi telinga tengah. Adapun yang dimaksudkan ialah usia anak-anak.
  • Menitipkan anak di daycare (tempat penitipan anak).
  • Terpapar dengan asap rokok.
  • Anak yang mendapat ASI kurang dari 6 bulan. Sebab, ASI mengandung antibodi yang berguna untuk melawan infeksi.
  • Keluarga atau orang sekitar ada yang mengalami infeksi telinga.
  • Memiliki gangguan sistem imun seperti salah satunya HIV/AIDS.

Gejala Infeksi Telinga Tengah

Gejala infeksi telinga bagian tengah yang paling umum terjadi ialah nyeri pada satu atau kedua telinga, keluarnya cairan dari telinga, pendengaran terganggu, demam, dan adanya gejala penyerta lainnya seperti flu.

Pada kondisi seperti ini, anak mungkin kesulitan dalam menyampaikan rasa nyeri pada telinganya, namun Mom dapat mengamati gerakan si kecil yang lebih sering rewel, memegang telinganya, atau menarik-narik telinganya.

Nah karena adanya nyeri tersebut, anak mungkin juga akan menjadi sulit tidur. Munculnya demam pada si kecil biasanya diakibatkan oleh adanya proses peradangan yang terjadi.

Selain itu, pendengaran si kecil mungkin juga akan menurun karena akumulasi cairan dalam telinga.

Cairan yang terakumulasi tersebut dapat meningkatkan tekanan di bekalang gendang telinga sehingga cairan akhirnya keluar.

Baca juga: Kernikterus: Pengertian, Penyebab, Gejala & Cara Mengobatinya

Cara Mengatasi Infeksi Telinga Tengah

Lalu, bagaimana cara mengatasi infeksi telinga tengah pada si kecil? Sebaiknya, segera kunjungi dokter apabila anak mengalami salah satu atau beberapa kondisi seperti:

  • Muncul pada anak berusia kurang dari 6 bulan
  • Mengalami gejala infeksi telinga tengah lebih dari 1 hari
  • Nyeri telinga yang berat
  • Anak menjadi kurang tidur karena adanya infeksi ini
  • Ditemukan cairan atau darah yang keluar dari telinga

Secara umum, pengobatan infeksi telinga tengah akan dilakukan melalui pemberian obat minum dan obat tetes telinga.

Penegakan diagnosis infeksi telinga bagian tengah akan didasarkan pada gejala yang dialami serta melalui pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan.

Pada kondisi infeksi yang ringan, dokter mungkin akan melanjutkan observasi selama 2 hingga 3 hari untuk mempertimbangkan perlu tidaknya pemberian antibiotik, antivirus, atau anti jamur.

Nah di samping meminum obat dari dokter, sebaiknya buatlah si kecil beristirahat dengan cukup, mengonsumsi air lebih banyak, dan menggunakan obat anti nyeri atau demam.

Adapun beberapa obat yang dijual bebas berikut diketahui juga dapat memaksimalkan cara mengobati infeksi telinga tengah, yaitu:

  • Anti nyeri. Untuk anak kurang dari 6 bulan dapat diberikan obat yang mengandung asetaminofen. Sementara anak berusia lebih dari 6 bulan dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Hindari penggunaan obat yang mengandung aspirin untuk anak-anak karena dapat menimbulkan Sindrom Reye.
  • Obat batuk dan pilek

Pencegahan Infeksi Telinga Tengah

Setelah mengetahui bagaimana cara mengobati infeksi telinga tengah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Mom lakukan sebagai upaya pencegahannya, yaitu:

  • Memberikan ASI untuk anak. Anak yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko yang lebih rendah terhadap infeksi.
  • Menghirup udara yang bersih, menghindari paparan terhadap polusi udara, salah satunya yaitu rokok.
  • Imunisasi lengkap.
  • Menyapih si kecil, karena bila anak menggunakan ASI lebih dari 12 bulan lamanya, risiko infeksi bisa meningkat.
  • Mencuci tangan dengan sabun.
  • Membersihkan mainan anak.
  • Menjaga agar anak tidak memasukkan benda kotor ke mulut.

Itulah penjelasan mengenai infeksi telinga tengah beserta penyebab, gejala, cara mencegahnya hingga cara mengatasinya.

Jika si kecil mengalami beberapa gejala di atas, segeralah bawa anak ke dokter untuk segera diperiksa dan memastikan kondisinya. Semoga artikel ini membantu!

Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, Cleveland Clinic, Hindawi Journal, Jundishapur Journal of Microbiology, Lahey Health, Mayo Clinic, NHS Inform, National Center for Biotechnology Information, PubMed NCBI, Research Gate

Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: Polidaktili, Bawaan Kelainan pada Jari Kaki atau Tangan Bayi