Mengetahui tanda-tanda IUD bermasalah merupakan hal preventif yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk memasangnya.

Sebab, IUD atau Intrauterine Device biasanya digunakan dalam waktu cukup lama, yakni sekitar 3-12 tahun.

Sayangnya, banyak pengguna jenis kontrasepsi ini yang kurang memahami mengenai pergeseran alat IUD, sehingga akhirnya menimbulkan persoalan.

Nah, untuk mengetahui tentang bagaimana tanda-tanda IUD bermasalah dan apa saja penyebabnya, yuk simak pembahasan di bawah ini.

Download aplikasi ruangmom

Apa itu IUD?

IUD (intrauterine device) merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim dengan tujuan untuk mencegah kehamilan.

IUD memiliki keunggulan dari segi efektifitas, di mana tingkat keberhasilan IUD mencapai 99 persen.

Selain efektif, IUD juga menawarkan keunggulan dari sisi kemudahan dalam pemasangan dan pelepasan, cost effective, kenyamanan dari segi jangka waktunya yang panjang, tidak memengaruhi gairah seksual, serta dapat digunakan oleh hampir semua wanita.

Namun di satu sisi, IUD tentu juga memiliki beberapa kekurangan, Mom.

Di antaranya yaitu IUD tidak dapat mencegah infeksi menular seksual, menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi, dan dapat menyebabkan nyeri dalam proses pemasangannya.

Bagaimana Rasa Nyeri yang Mungkin Dapat Mom Alami?

Sebagian besar wanita merasakan ketidaknyamanan pada saat proses pemasangan IUD dan beberapa saat setelahnya. Ketidaknyamanan yang dirasakan dapat berupa nyeri seperti kram.

Dalam beberapa kasus, ada yang menggambarkan rasa nyeri gejala IUD bermasalah seperti sedang haid atau seperti saat menjalani pap smear.

Akan tetapi sebagai catatan, tingkat nyeri yang dirasakan setiap orang beragam dan tidak bisa disamaratakan. Kabar baiknya, secara umum, rasa nyeri yang dirasakan bersifat ringan.

Baca juga: Ingin Pasang KB Implan? Kenali Dulu Plus Minusnya Mom!

Lalu, Kapan Sebaiknya Kembali ke Dokter Atau Bidan?

Mom disarankan untuk kembali melakukan kontrol sekitar 3-6 minggu setelah pemasangan IUD.

Namun, apabila Mom merasakan adanya masalah pada IUD, segera konsultasikan dengan bidan atau dokter, ya.

Penyebab IUD Bergeser

Permasalahan yang mungkin muncul ialah IUD berpindah posisi.

Kondisi yang dapat meningkatkan risiko berpindahnya IUD adalah apabila Mom memiliki kontraksi rahim yang kuat selama haid, ruang rahim yang kecil, posisi rahim yang miring atau proses pemasangan yang kurang tepat.

Pemasangan IUD bersifat steril sehingga risiko terjadi infeksi minimal.

Namun, apabila Mom mengalami infeksi sebelumnya yang belum diobati atau prosedur pemasangan yang kurang terjaga sterilitasnya, risiko terjadi infeksi dapat meningkat.

Tanda-Tanda IUD Bermasalah

Lalu, bagaimana tanda-tanda IUD bermasalah? Meski tidak bisa disamaratakan, secara umum, ciri-ciri IUD bermasalah adalah sebagai berikut.

1. Nyeri berkepanjangan. Nyeri yang ditimbulkan dari pemasangan IUD bersifat sementara.

Berdasarkan studi, 60% orang merasakan nyeri dalam 24 jam pertama, 30% merasakan nyeri hingga 3 hari dan 20% di antaranya hingga 1 minggu setelah pemasangan.

Normalnya, nyeri yang Mom rasakan akan berkurang secara bertahap dalam waktu beberapa jam dan hilang sepenuhnya setelah kurang lebih 3 bulan dari waktu pemasangan.

2. Nyeri hebat. Tanda IUD bergeser selanjutnya yaitu Mom mungkin akan merasakan nyeri hebat.

3. Nyeri saat berhubungan. Seharusnya, alat IUD tidak menimbulkan nyeri saat berhubungan.

Namun jika Mom mengalami hal ini, bisa jadi IUD yang terpasang bergeser ke tempat yang tidak seharusnya.

4. Pasangan merasakan adanya IUD saat berhubungan seksual, di mana hal ini tidak seharusnya terjadi.

5. Mom mengalami infeksi yang ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari vagina.

Bahkan di beberapa kasus, penderita mungkin saja mengalami demam. Pada dasarnya, IUD bersifat steril dan tidak menimbulkan infeksi.

6. Perdarahan dengan jumlah yang banyak atau lama.

7. Infeksi berulang.

8. Kehamilan. Apabila IUD Mom bermasalah, hal ini dapat menurunkan efektivitas IUD dalam mencegah kehamilan.

Kehamilan pada saat menggunakan IUD meningkatkan risiko terjadinya kehamilan di luar kandungan atau yang biasa disebut juga dengan kehamilan ektopik.

Baca juga: 10 Merek Pil KB yang Bagus Cegah Kehamilan dan Aman Diminum

Cara Mencegah IUD Bermasalah

Pertama-tama, sangat disarankan bagi Mom untuk segera beristirahat setelah menjalani prosedur pemasangan IUD.

Meskipun tidak semua mengalami nyeri setelah pemasangan IUD, namun jangan khawatir apabila Mom mengalaminya.

Mom boleh mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen.

Namun ada juga pilihan lainnya untuk mengurangi sakit yaitu dengan menggunakan kompres hangat pada bagian perut Anda.

Setelah IUD terpasang, Mom disarankan untuk tidak berenang, mandi, menggunakan tampon atau menstrual cups dan berhubungan seksual dalam waktu 24 jam.

Apabila Mom menggunakan IUD tipe copper atau non hormonal, Mom boleh berhubungan seksual setelah 24 jam.

Namun, apabila Mom menggunakan tipe yang hormonal, IUD hormonal efektif setelah 7 hari terhitung dari saat pemasangan.

Sekian pembahasan tentang apa saja tanda, dan efek KB IUD bergeser beserta penyebab dan cara mencegahnya.

Apabila Mom merasakan tanda IUD bermasalah seperti yang telah dibahas, jangan sungkan-sungkan ya Mom untuk segera berkonsultasi ke dokter atau bidan untuk mendapatkan tindakan yang lebih tepat.

Kalau Anda tertarik untuk mengetahui tips-tips perempuan dan parenting lainnya, silakan berkunjung ke Ruangmom!

Sumber: NCBI PubMed, Journal of Midwifery & Women’s Health, Reproductive Health, OAText

Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: Plus Minus KB Suntik 1 Bulan dan Bedanya dari KB Suntik Lain