Apakah Mom sudah pernah mendengar istilah petting? Yap, petting merupakan kegiatan seksual yang dilakukan dengan menggesekkan organ intim pria dan wanita tanpa adanya penetrasi. Karena itu, Mom mungkin akan ragu apakah petting bisa menyebabkan kehamilan.

Kegiatan petting ini umumnya dilakukan oleh pasangan untuk meningkatkan gairah.

Dengan begitu, hubungan seksual jadi lebih berkualitas dan nyaman untuk dilakukan.

Lantas, apakah petting menyebabkan hamil?

Dan, adakah contoh kasus kehamilan karena petting tersebut? Untuk menjawabnya, yuk simak informasi berikut!

Download aplikasi ruangmom

Mengenal Istilah Petting pada Aktivitas Seksual

Terjemahan kata petting adalah membelai.

Namun, petting dalam tindakan seksual memiliki arti sebagai kegiatan bercumbu untuk memberikan stimulasi atau rangsangan pada pasangan, bisa dimulai dengan ciuman, sentuhan tubuh, eskalasi hingga menggesekkan organ intim.

Selain itu, Petting digunakan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan afeksi terhadap pasangan menjadi bagian dari foreplay.

Berbeda dengan aktivitas penetrasi, petting dilakukan tidak sampai memasukkan penis ke dalam lubang vagina.

Oleh sebab itu, tindakan seksual tersebut bisa dilangsungkan oleh sepasang pria dan wanita saat masih memakai busana lengkap ataupun tidak.

Meskipun begitu, perlu diingat, petting ataupun aktivitas seksual lainnya yang dilakukan dengan bergonta-ganti pasangan dapat berpotensi menularkan penyakit seksual, seperti gonore, sifilis, herpes, klamidia, dan lain-lain.

Infeksi menular seksual atau IMS memang sangat berbahaya untuk kesehatan organ reproduksi atau bahkan tubuh penderitanya.

Karena itu, Anda sebaiknya tidak melakukan petting apabila belum menikah atau dengan cara bergonta-ganti pasangan.

Baca juga: 5 Alat Kontrasepsi Pria untuk Menunda Kehamilan Dengan Aman

Apakah Petting Menyebabkan Hamil?

Kemungkinan petting dalam menyebabkan kehamilan tergantung dari bagaimana Mom dan Dad melakukannya.

Apabila dilakukan secara langsung tanpa terhalang apapun, petting memiliki peluang untuk menyebabkan kehamilan walaupun tidak sebesar seperti melakukan penetrasi langsung.

Pasalnya, kegiatan menggesekkan penis dan vagina juga dapat menstimulasi organ intim pria untuk menghasilkan cairan pra ejakulasi yang di mana dalam cairan tersebut telah mengandung sperma.

Ketika dilakukan dengan organ intim yang bersentuhan secara langsung, cairan yang dikeluarkan oleh penis serta mengandung sperma ini bisa memasuki vagina dan memiliki jalan untuk membuahi sel telur.

Lantas, apabila petting menggunakan celana, apa bisa menyebabkan kehamilan?

Kemungkinan terjadinya hamil bagi pasangan yang melakukan petting dengan busana sangatlah kecil atau bisa jadi tidak ada.

Setidaknya, dengan menggunakan celana atau berbusana lengkap saat petting, cairan sperma jadi sulit untuk memasuki lubang vagina.

Maka dari itu, kalau ingin mencegah terjadinya kebobolan dan memperkecil peluang kehamilan, Mom dan Dad bisa menggunakan busana lengkap saat melakukan petting.

Sebagai tambahan, Dad juga dapat menggunakan alat kontrasepsi pria seperti kondom saat melakukan petting agar cairan pra ejakulasi yang mengandung sperma bisa tertahan pada kondom tersebut.

Selain mengurangi peluang hamil, penggunaan kondom juga bisa menghindari risiko terjangkitnya penyakit menular seksual yang berbahaya.

Contoh Kasus Kehamilan karena Petting

Kemungkinan hamil setelah petting memang ada, terlebih jika aktivitas tersebut dilakukan dengan menggesekkan organ intim tanpa menggunakan busana ataupun alat kontrasepsi.

Oleh sebab itu, contoh kasus kehamilan karena petting mungkin saja terjadi jika tidak cegah.

Untuk lebih jelasnya, contoh kasus kehamilan karena petting ini terjadi karena kegiatan seksual dilakukan dekat dengan lubang vagina atau vulva yang terbuka sebagai jalan masuknya sperma untuk membuahi sel telur.

Hal tersebut biasa dikenal dengan istilah splash pregnancy.

Atau lebih tepatnya, splash pregnancy adalah kegiatan pembuahan yang terjadi karena tindakan seksual di luar vagina atau tanpa adanya penetrasi.

Selain petting, splash pregnancy juga bisa terjadi saat pria memainkan alat kelamin wanita menggunakan jari atau alat bantu seks yang terdapat cairan sperma.

Baca juga: 5 Makanan yang Dipercaya Ampuh Mencegah Kehamilan

Manfaat Melakukan Petting dalam Berhubungan Seks

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, petting hanya memiliki peluang yang cukup kecil untuk menyebabkan kehamilan.

Karena itu, petting biasanya dilakukan oleh pasangan sebagai salah satu bentuk pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual.

Petting juga bisa dijadikan sebagai alternatif jika Mom sedang dalam masa menstruasi, nifas, atau halangan lain yang mengakibatkan pasangan suami istri tidak bisa melakukan penetrasi secara langsung.

Lantas, apa manfaat melakukan petting dalam berhubungan seks?

Anda dapat menyimak informasinya pada ulasan berikut.

  • Aktivitas seksual diketahui akan membantu tubuh untuk melepaskan hormon bahagia, seperti oksitosin dan endorfin. Dengan begitu, petting sebagai salah satu aktivitas seksual dapat membantu Anda meredakan stres
  • Meningkatkan rasa sayang antara pasangan dengan sentuhan fisik
  • Membuat tubuh merasa rileks untuk melanjutkan hubungan seks
  • Menjaga keintiman dan rasa emosional antara pasangan
  • Mempermudah penetrasi karena cairan pelumas alami dari tubuh wanita diproduksi lebih banyak setelah melakukan petting
  • Mengetahui titik-titik yang membuat pasangan terangsang

Nah, itulah tadi ulasan mengenai peluang dan contoh kasus kehamilan karena petting dalam berhubungan seksual yang perlu Mom dan Dad ketahui.

Kesimpulannya, petting memang memiliki peluang dan kasus kehamilannya mungkin saja bisa terjadi.

Jadi, jika sedang tidak ingin terjadi kehamilan, Mom dan Dad dapat menggunakan alat kontrasepsi setelah melakukan petting untuk mencegah kehamilan. Semoga bermanfaat!

Sumber: Very Well Family, Net Doctor

Direview oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: 10 Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan, Efektif!