Mom, motorik halus adalah kemampuan anak dalam mengembangkan berbagai gerakan yang melibatkan koordinasi mata, tangan dan otot kecil. Kemampuan ini sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, penting bagi Mom untuk melakukan beberapa contoh kegiatan motorik halus anak usia dini berikut guna melatih keterampilannya.

Banyak aktivitas menyenangkan yang dapat Mom ajarkan demi meningkatkan motorik halus anak. Tentunya kegiatan tersebut bertujuan agar otot-otot jarinya menjadi kuat, lentur dalam menggerakan jemari, serta mata dan tangannya bisa berkoordinasi dengan baik. Untuk mengetahui apa saja contoh kegiatannya, langsung saja simak ulasan di bawah ini!

Contoh kegiatan motorik halus anak usia dini

Inilah beberapa contoh kegiatan motorik halus anak usia dini guna melatih keterampilan dan kreativitas si kecil di rumah.

1. Bermain playdough

Playdough atau lilin lunak mampu merangsang motorik halus anak, Mom. Kegiatan meremas atau membentuk playdough umumnya meningkatkan kreativitas dan imajinasi, sebab mereka bisa mengubah lilin lunak menjadi berbagai bentuk sesuai keinginannya.

Tak perlu khawatir, saat ini playdough sudah banyak yang tidak memakai bahan kimia berbahaya. Namun apabila Mom masih ragu, Anda bisa membuatnya sendiri dengan bahan tepung terigu, tepung kanji, garam, air dan minyak goreng.

Kemudian campurkan semua bahan tersebut hingga khalis. Supaya lebih menarik dan berwarna-warni, tambahkan sedikit pewarna makanan, Mom.

2. Meronce berbagai bentuk

Contoh kegiatan motorik halus anak usia dini selanjutnya yaitu meronce. Meronce merupakan kegiatan memasukkan manik-manik ke dalam seutas tali maupun benang hingga menjadi sebuah kalung atau gelang. Meronce dapat melatih kelenturan dan kekuatan otot jari tengah, jempol, dan telunjuk agar kelak si kecil bisa memegang pensil dengan benar.

3. Menggambar dan mewarnai

Tidak hanya melatih kreativitas, menggambar dan mewarnai juga menjadi contoh kegiatan motorik halus anak usia 4-5 tahun, Mom. Pada aktivitas ini, diperlukan koordinasi antara otot halus tangan dengan mata.

Ajarkan si kecil menggambar garis sederhana atau mewarnai. Hal tersebut bertujuan supaya ia belajar menggenggam krayon dengan kuat dan erat. Apabila dilakukan secara rutin, menggambar dan mewarnai mampu menguatkan motorik si kecil, lho.

4. Finger painting

Berdasarkan Nourishing Our Children, contoh kegiatan motorik halus anak usia dini yang satu ini memiliki banyak keuntungan lho, Mom. Finger painting berguna memperkuat otot jari dan tangan sekaligus melatih koordinasi antara mata dengan tangan.

Anda bisa membuatnya sendiri menggunakan tepung kanji yang diberi pewarna makanan dan air. Didihkan dalam air panas kurang lebih satu menit lalu tunggu hingga dingin.

Jika sudah, ajak anak mencelupkan jarinya ke bubur warna tersebut lalu menggoreskannya di kertas yang telah disediakan. Dari situ, anak bebas mengeksplorasi warna dan bentuk sesuka hatinya.

5. Menggunting kertas

Sebelum aktivitas ini menjadi kegiatan untuk melatih motorik halus anak, terlebih dahulu Mom perlu memastikan si kecil sudah bisa memegang gunting dengan benar, ya.

Untuk memulainya, Anda dapat mengajak anak menggunting kertas secara bebas. Setelah itu, berikan beberapa pola seperti segitiga, persegi, atau lingkaran dan mintalah anak menggunting sesuai pola tersebut.

Menggunting kertas menjadi contoh kegiatan motorik halus anak usia dini, sebab aktivitas ini berfungsi melatih kesabaran, menstimulasi kekuatan jari, meningkatkan ketelitian, serta melatih koordinasi tangan dan mata.

Baca juga: 15 Rekomendasi Game Edukasi Anak yang Bermanfaat & Seru

6. Memasang dan melepas kancing baju

Meski sederhana, memasang dan melepas kancing baju merupakan contoh kegiatan motorik halus anak usia dini yang membuat si kecil tertantang. Memasang lalu melepas kembali kancing baju berguna dalam memberikan rangsangan kepada jari-jari tangannya untuk membiasakan memegang benda kecil.

7. Melipat kertas

Mengajari anak melipat kertas bisa dimulai dengan menyediakan kertas lipat warna-warni untuk anak. Setelah itu, ajaklah si kecil melipatnya menjadi berbagai bentuk yang ia inginkan.

Mom dapat memulai dengan lipatan sederhana terlebih dahulu seperti persegi atau segitiga. Kegiatan semacam ini mampu mengasah kemampuan otot-otot tangan dan telapak tangan, terutama ketika si kecil menekan lipatannya.

8. Menyusun puzzle dan balok

Contoh kegiatan motorik halus anak usia 4-5 tahun lainnya adalah menyusun balok dan puzzle. Permainan ini sudah banyak dijual di toko-toko mainan dan biasanya menjadi properti wajib yang harus dimiliki sekolah PAUD atau TK. Dengan mengajak anak menyusun balok, mata dan tangannya akan terus berkoordinasi untuk menciptakan bentuk yang ingin ia susun.

9. Menghubungkan titik-titik

Jika usia anak sudah cukup besar, cobalah mengajarkan anak menghubungkan titik-titik hingga membentuk gambar hewan atau benda tertentu. Menghubungkan titik demi titik mampu melatih kekuatan otot lengan dan jemari tangan. Dengan demikian, aktivitas ini cocok digunakan sebagai contoh kegiatan motorik halus anak usia 4-5 tahun.

10. Menempel dan melepas sticker

Stiker warna-warni dengan gambar lucu tentu menarik minat anak-anak untuk bermain. Oleh karena itu, Mom dapat mengajak buah hati untuk bermain tempel-lepas sticker.

Anda bisa memberinya kesempatan untuk melepaskan gambar stiker lalu menempelkannya kembali pada tempat atau kertas yang telah disediakan. Contoh kegiatan motorik halus anak usia dini yang satu ini bermanfaat melatih kelenturan dan kekuatan tangannya, Mom.

11. Membuka dan menutup tutup botol

Cobalah sediakan beberapa botol warna-warni lalu ajak anak membuka dan menutup kembali tutup botol tersebut sesuai warna botolnya. Tak hanya menstimulasi otot-otot pergelangan tangan dan jari, aktivitas ini sekaligus mengenalkan anak pada berbagai macam warna.

Cukup mudah bukan contoh kegiatan motorik halus anak usia dini untuk merangsang keterampilan si kecil? Mom bisa sesering mungkin mengajaknya melakukan aktivitas-aktivitas di atas, ya. Semoga tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, Mom!

Baca juga: 10 Mainan Anak 2 Tahun Edukatif tuk Stimulasi Kecerdasannya