Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Indonesia menetapkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Hal ini tentu membuat Mom khawatir dan bertanya-tanya, bagaimana cara mencegah penyakit polio?

Pada dasarnya, Mom tidak perlu cemas berlebihan apabila sebelumnya telah memberikan imunisasi IPV untuk anak.

Ya, inilah mengapa penting sekali bagi si kecil mendapatkan berbagai jenis imunisasi sesuai jadwal sejak dilahirkan.

Namun, guna menghindari risiko penyakit polio secara tuntas, terdapat langkah-langkah pencegahan lainnya yang bisa Mom lakukan.

Untuk itu, yuk simak ulasan selengkapnya mengenai apa itu polio beserta penyebab dan gejalanya di artikel berikut!

Download aplikasi ruangmom

Apa itu Polio?

Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana cara mencegah penyakit polio, ada baiknya bila Mom mengetahui terlebih dahulu apa itu polio.

Jadi, polio adalah penyakit berbahaya dan mematikan karena menyerang saraf tulang belakang sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Sesuai namanya, penyakit polio disebabkan oleh virus polio dan pada kasus yang parah bisa menyebabkan kematian.

Penyebab Polio & Faktor Risikonya

Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, penyakit polio disebabkan oleh sebuah virus bernama polio yang diketahui hanya menyerang manusia, terutama golongan rentan seperti bayi dan anak-anak.

Pada dasarnya, virus polio hidup di saluran pencernaan serta tenggorokan dan dapat menular lewat feses penderita.

Dapat dikatakan pula bahwa salah satu penyebab polio adalah karena makanan dan minuman yang kurang higienis, Mom.

Perlu diketahui, tidak semua pengidap akan menunjukkan gejala polio secara khusus. Meski demikian, mereka tetap bisa menularkan virus polio kepada orang lain.

Nah umumnya, penderita berpotensi besar menularkan virus ini sebelum gejala polio benar-benar muncul hingga 2 minggu sesudahnya.

Sebagai catatan, virus polio dapat bertahan di saluran pencernaan manusia hingga berminggu-minggu lamanya.

Baca juga: Polidaktili, Bawaan Kelainan pada Jari Kaki atau Tangan Bayi

Gejala Polio

Virus polio dapat menyerang berbagai bagian tubuh sehingga gejala yang ditimbulkan pun bervariasi, beberapa di antaranya yaitu:

  1. Abortive poliomyelitis: gejalanya mirip flu dan gangguan saluran cerna yang dapat berlangsung beberapa hari.
  2. Polio Non-Paralisis: infeksi virus menimbulkan radang selaput otak (aseptic meningitis) dapat berupa kejang dan penurunan kesadaran.
  3. Polio Paralysis: virus menyerang otak dan saraf tulang belakang. Gejalanya berupa kelemahan (paralisis) otot pernapasan, otot bicara, otot menelan, serta otot lengan dan kaki.
  4. Polioencephalitis: tipe yang paling sering terjadi pada bayi. Virus polio menyerang otak dan menimbulkan peradangan (encephalitis).
  5. Post polio syndrome: gejala polio timbul beberapa tahun, yaitu sekitar 20 hingga 30 tahun lamanya setelah infeksi polio.

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Polio?

Sampai di sini, mungkin Mom penasaran sebenarnya, bagaimana cara mencegah penyakit polio? Hingga kini, terdapat 2 jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah polio, yaitu:

  1. Inactivated poliovirus vaccine (IPV) diberikan dalam bentuk suntikan tunggal maupun kombo (kombinasi) dengan vaksin DPT HiB dan hepatitis B dalam 1 suntikan. Vaksin IPV memberikan perlindungan terhadap 3 jenis virus polio (tipe 1,2,3).
  2. Oral poliovirus vaccine (OPV) diberikan dalam bentuk vaksin tetes. Vaksin OPV memberikan perlindungan terhadap 2 jenis virus polio (tipe 1 & 3). Jadi, pastikan anak mendapatkan minimal 2x suntik IPV (tidak hanya yang tetes OPV) sebelum berusia 1 tahun.

Walau vaksinasi polio direkomendasikan untuk anak, namun bagi orang dewasa yang berisiko mengalami paparan dan belum pernah divaksinasi, dapat diberikan 3 dosis IPV.

Adapun jarak vaksin pertama dan kedua adalah 1-2 bulan. Setelah itu, vaksin ketiga akan diberikan dalam jarak 6-12 bulan setelah vaksin kedua.

Nah sebenarnya, poin utama dalam pembahasan seputar bagaimana cara mencegah penyakit polio adalah dengan menjaga kehigienisan tubuh, Mom.

Langkah kecil tersebut dapat dimulai dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Kemudian perlu diketahui juga bahwa sanitasi berbasil alkohol tidak dapat membunuh virus polio.

Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit polio yang dapat Mom lakukan lagi selain vaksin dan mencuci tangan? Berikut beberapa di antaranya.

  1. Perhatikan etika ketika batuk dan bersin. Sebaiknya, tutup mulut dengan sapu tangan atau tisu jika hendak batuk. Kemudian jangan lupa untuk membuang tisu ke tempat sampah.
  2. Hindari mengonsumsi makanan terkontaminasi.
  3. Jika sedang di area publik, selalu perhatikan kebersihan toilet umum.
  4. Rutin mencuci tangan dengan benar.
  5. Selalu gunakan masker saat bepergian.
  6. Jaga imunitas tubuh.

Baca juga: Penyakit Cacar Monyet, Ini Penyebab, Gejala & Pengobatannya

Kapan Harus ke Dokter?

Setelah mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit polio, selanjutnya mungkin Mom penasaran kondisi seperti apakah yang memerlukan penanganan lebih lanjut dari dokter?

Sebagai catatan, apabila Mom mendapati si kecil atau anggota keluarga lainnya mengalami kelemahan tangan ataupun kaki, segera bawa ke dokter terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan anamnesis dan fisik secara lengkap, Mom.

Itulah sebabnya, dokter akan mendata riwayat vaksinasi, catatan perjalanan terakhir, melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan feses, swab tenggorokan darah urin, cairan spinal, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) saraf tulang belakang.

Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang terbukti mampu menyembuhkan kelumpuhan akibat penyakit polio.

Maka dari itu, memahami bagaimana cara mencegah penyakit polio akan sangat membantu Mom untuk meminimalisasi risiko terkena virus ini.

Umumnya, penderita hanya akan menjalani terapi okupasi serta fisioterapi untuk membantu memperlambat penurunan fungsi tangan dan kaki.

Kemudian perlu dipahami pula bahwa dampak polio ini tergolong fatal untuk masa depan si kecil, Mom.

Jadi, pastikan untuk melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, ya. Sebab, anak yang mendapatkan vaksin polio lengkap sesuai rekomendasi yaitu usia 0,2,3,4,18 bulan akan terlindungi 99% dari virus polio.

Nah, sekarang Mom sudah tahu kan bagaimana cara mencegah penyakit polio? Meskipun umumnya penyakit ini kerap menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun, namun cukup penting juga bagi orang dewasa menjalani imunisasi polio.

Hal ini sebaiknya Mom dan Dad lakukan demi mencegah risiko penularan penyakit polio yang mungkin saja terjadi. Semoga artikel ini bermanfaat!

Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, Cleveland Clinic, Healthline, Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI, Mayoclinic

Ditulis oleh: dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC

Baca juga: Bronkopenumonia pada Anak: Gejala, Penyebab & Cara Mengatasi