Nyeri perut saat hamil adalah salah satu keluhan yang paling sering dirasakan wanita ketika mengandung. Apakah Mom merupakan satu diantara bumil tersebut? Tidak apa-apa, Mom. Jangan khawatir. Sakit perut di masa kehamilan merupakan suatu hal yang normal terjadi khususnya setelah kandungan memasuki usia 12 minggu atau 2 bulan.

Lantas, apa penyebab dari permasalah perut berikut? Apakah semua sakit perut hamil aman dan tidak perlu diwaspadai? Serta, bagaimana cara mengatasi keluhan itu? Jawaban dari semua pertanyaan sudah ruangmom uraikan di bawah ini.

Penyebab nyeri perut saat hamil

Jika Mom saat ini sedang mengandung, dan di beberapa waktu tertentu sempat merasakan nyeri pada perut. Bisa saja penyebabnya ada di antara 9 daftar berikut.

1. Rahim yang bertambah besar

Pernahkah Mom merasa sakit perut bagian bawah saat hamil 1 bulan atau bahkan perut sakit saat hamil 1 minggu? Mungkin saja akibat rahim yang bertambah besar.

Profesor kebidanan dan kandungan Universitas Florida di Gainesville, Patrick Duff, M.D. menjelaskan jika saat kehamilan, ukuran rahim akan membesar dan mendesak usus. Sehingga timbul rasa mual. Selain itu, perut akan terasa lebih cepat kenyang dan penuh.

Nyeri karena pelebaran rahim juga disebabkan oleh tertekannya kandung kemih yang terletak di bawah perut. Maka dari itu, untuk menghindari terjadinya infeksi saluran kemih, bumil selalu diwajibkan membuang air kecil dengan rajin dan tidak menahan-nahannya.

2. Kembung dan sembelit

Kembung akibat gas berlebih dan sembelit adalah gangguan pencernaan yang sudah tidak asing bagi ibu hamil. Apabila perut Anda terasa sakit saat hamil 4 bulan, bisa jadi akibat dari kembung maupun sembelit. Pemicunya tidak lain adalah hormon progesteron. Hormon ini memperlambat seluruh saluran dan proses pencernaan makanan di dalam tubuh ibu.

3. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi braxton hicks merupakan kontraksi palsu yang biasa terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Tetapi, gejala sakit perut hamil yang satu ini tidak terjadi pada seluruh perempuan. Kontraksi braxton hicks dapat terjadi karena Mom kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi.

4. Nyeri pada round ligament (round ligament pain)

Apakah perut sakit saat hamil 2 bulan normal? Apakah perut sakit saat hamil 3 bulan berbahaya? Begini, Mom. Jadi, tidak hanya sang cabang bayi, rahim pun ikut tumbuh dan berkembang lho. Karena rahim membesar, ligamen juga harus kuat menopang tempat tinggal sementara si kecil tersebut. Ligamen akan meregang dan menebal yang mengakibatkan Mom merasa nyeri dibagian perut bawah dan selangkangan.

5. Infeksi saluran kemih

Saluran kemih yang terletak di bawah perut akan terkena imbas dari pembesaran rahim. Kondisi ini meningkatkan risiko Mom mengidap penyakit infeksi saluran kemih. Mengapa? Karena tekanan oleh rahim membuat urine tertahan lama di saluran kemih.

Untuk membedakan Anda mengalami infeksi saluran kemih dengan sakit perut lainnya adalah terasa sakit saat BAK (buang air kecil), anyang-anyangan, dan pipis berkemih. Langsung saja temui dokter kandungan agar mendapat tindakan lanjutan.

6. Preeklampsia

Bagaimana dengan perut sakit saat hamil 5 bulan? Apakah preeklampsia? Preeklampsia adalah salah satu jenis hipertensi pada ibu hamil yang ditemui ketika kandungan memasuki umur 20 minggu. Kondisi tekanan darah tinggi berikut dapat menimbulkan nyeri perut yang ditandai dengan mual, muntah, dan tensi di atas ambang normal atau melebihi 130 per 80.

7. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan di luar rahim. Sayangnya, kandungan sejenis ini tidak bisa dilanjutkan dan terpaksa harus digugurkan. Pasiennya pun sangat membutuhkan perawatan medis yang intens. Tanda-tanda yang ditunjukan berupa pendarahan hebat antara minggu ke 6 sampai 10 kehamilan.

8. Abruptio plasenta

Abruptio plasenta yaitu lepasnya plasenta sebelum waktu persalinan tiba. Jika Mom merasakan nyeri perut yang sangat menyakitkan dan berlangsung cukup lama, disertai pecahnya ketuban berisi darah, bisa jadi itu menjadi sinyal dari abruptio plasenta.

9. Keguguran

Keguguran dapat terjadi karena perkembangan bayi tidak baik. Ketika akan mengalami keguguran, seorang ibu umumnya merasa kram pada perut, pendarahan, dan rasa sakit di tengah perut bagian bawah pada kehamilan 12 minggu pertama.

Tanda nyeri perut saat hamil yang tidak berbahaya

Sakit perut hamil yang tidak diikuti dengan pendarahan dan berlangsung sebentar termasuk kedalam kategori normal dan aman. Dijelaskan oleh Yulianti, salah satu dokter kandungan Rumah Sakit Medika Permata Hijau, jika sakit perut hamil jenis ini ditandai dengan perut terasa lebih berat dan nyeri seperti menjelang haid. Penyebabnya bisa oleh sambungan tulang di sekitar rahim yang renggang karena peningkatan hormon progesteron dan relaksin, dan pembesaran ukuran rahim.

Contoh nyeri perut saat hamil yang tidak berbahaya adalah pembesaran rahim, kembung, sembelit, kontraksi braxton hicks, dan nyeri ligamen.

Tanda nyeri perut saat hamil yang berbahaya

Meskipun terbilang tidak berbahaya, ternyata ada juga lho Mom beberapa jenis sakit perut yang perlu diwaspadai karena dapat mengancam nyawa ibu dan janin di perut. Umumnya disertai dengan pendarahan selama 3 sampai 4 hari dan rasa pegal-pegal di punggung. Apabila Mom menemukan gejala-gejala itu di diri Anda, segera temui dokter kandung untuk melakukan konsultasi dan pengecekan mendalam.

Contoh nyeri perut saat hamil yang berbahaya adalah infeksi saluran kemih, preeklampsia, kehamilan ektopik, abruptio plasenta, dan keguguran.

Cara mengatasi nyeri perut saat hamil

Penyebab sakit perut saat hamil bervariasi mulai dari yang ringan seperti kembung dan keguguran yang membahayakan nyawa. Namun, semua permasalahan itu dapat ditolerir dengan beberapa langkah yakni meminum air putih hangat, mengonsumsi asupan berserat tinggi, makan lebih sering dengan porsi sedikit, berolahraga ringan secara teratur, serta tidak menahan BAK (buang air kecil).

Kesimpulan

Nyeri perut saat hamil adalah permasalahan normal. Hampir seluruh ibu akan merasakan sakit perut tersebut. Namun, Mom wajib waspada ketika nyeri berlangsung cukup lama dan diikuti oleh pendarahan hebat. Stay healthy, Mom!