Tahukah Mom, selain hari kanker sedunia, ada pula peringatan hari kanker khusus anak. Di mana hari kanker anak sedunia (hari kanker anak internasional) ini diperingati setiap tanggal 15 Februari. Momentum tersebut sebagai sarana untuk mengajak seluruh masyarakat agar memberi dukungan dan perhatian besar terhadap anak-anak penderita kanker.

Tak hanya itu saja, hari kanker anak sedunia juga menjadi wadah sosialisasi mengenai bahaya, cara pencegahan, dan cara penanganan kanker pada anak-anak.

Lantas, apa yang harus Mom dan Dad lakukan? Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu dalam keadaan sehat. Salah satu caranya adalah selalu memperhatikan kondisi kesehatannya dan melakukan deteksi dini agar jika terjadi sesuatu dapat segera ditangani dengan cepat.

Sejarah hari kanker anak sedunia

Organisasi kesehatan dunia atau WHO menetapkan tanggal 15 Februari sebagai hari kanker anak sedunia atau hari kanker anak internasional.

Menurut International Childhood Cancer Day (ICCD), sejarah ditetapkannya peringatan hari kanker anak sedunia pertama kali adalah pada tahun 2002, yang mendapat dukungan langsung dari organisasi kesehatan dunia.

Kemudian Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 2011 mengeluarkan deklarasi politik yang mengakui adanya 4 penyakit penyebab kematian terbesar pada orang dewasa maupun anak-anak, salah satunya yaitu kanker.

Kepedulian masyarakat terhadap kanker sebenarnya sudah dimulai sejak dulu, salah satunya yaitu masyarakat kecil yang berada di Amerika Serikat.

Mereka menciptakan simbol bersifat umum agar timbul kesadaran terhadap bahaya kanker anak, yang kemudian meningkatkan kepedulian masyarakat dunia untuk meminimalisir angka kematian akibat kanker.

Lebih dari 300 ribu anak di seluruh dunia setiap tahunnya terdiagnosis kanker dan hampir 80 persennya mengalami kematian. Hal inilah yang melatarbelakangi anggota Childhood Cancer International (CCI) mendirikan organisasi tersebut.

Childhood Cancer International memiliki komitmen untuk mengubah perawatan, memajukan pengobatan, dan menanamkan harapan hidup yang tinggi pada anak-anak penderita kanker. Tak hanya CCI, masyarakat umum juga dapat ikut serta berperan dalam mewujudkan komitmen ini, yaitu dengan memberikan dukungan moral kepada anak-anak penderita kanker yang berada di sekitar kita.

Penyakit kanker pada anak

Kanker merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak bahkan janin dalam kandungan.

Berbeda dengan kanker pada orang dewasa yang biasanya disebabkan oleh banyak faktor mulai dari lingkungan dan pola hidup tidak sehat, kanker pada anak biasanya disebabkan oleh faktor keturunan.

Namun, kondisi tersebut seringkali terdeteksi secara tiba-tiba karena anak-anak sulit untuk menyampaikan keluhan yang dirasakan.

Oleh sebab itu, dalam momen hari kanker anak sedunia ini, mari kenali apa saja jenis kanker yang sering menyerang anak beserta gejalanya.

1. Leukemia

Dari semua jenis kanker yang menyerang anak, 28 persen di antaranya adalah leukemia. Leukemia atau kanker darah dapat dikenali dari beberapa gejala seperti berikut:

  • Sering lemas dan cepat lelah
  • Nafsu makan berkurang
  • Berat badan berkurang drastis
  • Sering mimisan, gusi berdarah, mudah memar, dan terkena infeksi
  • Demam berkepanjangan
  • Nyeri tulang dan sendi

2. Kanker otak

Kanker otak juga termasuk jenis kanker yang sering menyerang anak. Gejala kanker otak bisa berbeda-beda pada setiap anak, tergantung letak, ukuran, dan tingkat perkembangan sel kanker. Namun yang sering terjadi yaitu anak sering sakit kepala, mual atau muntah, pandangan kabur, kejang, pusing, dan lumpuh pada anggota gerak tubuh.

3. Retinoblastoma

Kanker ini menyerang retina mata dan sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun. Gejala awal yang biasa dialami adalah munculnya mata kucing, yakni kondisi ketika pupil mata tampak putih mengkilap saat terkena cahaya.

Gejala lainnya adalah mata juling, mata merah dan bengkak yang tak kunjung sembuh, penglihatan kabur, serta salah satu atau kedua bola mata anak membesar.

Baca juga: Ini Jadwal Imunisasi Lengkap untuk Bayi Sesuai Rekomendasi IDAI

4. Neuroblastoma

Neuroblastoma menyerang jaringan saraf anak di bawah 5 tahun, terutama laki-laki. Kanker ini dapat dengan mudah menyebar ke organ lain seperti tulang, sumsum tulang, hati, kulit, dan kelenjar getah bening.

Gejalanya tergantung pada daerah yang terserang. Jika menyerang saraf tulang belakang, anak bisa mengalami kelemahan anggota gerak hingga mati rasa, bahkan kelumpuhan.

5. Kanker tulang

Gejala kanker tulang adalah nyeri tulang pada saat malam hari atau saat beraktivitas. Rasa nyeri tersebut jika dibiarkan lama kelamaan dapat menyebabkan pembengkakan di area tulang yang terkena kanker dan akan sakit jika tersentuh.

Ini berakibat anak menjadi susah bergerak. Kanker ini juga membuat anak rentan mengalami patah tulang saat beraktivitas tanpa sebab yang jelas.

Peran Mom dalam memberikan dukungan terhadap anak penderita kanker

Dalam peringatan hari kanker anak sedunia atau hari kanker anak internasional, peran Mom dan Dad bagi anak penderita kanker sangatlah penting.

Orang tua perlu mengetahui cara mendampingi dan menghadapi anak yang terkena kanker baik secara fisik maupun psikologis. Ini dilakukan untuk mencegah adanya kebingungan anak saat menjalani pengobatan dan keputusan saat ia mengetahui kondisinya.

Terlebih lagi, anak-anak biasanya sulit untuk mendeskripsikan keluhan atau gejala yang ia rasakan. Padahal dari keluhan itulah, diagnosis terhadap penyakit yang diderita anak akan lebih mudah diketahui sehingga dokter dapat menentukan pengobatan apa yang sesuai.

Maka, orang tua diharapkan untuk lebih peka mengenai berbagai gejala kanker pada anak dan memberikan dukungan kepada mereka saat menjalani proses pengobatan.

Orang tua bisa mendampingi dan memberi dukungan pada anak yang terkena kanker dengan cara berikut.

  • Berkomunikasi dengan jujur. Beritahu anak tentang penyakit kanker yang dideritanya dan pengobatan yang akan dijalani agar ia tidak takut.
  • Mencari aktivitas baru. Anda bisa mengajak anak mencari dan melakukan hobi baru, misalnya melukis, membuat kerajinan atau hal menyenangkan lainnya.
  • Tidak mengisolasi anak. Jika anak sedang tidak fit, izinkan ia untuk melakukan kegiatan dan aktivitas sehari-hari dengan normal seperti bermain bersama teman dan pergi ke sekolah.
  • Terakhir yaitu mendampingi anak saat melakukan pengobatan. Bawakan juga mainan atau barang favoritnya agar ia merasa lebih nyaman dan tidak takut saat menjalani perawatan.

Cara di atas diharap mampu Mom dan Dad terapkan pada anak penderita kanker. Hal ini dikarenakan mereka biasanya mengalami perubahan fisik seperti rambut rontok, mual akibat terapi, dan tubuh lebih rentan terkena virus.

Selain itu, perubahan psikologis juga mungkin akan dirasakan oleh anak-anak penderita kanker, seperti timbulnya rasa cemas, depresi, dan hilangnya rasa percaya diri sehingga berdampak pada kehidupan sosialnya.

Untuk itu, dalam rangka peringatan hari kanker anak sedunia ini, mari tingkatkan kepedulian terhadap anak-anak penderita kanker agar mereka memiliki semangat untuk melawan penyakitnya hingga sembuh!

Baca juga: Imunisasi DPT: Ini Jadwal, Manfaat, dan Efek Sampingnya