ASI eksklusif adalah hak bayi yang sayangnya tidak selalu bisa dipenuhi.

Sayangnya, tidak semua Mom bisa memproduksi ASI secara lancar. Adapun anak yatim piatu yang kebutuhan ASI-nya tidak bisa dipenuhi secara alami.

Donor ASI merupakan sebuah bentuk tolong-menolong yang sudah ada sejak dahulu kala. Dengan bantuan orang lain, kebutuhan ASI bayi akan tetap terpenuhi.

Di CeritaMom kali ini, Mom Desi memiliki pasokan ASI yang cukup kelebihan. Dengan freezer yang sudah penuh, Mom Desi memutuskan untuk menjadi seorang donor ASI.

Ingin tahu lebih lanjut? Mari kiita simak CeritaMom kali ini!

Pengalaman Mom Desi Menjadi Donor ASI

Halo Mom, perkenalkan saya Desi, umur 30 tahun, dan memiliki dua anak, yaitu satu perempuan dan satu lagi laki-laki.

Kali ini saya ingin sedikit sharing tentang pengalamanku yang luar biasa saat lagi mengASIhi.

Dari awal, saya ingin memberi ASI sampai dua tahun, meskipun banyak sekali tantangan yang dihadapi seperti puting lecet, kurang tidur, kadang asi terasa kurang, saat dipompa pun maximal hanya keluar 100ml dan habis saat hari itu juga.

Sayangnya, anak yang pertama harus selesai ASI-nya saat dia berusia 1 tahun 8 bulan karena saya hamil lagi.

Sedih sih saat itu, tetapi itu adalah keputusan yang terbaik bagi kami pada saat itu.

Pada kelahiran anak kami yang kedua tekad saya juga masih sama yaitu mengASIhi sampai 2 tahun

Pada awalnya, bayi sempat bingung puting dan akhirnya dikasih dot di RS, sehingga saya pompa terus ASInya.

Ini menjadi sebuah awal mula hal yang luar biasa. Saya kelebihan ASI!

Saat anak berusia 2 Minggu saya bisa menghasilkan 600ml/pompa dua jam sekali, sehingga freezer full!

ASI yang menumpuk ini menjadi suatu hal yang tidak pernah saya lupakan. Saya mampu memberi ASI kepada bayi lain yang membutuhkannya. Sebagai donor, saya mampu membagi ASI kepada bayi newborn yang ibunya meninggal dan bayi kembar yang telah diadopsi.

Sungguh anugerah luar biasa bisa berbagi ASI ke tiga anak bayi dan anak saya sendiri tetap full ASI.

Sungguh kemurahan Tuhan, saya sangat senang dan bahagia sampai saat ini tidak terlupakan masa-masa itu.

Meskipun saya harus bangun dua jam sekali untuk pompa, tapi perasaan untuk sharing lebih menyemangati saya untuk melakukannya.

Walaupun sudah berbagi, anak saya bisa full ASI sampai umur 2 tahun 3 bulan.

Semoga kebaikan Mom Desi dibalas berlipat-lipat!

Sampai jumpa di CeritaMom berikutnya!