Imunisasi bayi baru lahir merupakan hal penting yang tentunya tak boleh Mom lewatkan demi kesehatan si kecil semasa hidupnya. Bahkan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), manfaat imunisasi dapat membantu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya, Mom.

Well, selama masa pertumbuhan, ada berbagai jenis imunisasi yang sebaiknya anak dapatkan sesuai jadwal. Namun, sudah tahukah Anda tahapan imunisasi bayi baru lahir apa saja? Dan berapakah biayanya?

Nah, di bawah ini telah Ruangmom rangkum secara lengkap mengenai jadwal, biaya, hingga jenis-jenis imunisasi bayi baru lahir yang patut Mom ketahui. Simak, yuk!

Jenis-Jenis Imunisasi Bayi Baru Lahir

Setidaknya terdapat lima jenis imunisasi yang wajib anak dapatkan sejak ia dilahirkan, Mom. Berikut beberapa di antaranya.

1. Imunisasi Hepatitis B

Jenis imunisasi pertama yang patut diberikan pada bayi adalah imunisasi Hepatitis B. Imunisasi ini dilakukan sebanyak tiga kali, yakni semenjak si kecil dilahirkan, usia 1-2 bulan serta 6-18 bulan. Tujuannya ialah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit hepatitis b.

Biasanya, imunisasi Hepatitis B menimbulkan sejumlah efek samping, seperti demam ringan dan juga bengkak di area kulit bekas suntikan.

2. Imunisasi DPT

Berikutnya ialah imunisasi DPT yang ditujukan untuk mencegah tiga jenis penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertussis, dan tetanus. Imunisasi satu ini diberikan pada si kecil ketika ia berusia 2, 4, 6, serta 18 bulan. Tak jauh berbeda dari sebelumnya, efek samping imunisasi DPT ialah demam dan bengkak ringan pada area kulit bekas suntikan.

3. Imunisasi Polio

Sesuai dengan namanya, imunisasi polio bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh dan mencegah timbulnya penyakit polio pada anak. Imunisasi ini juga sering dikenal dengan sebutan imunisasi IPV. umumnya, anak akan mendapatkan 4 kali dosis imunisasi polio semenjak ia dilahirkan.

4. Imunisasi BCG

Ada pula imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya tuberculosis, yaitu imunisasi BCG. Cukup berbeda dari jenis-jenis imunisasi bayi baru lahir lainnya, imunisasi BCG hanya didapatkan 1 kali seumur hidup, tepatnya sebelum si kecil berusia 3 bulan. Efek sampingnya ialah demam ringan serta rasa sakit sementara di area tubuh bekas suntikan.

5. Imunisasi Campak

Tahapan imunisasi bayi baru lahir berikutnya ialah imunisasi campak atau MMR (Measles, Mumps, Rubella). Jenis ini diberikan sebanyak 3 kali mulai ketika si kecil berusia 9 bulan. Adapun manfaat imunisasi campak adalah untuk melindungi dari penyakit campak yang bisa menyebabkan pilek, batuk, sulit bernafas, sakit tenggorokan, atau bahkan bintik-bintik merah di kulit.

Baca juga: Manfaat Imunisasi untuk Semua Umur, Cegah Penularan Penyakit!

6. Influenza

Vaksin influenza juga cukup penting diberikan pada anak-anak dan bayi. Bahkan, organisasi kesehatan dunia atau WHO menyarankan imunisasi ini diperoleh anak mulai usia 5 bulan sampai 5 tahun. Adapun tujuannya ialah untuk memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit influenza.

7. Pneumokokus (PCV)

Salah satu tahapan imunisasi bayi baru lahir yang patut anak dapatkan adalah imunisasi PCV, yaitu jenis vaksin untuk mencegah serangan infeksi bakteri Streptococcus Pneumoniae. Pasalnya, bakteri tersebut dapat mengakibatkan penyakit berbahaya, seperti meningitis, infeksi darah (bakteremia), hingga pneumonia pada bayi.

8. Imunisasi Varisela

Imunisasi varisela pada dasarnya berkhasiat untuk mencegah cacar air. Imunisasi ini biasanya diberikan satu kali ketika anak telah berusia 1 tahun. Bila si kecil tidak mendapatkan imunisasi varisela, maka ia akan berisiko mengalami komplikasi cacar air yang cukup parah.

9. Japanese Encephalitis (JE)

Tahapan imunisasi bayi baru lahir lainnya adalah imunisasi Japanese Encepalitis (JE). ini bertujuan untuk melindungi dari infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan masalah serius seperti gangguan saraf atau bahkan hingga kematian.

10. Imunisasi Hepatitis A

Jenis imunisasi ini diberikan guna mencegah infeksi virus hepatitis A yang umumnya tersebar melalui makanan ataupun feses penderita. Adapun jadwal imunisasi bayi baru lahir tersebut ialah sebanyak dua kali, yakni semenjak anak berusia 2 tahun. Sementara, orang dewasa akan memperoleh vaksin booster ini setiap 10 tahun sekali.

11. Imunisasi Tifoid

Imunisasi tifoid ditujukan untuk mencegah infeksi bakteri salmonella typhii penyebab tipes. Anak umumnya akan memperoleh imunisasi tifoid setiap tiga tahun sekali sejak usia 2 tahun. Namun, imunisasi ini nyatanya hanya memberikan perlindungan sebesar 50 sampai 80% saja. Sehingga, penting bagi Mom tetap menjaga kebersihan makanan dan kesehatan si kecil.

12. Rotavirus

Sementara, imunisasi rotavirus berguna untuk mencegah terjadinya infeksi peradangan pada saluran pencernaan. Penyakit rotavirus bisa menyebabkan diare pada bayi maupun anak-anak hingga membuat dehidrasi.

Jadwal Imunisasi Bayi Baru Lahir

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2020, jadwal imunisasi bayi baru lahir umur 0 sampai 18 bulan adalah sebagai berikut.

Jadwal imunisasi bayi

Sumber: Hellosehat

Berdasarkan tabel jadwal tersebut, maka urutan imunisasi bayi baru lahir bisa dirincikan seperti di bawah ini.

  • Bayi Baru Lahir: Hepatitis B 1, BCG, Polio (IPV)
  • Bayi Usia 2 Bulan: Polio 1, PCV 1, DTP 1, Rotavirus 1, Hepatitis B 2
  • Bayi Usia 3 bulan: Polio 2, DTP 2, Hepatitis B 3
  • Bayi Usia 4 Bulan: PCV 2, Rotavirus 2, Polio 3, DTP 3, Hepatitis B 4
  • Bayi Usia 6 Bulan: Influenza, PCV 3, Rotavirus 3
  • Bayi Usia 7 Bulan: Imunisasi influenza
  • Bayi Usia 9 Bulan: Japanese Encephalitis 1, MR/MMR 1 (campak).
  • Bayi Usia 12 Bulan: Hepatitis A 1, Varisela 1, PCV 4
  • Bayi Usia 13 Bulan: Imunisasi Varisela 2
  • Bayi Usia 18 Bulan: MR/MMR 2, Hepatitis A 2, Polio 4, DTP 4, Hib 4, Hepatitis B 5, Influenza

Biaya Imunisasi Bayi Baru Lahir

Berbicara mengenai biaya, umumnya setiap daerah ataupun rumah sakit akan berbeda-beda. Namun, Mom bisa memanfaatkan fasilitas BPJS dari pemerintah yang dapat diperoleh di setiap puskesmas. Apabila Anda tidak memiliki BPJS, tak perlu khawatir sebab Mom akan tetap mendapatkan subsidi dan hanya membayar sebesar Rp2.000 saja.

Nah, itulah pembahasan mengenai jenis jenis imunisasi bayi baru lahir dan tahapannya yang patut Mom ketahui. Ada baiknya Anda memperhatikan jadwal imunisasi tersebut dan melaksanakannya tepat waktu. Hal ini ditujukan untuk mencegah timbulnya hal-hal tak diinginkan pada si kecil. Semoga bermanfaat!

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Hepatitis A pada Anak, Waspada Fasenya!