Mom pernah dengar mengenai larangan saat haid? Banyak perempuan mengaku merasakan nyeri, kram, mood swing atau rasa tidak nyaman lain saat sedang menstruasi. Apakah Mom salah satunya? Jika benar, guna mengurangi gejala tersebut, Mom sebaiknya menjauhi hal-hal yang dilarang saat haid, ya.

Selain itu, ternyata Islam sendiri juga mengatur beberapa hal terkait ini lho, Mom! Untuk mengetahui apa saja larangan saat haid secara lengkap, baik itu dari segi medis maupun Islam, simak informasi berikut!

Kalkulator Masa Subur

Larangan saat haid menurut medis

Secara medis, terdapat beberapa larangan saat haid yang dianggap mampu merusak hormon, emosi, hingga kestabilan tubuh para wanita. Beberapa larangan saat haid ini pun cukup beragam, mulai dari aktivitas hingga makanan tertentu. Yuk, simak informasi lengkapnya, Mom!

1. Dilarang memakai pembalut yang sama seharian penuh

Tidak rutin mengganti pembalut adalah salah satu larangan saat haid paling beresiko. Pasalnya, semakin banyak darah tertampung pada pembalut, semakin tinggi pula kemungkinan bakteri berkembang biak di sana. Jika jumlah bakteri terus bertambah, risiko Anda terkena infeksi jamur di area kewanitaan pun ikut meningkat, Mom.

Oleh sebab itu wanita dianjurkan rutin mengganti pembalut, setidaknya setiap 4 sampai 6 jam sekali, selain untuk menghindari bakteri, ternyata ini juga dipercaya bisa mengurangi hampir 97% risiko Anda terkena infeksi saluran kemih.

Selain pembalut, dewasa ini banyak wanita Indonesia mulai terbiasa menggunakan menstrual cup. Meski alat yang digunakan berbeda, Mom tetap harus sering membersihkan alat penampung darah tersebut dan juga menjaga kebersihan area kewanitaan secara rutin, ya.

2. Dilarang minum susu dan produk olahannya

Larangan saat haid selanjutnya adalah mengonsumsi susu serta produk olahannya. Salah satu alasan mengapa minum susu dilarang ketika haid ialah karena kandungan asam arakidonat di dalamnya.

Mom perlu tahu bahwa asam arakidonat dapat meningkatkan produksi prostaglandin. Zat ini dianggap berbahaya sebab bisa memicu kram pada perut. Selain kram, mengonsumsi susu dan produk olahannya saat haid juga dapat membuat perut Mom terasa kembung, lho.

Oleh sebab itu, Mom sebaiknya menghindari larangan saat haid satu ini, ya. Guna memenuhi kebutuhan kalsium ketika haid, Mom bisa memperolehnya dari ikan-ikanan seperti sarden atau salmon, sayuran hijau, serta kacang-kacangan.

3. Jangan mengonsumsi makanan dan minuman berkafein

Apakah Mom termasuk wanita yang memulai hari dengan segelas kopi? Eits, ternyata minum kopi termasuk larangan saat haid lho, Mom.

Minuman berkafein lain yang dilarang dikonsumsi adalah soda, teh, cokelat serta minuman berenergi. Para ahli percaya bahwa mengonsumsi jenis minuman tersebut saat haid mampu menurunkan aliran darah langsung menuju rahim.

Parahnya lagi, tingginya kadar kafein yang masuk ke tubuh dapat memicu rasa nyeri di payudara, rasa gelisah, mudah cemas, dan insomnia saat menjelang waktu tidur.

Jika Mom susah tidur, maka mood Anda keesokan harinya pun akan ikut memburuk. Guna menghindari kejadian tak diinginkan, Mom sebaiknya jauhi larangan saat haid satu ini, ya.

Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Haid, Apa Saja?

4. Dilarang melakukan waxing (mencabut bulu)

Tahukah Mom bahwa sensitivitas dan kepekaan tubuh wanita terhadap rasa sakit cenderung meningkat saat haid? Yup, hal ini terjadi karena adanya penurunan hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh.

Oleh sebab itu, Mom sebaiknya menghindari larangan saat haid seperti melakukan kegiatan mencukur atau waxing. Pasalnya hal tersebut dipercaya bisa melipatgandakan rasa sakit Anda semasa haid.

Selain menghentikan waxing, Mom juga sebaiknya menjauhi sementara aktivitas seperti mencabut gigi, mencabut bulu alis dan rambut halus lainnya.

Aktivitas semacam waxing boleh Anda lakukan asalkan kedua hormon tadi kembali normal, yaitu saat periode haid selesai.

5. Mengonsumsi makanan tinggi garam

Mungkin Mom masih bingung mengapa makanan tinggi garam termasuk larangan saat haid. Perlu diingat, meski nafsu makan Mom meningkat saat haid, Anda sebaiknya tetap membatasi diri terhadap jenis makanan tertentu, ya.

Para ahli telah membuktikan bahwa makanan dengan kandungan garam tinggi mampu memicu penumpukan air dalam tubuh (retensi). Hal ini akan lebih parah saat Mom sedang haid.

Gejala retensi ketika haid dapat Anda kenali melalui perut kembung dan terasa penuh. Umumnya, gejala tersebut akan muncul apabila Anda mengonsumsi makanan cepat saji dalam jumlah banyak.

Oleh sebab itu, kurangilah konsumsi makanan cepat saji ketika dalam masa menstruasi ya, Mom. Sebagai gantinya, Mom bisa mengonsumsi makanan sehat seperti sayur serta buah-buahan segar.

Baca juga: Minum Es Saat Haid Penyebab Kanker Rahim, Mitos atau Fakta?

Larangan saat haid menurut Islam

Larangan saat haid menurut Islam

Selain dari segi medis, terdapat pula sejumlah larangan saat haid menurut Islam yang harus Mom pahami. Larangan berikut juga dilengkapi dengan hadist sebagai pendukung dalihnya. Agar tidak salah arah, yuk simak dengan seksama!

1. Dilarang shalat

Larangan saat haid menurut Islam yang pertama adalah shalat. Dalam Islam, seorang wanita dewasa pada masa menstruasi haram hukumnya untuk shalat. Hal ini dikarenakan haid merupakan suatu keadaan di mana seorang wanita tidak dalam keadaan suci bersih atau berhadas.

Fathimah binti Abi Hubaisy RA pernah berkata,

“Apabila datang masa haidmu, tinggalkanlah shalat dan jika telah berlalu, mandilah kemudian shalatlah.”(HR Bukhari).

Menurut hadist tersebut, sudah jelas bahwa wanita yang sedang dalam masa haid tidak boleh melakukan shalat. Meski begitu, jika masa haid telah selesai, maka sebaiknya bergegas untuk mandi suci guna membersihkan hadas (najis).

Lebih lanjut, menurut hadist dari Mu’adzah, apabila Mom sedang haid, Anda tidak perlu mengganti shalat di kemudian hari, lain halnya dengan berpuasa di bulan Ramadhan.

2. Dilarang membaca Al-Qur’an

Larangan saat haid dalam Islam selanjutnya adalah dilarang membaca kitab suci Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus diagungkan oleh umat muslim. Maka dari itu, Mom sebaiknya tidak menyentuh atau membacanya dalam kondisi tidak suci, ya.

Dalam hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Orang junub dan wanita haid tidak boleh membaca sedikit pun dari Al-Qur’an”

Itulah mengapa membaca Al-Qur’an termasuk salah satu larangan saat haid menurut Islam.

Namun, para ulama sempat memperdebatkan bahwa wanita sedang haid pun diperbolehkan membaca Al-Qur’an, Mom. Tetapi hal tersebut tentunya diperbolehkan dengan syarat Al-Qur’an harus memiliki terjemahan.

Dengan banyaknya terjemahan latin, umat muslim boleh menyebutnya sebagai kitab tafsir dan bukan mushaf Al-Qur’an. Demikianlah salah satu alasan membaca Al-Qur’an dengan terjemahan diperbolehkan.

Agar bisa membaca Al-Qur’an, wanita sebaiknya menyegerakan mandi bersih setelah masa haid selesai.

3. Dilarang berpuasa

Melakukan ibadah puasa juga termasuk larangan saat haid menurut Islam, Mom. Ketika menstruasi, Mom sebaiknya berhenti dulu menjalankan puasa wajib maupun puasa sunnah.

Meski sama-sama ibadah, hukum berpuasa dan shalat saat haid ternyata berbeda, lho. Mom tidak perlu mengganti ibadah shalat lima waktu, namun Anda diwajibkan mengganti puasa wajib yang tertunda karena haid, seperti puasa Ramadhan.

Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadist berbunyi,

Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat”(HR. Muslim).

4. Dilarang berhubungan intim

Larangan saat haid berikutnya adalah berhubungan intim. Tak hanya dilarang dalam Islam, hal ini juga tidak dianjurkan dalam medis, Mom. Larangan berhubungan intim ketika sedang menstruasi telah diatur dalam surah Al-Baqarah ayat 222. Surah tersebut menegaskan bahwa seorang perempuan haid haram hukumnya untuk berhubungan suami istri.

Selain sabda Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an, beberapa hadist juga turut menegaskan bahwa seorang suami hendaknya tidak mencampuri istri mereka dalam keadaan haid.

Hadist Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah pun menyatakan bahwa siapapun yang menyetubuhi wanita haid akan masuk dalam perbuatan kufur.

Sementara itu, para ahli medis turut menjelaskan bahaya berhubungan intim saat wanita sedang dalam masa haid. Larangan saat haid satu ini ternyata dapat menyebabkan infeksi jamur di dinding vagina wanita lho, Mom. Infeksi tersebut disebabkan oleh meningkatnya kelembaban daerah kewanitaan karena darah haid.

Terlebih lagi, para dokter telah sepakat bahwa infeksi yang muncul dari hubungan intim saat haid bisa menular di antara pasangan tersebut. Untuk itu, Mom dan Dad sebaiknya menahan hasrat berhubungan intim untuk beberapa saat, ya.

5. Larangan untuk melakukan tawaf

Tawaf adalah salah satu ibadah saat naik haji yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah. Jika Mom sedang naik haji dan tiba-tiba datang bulan, Anda sebaiknya menunda tawaf, ya. Meski amat disayangkan, melakukan tawaf termasuk larangan saat haid dalam Islam.

Meski begitu, larangan saat haid menurut Islam ini ternyata juga pernah dialami oleh istri Rasulullah SAW suatu ketika saat hendak melakukan tawaf di tanah suci.

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW kemudian bersabda,

“Lakukanlah segala yang dikerjakan orang yang berhaji, tapi janganlah engkau melakukan thawaf di Ka’bah sebelum engkau kembali suci.”(HR Bukhari)

Itulah mengapa Mom sebaiknya menjadwalkan waktu untuk melakukan ibadah mulia ini agar tidak bertepatan dengan jadwal datang bulan Anda.

Nah, itu tadi beberapa larangan saat haid menurut Islam dan medis yang perlu Mom hindari. Setelah meninjau informasi tadi, Mom juga boleh berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui larangan saat haid secara lebih spesifik, ya!

Sumber: Healthshots, Hellosehat, Sehatq

Baca juga: 4 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid, Wajib Dicoba!