Mom, sudah tahu bagaimana cara menghangatkan ASI? Sebagai sumber nutrisi utama si kecil, menjaga konsistensi kandungan ASI tentu merupakan hal penting. Apalagi bayi umumnya menyukai ASI bersuhu hangat mirip seperti apa yang mereka rasakan saat menyusu secara langsung dari payudara Mom.

Jadi jangan sampai salah, ya. Berikut panduan mengenai cara menghangatkan ASI beku yang benar. Simak sampai habis dan catat baik-baik, Mom!

Cara menghangatkan ASI

Cara menghangatkan ASI beku menjadi salah satu hal penting bagi Mom dan Dad. Apalagi, jika Anda memang tidak memiliki cukup waktu untuk menyusui dan sering menyimpan stok ASI perah, dimana ASI yang dibekukan itu kandungan lemak di dalamnya cenderung terpisah.

Namun, Mom jangan sekali-kali menghangatkan ASI tersebut dengan microwave. Sebab, gelombang mikro dapat merusak antibodi serta nutrisi ASI. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), microwave juga tidak bisa menghangatkannya secara merata dan bisa membuat bayi kepanasan.

Maka dari itu, berikut Ruangmom telah rangkum 3 cara menghangatkan ASI perah yang baik dan benar.

1. Cara menghangatkan ASI dari kulkas

Pertama adalah cara menghangatkan ASI dari kulkas. Mom bisa mengikuti beberapa langkah berikut.

  • Ambil ASI perah dari kulkas lalu sisihkan sejenak
  • Panaskan air hingga hangat dan tidak sampai mendidih
  • Tuang air tersebut ke dalam mangkuk atau cangkir
  • Lalu, tempatkan ASI beku pada kantong atau botol yang tertutup rapat ke dalam mangkuk tadi dan biarkan 1-2 menit
  • Jika sudah mendapat suhu ASI yang diinginkan, angkat kantong atau botolnya
  • Dengan tangan bersih, pindahkan ASI ke dalam botol, atau jika dibekukan dalam botol cukup kencangkan dotnya
  • Apabila lemaknya terpisah, aduk ASI secara perlahan dan jangan dikocok
  • Tes suhu ASI terlebih dulu dengan menuangkannya di tangan dan jangan mencelupkan jari ke dalam botol supaya menghindari masuknya bakteri atau kuman

2. Cara menghangatkan ASI dari freezer

Cara menghangatkan ASI dari freezer sebenarnya hampir mirip dengan cara sebelumnya, hanya saja Mom perlu memindahkan ASI terlebih dahulu ke kulkas biasa dan diamkan semalaman. Kemudian, Anda bisa langsung mempraktikkan cara menghangatkan ASI dari kulkas tadi.

Namun, jika Anda tidak punya cukup waktu untuk menunggu semalaman, Mom juga bisa langsung mempraktikan cara menghangatkan ASI dari kulkas namun biarkan ASI beku berada di dalam air hangat sekitar 10-15 menit atau mungkin sedikit lebih lama lagi.

Baca juga: 20+ Makanan Pelancar Asi Paling Ampuh untuk Ibu Menyusui

3. Cara menghangatkan ASI dengan bottle warmer

Bottle warmer atau penghangat botol adalah alat menghangatkan ASI dengan cara memanaskan botolnya setelah dicuci. Alat ini kerap menjadi pilihan ketika Mom sedang berada di perjalanan.

Namun, bottle warmer menimbulkan pro dan kontra tersendiri karena dianggap berpotensi menghilangkan nutrisi ASI dan terlalu panas bagi bayi.

Hal ini didukung studi dari Public Library of Science di tahun 2015 lalu yang menyatakan bahwa suhu menghangatkan ASI dengan bottle warmer bisa mencapai lebih dari 26,7 derajat celcius sehingga berdampak pada nilai gizi ASI.

Namun, jika Mom tak ada pilihan lain dan tetap ingin mencobanya, berikut cara menghangatkan ASI dengan bottle warmer yang dapat Mom praktikkan:

  • Pahami terlebih dulu petunjuk manual dari bottle warmer karena bisa saja berbeda tiap merknya
  • Letakkan botol ASI ke dalam area pemanas dan ikuti petunjuknya
  • Umumnya, butuh beberapa menit untuk mencapai suhu yang diinginkan
  • Maka dari itu, awasi terus agar tidak terlalu panas dan cabut stekernya ketika sudah selesai digunakan

Tips menyimpan ASI

Setelah mengetahui cara menghangatkan ASI perah, berikut beberapa tips menyimpan ASI yang tepat, Mom.

1. Gunakan wadah penyimpanan bersih dan beri label

Tentu saja, cara pertama adalah gunakan wadah penyimpanan baik itu kantong atau botol yang bersih dan steril. Jika Anda menggunakan wadah dari plastik, pastikan sudah BPA free ya, Mom.

Selain itu, berikan juga label pada setiap wadah kapan Mom memompa dan menyimpan ASI. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui ASI mana yang harus digunakan terlebih dulu sesuai urutan penyimpanannya.

2. Jaga kebersihan alat pompa ASI

Nah, selain wadahnya, pastikan juga Mom menjaga kebersihan alat pompa ASI. Setiap kali usai digunakan, cucilah alat pompa menggunakan sabun dan air hangat.

3. Buang ASI setelah 2 jam ada di suhu ruang

Kalau masih ada sisa ASI namun sudah ada di suhu ruang selama kurang lebih 2 jam, sebaiknya Mom buang saja supaya menghindari ASI membusuk dan kuman masuk ke dalamnya.

4. Simpan di pendingin dan rutin cek suhunya

Simpanlah ASI di alat pendingin seperti kulkas atau freezer. Lakukan pengecekan rutin terhadap suhu alat pendingin sekitar 3 kali sehari ya, Mom.

Baca juga: 7 Merk Susu Formula untuk Bayi, Bagus sebagai Pengganti ASI

5. Hindari menyimpan ASI di pintu kulkas

Hindarilah menyimpan ASI di pintu kulkas, sebab akan lebih mudah terpapar udara luar sehingga suhunya bisa berubah-ubah.

6. Hindari menyimpan kembali ASI yang sudah dihangatkan

Setelah Mom menghangat ASI beku, gunakanlah dalam kurun waktu 24 jam. Jika ada sisa, jangan menyimpannya lagi ke lemari es, ya.

7. Bekukan ASI jika tidak akan digunakan setelah 4 hari dipompa

Apabila saat memompa ASI Mom merasa susu tersebut tidak akan digunakan dalam 4 hari berikutnya, segera bekukan agar kualitasnya terjaga. Bekukan ASI dalam jumlah kecil saja dan sisakan kurang lebih satu inchi di bagian atas wadah penyimpanan untuk space mengembangnya ASI.

Berapa lama waktu penyimpanan ASI?

Berdasarkan tempat penyimpanannya, berikut batas waktu penyimpanan ASI yang baik, Mom.

Kulkas

Mom dapat menyimpan ASI yang baru dipompa di kulkas hingga 5 hari. Namun, sebaiknya bekukan atau gunakan ASI tersebut dalam kurun waktu 3 hari.

Freezer

ASI yang disimpan di freezer dengan lemari es satu pintu bersuhu minus 15 derajat Celcius bisa tahan sampai sekitar 2 minggu. Sementara penyimpanan ASI di freezer dengan lemari es dua pintu bersuhu minus 18 derajat Celcius memiliki daya tahan 3 sampai 6 bulan.

Pendingin terisolasi

ASI yang disimpan di pendingin terisolasi dengan kompres es mampu bertahan sampai satu hari saja.

Suhu kamar

Dalam suhu kamar, ASI bisa disimpan sampai 6 jam lamanya, Mom. Namun, sebaiknya gunakan ASI dalam waktu 4 jam saja, ya. Dan untuk ASI beku yang disimpan di suhu kamar, sebaiknya gunakan dalam 1-2 jam.

Perubahan kondisi ASI beku setelah cair

ASI beku terkadang mengeluarkan aroma seperti logam yang berasal dari enzim lipase dan berfungsi untuk membantu bayi dalam mencerna lemak susu. Selain itu, konsistensi dan warnanya bisa agak berbeda dengan ASI segar serta masih aman digunakan.

Nah, supaya lebih jelas lagi membedakan ASI yang masih aman dan sudah basi, Mom bisa mencatat beberapa ciri ASI basi di bawah ini.

Ciri ASI perah basi bisa Mom perhatikan dari aroma dan rasanya yang tidak lagi segar. Selain itu, lapisan ASI juga tidak bisa tercampur dengan baik, karena lapisan atasnya berupa lemak menggumpal dan sulit tercampur.

Bagaimana Mom, mudah bukan sebenarnya cara menghangatkan ASI yang benar? Harapannya dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Mom dapat memberikan asupan terbaik untuk si kecil. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa!

Baca juga: Kenali Warna ASI yang Bagus dan Berkualitas, Mom Wajib Tahu!