Dalam melakukan hubungan seksual, ada beberapa hal yang bisa Anda dan pasangan lakukan agar prosesnya lebih “lancar”, salah satunya yakni petting. Petting adalah jenis aktivitas foreplay yang bisa Mom coba dengan suami untuk merangsang kepuasan orgasme. Sebenarnya, apa itu petting?

Secara harfiah, petting artinya membelai. Jadi, kegiatan fisik dengan pasangan seperti menyentuh tubuh, berciuman hingga menggesekkan alat kelamin termasuk petting. Beberapa orang masih bingung dengan petting apa bisa menyebabkan kehamilan atau tidak. Jadi, langsung temukan jawabannya di artikel ini yuk, Mom.

Apa itu petting?

Petting adalah aktivitas seksual sebelum berhubungan intim dengan memberikan rangsangan berupa sentuhan seperti menjilat, meremas atau memasukkan jari, tanpa adanya penetrasi atau memasukkan penis ke dalam vagina. Karena tak ada penetrasi, maka Mom bisa melakukannya dengan Dad tanpa melepaskan celana dalam.

Meskipun begitu, tetap saja petting adalah aktivitas dengan risiko berbahaya apabila dilakukan oleh pasangan yang belum menikah atau sering gonta-ganti pasangan.

Melakukan petting apa bisa menyebabkan kehamilan?

Sayangnya, petting adalah aktivitas seksual yang tetap memungkinkan terjadinya kehamilan walaupun dilakukan tanpa penetrasi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ya, Mom?

Alasan mengapa Anda bisa hamil akibat petting adalah karena vagina mungkin saja terkena air mani dari sperma pasangan, sehingga sel sperma tersebut akan berenang masuk ke vagina dan membuahi sel telur.

Itu artinya, tanpa Mom dan Dad melakukan hubungan intim hingga hanya masturbasi bersama saat petting, ejakulasi penis di area vagina dapat menyebabkan kehamilan. Tak hanya dari penis saja lho, tapi juga melalui media lain seperti tangan, toy sex, bahkan mulut. Hal ini mengakibatkan terjadinya splash pregnancy, yakni kehamilan tanpa penetrasi.

Nah, apabila Anda sedang tidak merencanakan kehamilan, sebaiknya perlu berhati-hati dalam melakukan petting bersama pasangan untuk mencegah sperma bersentuhan dengan area vagina. Sebagai pencegahannya, Mom dan Dad bisa mengenakan pakaian yang tebal. Sebab apabila terlalu tipis, takutnya sel sperma masih bisa berenang melewatinya.

Baca juga: Gerakan Ini Bikin Wanita Cepat Orgasme, Menggairahkan!

Petting adalah salah satu penyebab infeksi menular seksual (IMS)

Siapa sangka, petting yang menyenangkan dan meningkatkan gairah ternyata bisa menyebabkan infeksi menular seksual (IMS). Hal ini dapat terjadi apabila dilakukan oleh pasangan yang belum menikah atau bergonta-ganti pasangan. Selain itu, infeksi menular seksual juga bisa ditularkan melalui seks oral dan berciuman. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Sifilis, bisa ditularkan melalui ciuman dari mulut pasangan yang terinfeksi
  • Klamidia, diakibatkan oleh seks oral pada vagina atau penis
  • Gonore, disebabkan oleh seks oral pada vagina maupun penis
  • Herpes oral dari virus HSV-1, bisa menular lewat ciuman
  • Herpes genital dari virus HSV-2, bisa menular saat petting lewat seks oral, genital, dan ciuman
  • Infeksi Human Papillomavirus (HPV), disebabkan oleh seks oral maupun vaginal
  • Infeksi HIV, akibat seks oral pada vagina maupun penis

Cara petting yang aman

Petting adalah berhubungan intim tanpa adanya penetrasi. Nah, apabila Mom tidak ingin ‘kebobolan’, cara mencegah kehamilan setelah petting adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi, bisa kondom atau pil KB. Jika penis sudah ereksi, segeralah pasang kondom agar sel sperma tidak bersentuhan dengan vagina secara langsung.

Namun, tak ada yang bisa memastikan apakah menggunakan teknik cara petting yang benar tersebut tidak akan menyebabkan kehamilan. Sehingga, sebaiknya apabila Mom tidak ingin merencanakan kehamilan, gunakan cara aman yaitu dengan KB kalender.

Baca juga: 5 Makanan yang Dipercaya Ampuh Mencegah Kehamilan

Trik foreplay selain petting

Mom, menciptakan hubungan intim yang berkualitas bisa Anda lakukan dengan cara selain petting, misalnya dengan trik-trik foreplay yang dapat meningkatkan gairah seksual di ranjang. Apa saja trik tersebut?

1. Mencoba tempat baru selain di kamar tidur

Melakukan hubungan intim tak selalu harus di kamar tidur. Cobalah explore tempat baru seperti di sudut rumah lain. Ini akan membuat permainan foreplay Anda terasa lebih spontan dan sexy!

2. Memulainya dengan percakapan ‘nakal’ dan sexy

Trik ini kerap berhasil karena akan membuat pasangan merasa terangsang hingga ingin melakukan hubungan cinta dengan Anda. Mom bisa memulai obrolan seksi sembari menggoda suami dengan manja. Dijamin sesi hubungan intim menjadi berkualitas!

3. Fokus pada zona erotis selain area intim

Merangsang pasangan sebelum masturbasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya selain petting adalah memberikan sentuhan-sentuhan lembut pada zona erotis di luar area intim. Anda bisa menyentuh bagian pangkal paha, bawah tulang rusuk, pinggul, dada, leher, telinga, dan ketiak. Ini akan memberikan sensasi yang ‘hot’ bagi pasangan lho, Mom!

4. Mulai ‘menjamah’ tubuh pasangan untuk foreplay

Ketika foreplay atau ‘pemanasan’ sebelum penetrasi, sebaiknya lakukan senatural mungkin tanpa ada rasa cemas dan khawatir. Bangunlah kepercayaan diri antara satu sama lain dengan pasangan. Hal ini akan membuat sesi foreplay menyenangkan dan bisa bertahan lama. Jangan lupa gunakan pakaian sexy sehingga membuat suami Anda tak sabar menikmati waktu bersama!

5. Foreplay bisa dilakukan dengan berbagai gaya

Kunci agar hubungan intim tidak membosankan adalah mencoba berbagai posisi berbeda. Jangan takut untuk mengkomunikasikannya dengan pasangan apabila Anda ingin mencoba variasi foreplay yang baru dan mungkin lebih panas. Berikan kenikmatan seksual pada pasangan agar hubungan asmara Mom makin harmonis!

Nah, ternyata petting adalah aktivitas yang tetap menyebabkan risiko kehamilan dan penyakit menular seksual, Mom. Jadi, ada baiknya Anda dan pasangan berdiskusi terlebih dahulu akan bahaya petting sebelum melakukannya, ya. Namun tak usah sedih, sebab masih banyak cara lain yang lebih asyik untuk berhubungan seksual dengan aman.

Baca juga: Cara Foreplay dan Manfaatnya Bagi Pasangan Suami Istri