Mom, pernahkah Anda mendengar kata penyakit cacar api atau Herpes Zoster? Sekilas nama penyakit ini memang mirip dengan cacar air, namun sebetulnya keduanya memiliki perbedaan loh, Mom! Apa sih bedanya? Bagaimana gejala dan ciri-ciri cacar api? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Cacar Api?

Penyakit Herpes Zoster atau cacar api adalah dampak lanjutan akibat infeksi Varicella-Zoster Virus saat tubuh dalam kondisi lemah sehingga menyebabkan nyeri dan kemerahan pada kulit.

Virus ini merupakan jenis virus yang juga menyebabkan penyakit cacar air. Seseorang yang pernah menderita cacar air (sudah sembuh) dapat berpotensi terkena cacar api, karena Varicella-Zoster Virus yang telah mati ternyata masih dapat bertahan hidup (dorman) selama bertahun-tahun dalam sistem saraf manusia.

Meskipun begitu, belum tentu orang yang pernah menderita cacar air juga menderita cacar api, sehingga kemungkinan adanya resiko tersebut dapat disebabkan dari beberapa faktor di antaranya:

  • Memiliki usia lebih dari 50 tahun, karena resiko terkena cacar berbanding lurus dengan pertambahan usia

  • Lemahnya sistem kekebalan tubuh, sehingga penyakit mudah masuk

  • Mengalami stress berat

Nah, kembali aktifnya Varicella-Zoster Virus dari tidur panjangnya inilah yang menyebabkan adanya penyakit Herpes Zoster.

Meskipun penyakit ini tergolong dalam penyakit yang tidak berbahaya dan dapat sembuh dalam waktu 2-3 minggu, namun ia dapat dengan mudah menular pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah dan bahkan dapat menimbulkan komplikasi.

Penularan Herpes Zoster dapat melalui kontak langsung dan tak langsung. Kontak langsung misalnya terjadi sentuhan langsung di bagian yang terkena cacar, sedangkan kontak tak langsung misalnya melalui barang yang pernah digunakan si penderita, dapat berupa handuk atau baju.

Gejala dan Ciri-Ciri Cacar Api

Umumnya penderita cacar api akan merasakan sensasi terbakar, kesemutan, sakit kepala dan tidak enak badan. Setelah itu muncullah ruam pada kulit beberapa hari setelahnya.

Ruam ini biasanya muncul di area dada dan perut, terkadang juga bisa timbul di area wajah, mata dan kelamin.

Jika Mom melihat ada gejala atau ciri-ciri seperti di bawah ini, Mom perlu waspada dan segera lakukan pengecekan ke dokter. Apa saja gejala cacar api tersebut?

  • Kulit perih

  • Nyeri

  • Terasa gatal dan terbakar

  • Timbul bintil pada kulit yang berisi air

  • Bintil yang muncul hanya di salah satu sisi tubuh dan di satu area

  • Kulit sekitar bintil bengkak

  • Lama kelamaan bintil akan berkembang seperti luka lepuh

  • Luka lepuh bisa pecah menjadi kerak

  • Bintil dapat muncul di area mata

  • Lemas

  • Demam

  • Sakit kepala

Obat Cacar Api (Herpes Zoster)

Beberapa treatment yang dapat digunakan untuk obat cacar api dibagi menjadi dua berdasarkan tingkat keparahan dan lama waktu seseorang menderita penyakit ini.

  • Treatment obat

Obat cacar api yang dianjurkan oleh dokter biasanya berupa obat antivirus dan obat untuk meredakan nyeri.

Alangkah baiknya obat antivirus dikonsumsi dalam tiga hari sejak munculnya ruam. Contoh obat ini adalah acyclovir, valacyclovir dan famciclovir, sedangkan untuk obat pereda nyeri contohnya ibuprofen, paracetamol, oxycodone, tramadol, gabapentin, amitriptilin, kodein, capsaicin dan kortikosteroid.

  • Treatment mandiri di rumah

Treatment untuk mempercepat penyembuhan cacar ini juga dapat dilakukan mandiri di rumah dengan cara sebagai berikut.

  • Mandi dengan menggunakan air dingin

  • Menempelkan kompress dingin pada kulit yang bintil untuk meredakan nyeri dan gatal

  • Berusaha untuk stay di rumah dulu dan mengurangi kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan

  • Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut untuk mencegah iritasi kulit

  • Tidak menggaruk ruam

  • Menutup bintil agar tetap kering dan bersih

  • Selalu menjaga kebersihan diri dan rajin cuci tangan

  • Menghindari stress dengan cara melakukan hal-hal yang menyenangkan, misalnya yoga.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bernutrisi baik

Bagaimana Cara Mencegah Cacar Api?

Cara utama untuk mencegah cacar api adalah dengan vaksinasi. Meskipun cara ini tidak sepenuhnya dapat mencegah, namun setidaknya dapat meminimalisir keparahan gejala terkena Herpes Zoster dan mempercepat penyembuhan.

Vaksin kedua pada orang dewasa diberikan dalam jangka waktu 4-8 minggu setelah dosis pertama. Cara lain untuk mencegah penyakit ini adalah dengan cara rajin cuci tangan dengan sabun dan sementara tidak berbagi barang pribadi dengan penderita.

Cacar Api pada Anak

Meskipun Herpes Zoster biasanya terjadi pada orang yang berumur di atas 50 tahun, namun tahukah Mom bahwa penyakit ini juga bisa terjadi pada anak-anak?

Sebuah riset yang berjudul “A Prospective Study of Herpes Zoster in Children” menyimpulkan bahwa cacar api memang penyakit yang jarang diderita oleh anak-anak dan gejalanya lebih ringan jika dibandingkan dengan orang dewasa.

Namun tidak menutup kemungkinan jika anak dengan sistem kekebalan yang lemah bisa mengalami gejala yang sama atau bahkan lebih parah dari orang dewasa.

Gejala Cacar Api pada Anak

Kondisi gangguan imunitas dapat menjadi pemicu utama aktifnya kembali Varicella-Zoster Virus pada anak-anak.

Anak memiliki peluang lebih besar terkena Herpes Zoster jika sudah pernah terinfeksi Varicella-Zoster Virus saat berusia di bawah satu tahun atau saat bayi.

Beberapa kasus cacar api juga terjadi pada anak yang memiliki imunitas abnormal.

Adapun beberapa gejala cacar api pada anak yang Mom perlu ketahui adalah sebagai berikut.

  • Punggung terasa sakit dan panas

  • Bintik kemerahan yang melebar di kulit

  • Nyeri pada otot dan tulang

  • Ruam membentuk pola melingkar pada suatu bagian tubuh tertentu

  • Demam

  • Kelelahan

Ruam akan berkembang seperti kulit yang melepuh dan berisi cairan, lalu lama kelamaan akan mengempis dan mengering dalam waktu 2-4 minggu.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Biduran pada Anak

Obat Cacar Api untuk Anak

Meskipun virus ini akan bisa melemah dengan sendirinya, namun penyakit ini akan sangat mengganggu aktivitas anak-anak. Terutama jika sudah menyerang bagian tubuh seperti mata dan telinga, hal ini akan membahayakan saraf pada organ tersebut.

Adapun cara mengobati Herpes Zoster pada anak hampir sama dengan pada orang dewasa, yaitu dengan treatment medis dan perawatan mandiri di rumah.

1.Treatment medis

Terdapat dua jenis obat cacar api yang digunakan, yaitu antivirus dan pereda nyeri. Obat antivirus yang digunakan adalah valacyclovir atau acyclovir. Untuk mendapatkan resep ini Anda perlu berkonsultasi dengan dokter agar dosis dan aturan penggunaannya sesuai dengan tingkat keparahannya. Sementara untuk obat pereda nyeri yang digunakan adalah paracetamol atau capsaicin dan lidocaine.

2. Treatment di rumah

Untuk mempercepat penyembuhan, sebaiknya anak lebih banyak bed rest dan mengurangi kontak dengan orang lain demi mencegah penularannya. Berikut caranya:

  • Mencegah anak untuk menggaruk ruam

  • Rutin mengoleskan krim calamine pada ruam

  • Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut untuk mencegah iritasi kulit

  • Meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan makan makanan yang bernutrisi baik

Bagaimana Cara Mencegah Cacar Api pada Anak?

Pasti Mom sudah familiar dengan pemberian vaksin cacar terhadap anak, bukan? Nah, hal itu memang menjadi cara utama untuk mencegah resiko terkena penyakit ini.

American Academy of Pediatrics mengamati bahwa terdapat 6,3 juta anak yang telah melakukan vaksin cacar air selama 12 tahun dapat mengurangi resiko terkena Herpes Zoster setelah dewasa sebanyak 78%.

Pemberian dosis pertama pada anak-anak adalah saat berumur 12-18 bulan dan dosis kedua saat berumur 4-6 tahun. Meskipun belum tentu vaksinasi dapat mematikan virus ini, namun tidak ada salahnya melakukan pencegahan ke anak yang belum pernah maupun yang sudah pernah terinfeksi.

Perbedaan Cacar Air dan Cacar Api?

Kini Mom sudah memahami seperti apa penyakit cacar api pada anak maupun orang dewasa. Sekarang mari kita cermati perbedaan cacar air dan cacar api pada tabel di bawah ini.

Cacar Air Cacar Api
- Gejala awal mirip dengan selesma, berupa pilek, bersin-bersin - Gejala umumnya terjadi hanya di bagian kulit yang terinfeksi
- Muncul demam, batuk, pilek, nyeri sendi - Muncul sensasi nyeri dan terbakar di area terinfeksi
- Sering muncul di dada dan perut, dalam 2-4 hari kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai dalam - Muncul ruam merah dan berisi cairan sekitar 1-2 hari kemudian
- Ruam dan bintil bisa terasa gatal atau sedikit nyeri - Ruam dan bintil akan sembuh dalam 1-2 minggu
- Bintil akan mengering lalu menghilang saat masa penyembuhan - Meskipun ruam sudah sembuh namun rasa nyeri bisa bertahan hingga 6 bulan
- Lebih rentan menyerang anak anak - Lebih rentan menyerang orang dewasa

Itulah informasi yang Mom wajib ketahui terkait penyakit Herpes Zoster, gejala dan pengobatannya. Alangkah baik jika Mom menerapkan prinsip “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Stay safe, ya Mom!

Baca Juga: Waspadai Impetigo - Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati